Setiap kali merayakan Hari Komunikasi Sedunia, kita diajak Gereja untuk menyadari sumbangan kemajuan teknologi digital, sambil tetap belajar menggunakannya secara baik dan benar.
Di satu pihak, jejaring sosial memudahkan kita terhubung satu sama lain. Gereja Katolik pun memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana penyebaran Kabar Gembira-Injil maupun perayaan Ekaristi daring.
Di masa pandemi korona, peran jejaring sosial menjadi penting. Di lain pihak, disadari bahwa jejaring sosial sering kali disalahgunakan sebagai sarana manipulasi hak-hak pribadi setiap orang.
Jejaring Sosial dan Komunitas. Paus mengajak kita menyadari bahwa “kelompok jaringan sosial tidak sama dengan komunitas”. Komunitas yang sungguh berciri kristiani tidak dibatasi kesempitan diri karena etnis, budaya, serta ideologi yang justru menciptakan pemisahan. Jejaring sosial yang tidak lebih dari kumpulan individu-individu, justru hanya menciptakan sikap eksklusif, bahkan keterasingan diri dan ilusi-ilusi yang dangkal.
Bagi Paus Fransiskus: “Sebuah komunitas niscaya menjadi lebih kuat apabila bercorak kohesif (melekat satu dengan yang lain) dan suportif (saling memberi dukungan dan semangat), apabila digerakkan oleh rasa percaya, dan mengupayakan pencapaian tujuan-tujuan bersama. Komunitas sebagai jejaring solidaritas menuntut dilibatkannya elemen saling mendengarkan dan dialog, dilandasi dengan penggunaan bahasa secara bertanggung jawab”.
Dengan pemaknaan komunitas seperti itu, Paus mengingatkan secara khusus orang muda: Jangan-jangan di tengah kemajuan pesat jaringan sosial ini ada orang justru hanya menjadi ‘pertapa sosial’ di tengah keramaian. Fenomena itu terjadi jika orang menyangka bahwa jejaring media sosial sudah memenuhi kebutuhan kodratinya yaitu relasi dengan sesama. Ilusi seperti ini justru mengasingkan seseorang dari jalinan relasional masyarakat.
Kita adalah Sesama Anggota. Paus Fransiskus mengajak kita untuk kembali kepada semangat dasar komunitas Kristen awal. “Kita adalah sesama anggota” (Ef 4: 25), kata Santo Paulus. Sebagai sesama anggota komunitas kita semua bertanggung jawab untuk menjadi saksi kebenaran. Dusta adalah lawan dari sebuah persekutuan. Sebab pusat komunitas Kristiani adalah Allah sendiri, sang Kebenaran. Allah tidak hanya memberi informasi. Ia sendiri hadir bagi kita, berjumpa, menyesuaikan diri dengan kita, menjadi saudara bagi kita.
Dasar persekutuan Gereja ialah persekutuan kasih Trinitas Ilahi. Dalam Persekutuan kristiani, manusia adalah pribadi dalam komunitas, bukan individu. “Persekutuan seturut citra dan rupa Allah Tritunggal justru adalah hal yang membedakan pribadi (persona) dari individu. Berdasarkan iman akan Allah yang adalah Tritunggal, jelas bahwa untuk menjadi diriku, aku membutuhkan orang lain.
Aku benar-benar manusia, benar-benar menjadi pribadi, ketika saya terhubung dengan orang lain. Sesungguhnya kata persona atau pribadi memaknai peran wajah manusia. Pada dasarnya wajah manusia itu senantiasa terarah kepada orang lain, memandang dunia sekitar, terlibat dan bertaut dengan orang lain. Hidup kita menjadi lebih insani (manusiawi) hanya ketika memiliki sifat dasar yang lebih relasional, dan kurang individual.
Allah sang Komunikator Kasih. Gereja memandang perlu merayakan Hari Komunikasi Sosial sedunia, untuk memberi kesaksian bahwa Allah adalah sang Kominkator ulung. Ia telah berinisiatif memperlihatkan wajah-Nya kepada kita, agar kita dapat saling memancarkan kasih. Allah mengomunikasikan diri dengan berbagai cara: melalui alam semesta (jejak Allah), melalui diri manusia (citra Allah), dan melalui pribadi Yesus Kristus (Putra Allah). Komunikasi diri Allah berlangsung terus-menerus dan intensif. Allah selalu berkisah kepada kita dari masa ke masa. Kisah itu termaktub dalam Kita Suci, buku kisah terindah dari Allah.
Jejaring Sosial Menjadi Jejaring Kasih. Isi dari komunikasi diri Allah adalah KASIH. Sebagaimana kita merasakan kasih seseorang dari apa yang diberikannya, demikian juga melalui kasih yang kita terima dari Allah, kita mengenali Dia sebagai Kasih. Mengingat bahwa Allah tidak hanya memberi sesuatu kepada kita, melainkan diri-Nya sendiri, maka lebih tepat menyebut Dia sebagai Sumber Kasih.“Allah adalah Kasih” (1 Yoh. 4:8).
Jika Allah adalah Kasih, maka apa yang Ia komunikasikan kepada ciptaan juga mengandung ciri kasih pula. Diri Yesus Kristus adalah wujud dan isi komunikasi diri Allah yang total kepada dunia. Allah adalah Komunikator ulung, sebab Ia memberikan hal yang paling dibutuhkan semua manusia, yaitu kasih. Tanpa komunikasi, kasih tidak bersifat sosial, tetapi egoistis. Egoisme terjadi karena orang hanya mengasihi diri demi kesenangannya.
Perayaan Hari Komunikasi Sosial mengajak kita mengisahkan dan menyebarkan bahasa kasih melalui berbagai sarana yang kita miliki, termasuk jejaring sosial, agar kasih sejati dialami lebih banyak orang. Mari menjadikan jejaring sosial sebagai jejaring kasih.
Hubungan yg baik dgn Tuhan, sesama dan lingkungan akan membuahkan kegembiraan, Selamat Hari Minggu Komunikasi Sedunia..
Semoga kita dpt berkomunikasi dan mengkumunikasikan berita baik dgn baik pula. semoga kt smkin bijak dlm mgunakan media sosial, “tdk mendekatkan yg jauh dan menjauhkan yg dekat” he he…
Gak bisa kopi darat ya kopi udara…??
Happy Sunday All ?
Tuhan memberkati kita semua.?
#BulanJuni penuh pengharapan ?
Terima kasih telah mengunjungi blog saya dan membaca artikel ini. Pax te cum! ?
Terimakasih tulisannya Pater. Lebih memahami diri sebagai komunitas Ilahi…
Terima kasih telah mengunjungi blog saya dan membaca artikel ini. Pax te cum! ?
“Persekutuan seturut citra dan rupa Allah Tritunggal justru adalah hal yang membedakan pribadi (persona) dari individu. ” Betul. Penciptaan manusia menurut gambar dan rupa Allah (“Kita” ! ) bukan tentang individu-individu yang semuanya berakal, berkehendak bebas, dst, tetapi tentang pribadi-pribadi yang saling menyapa dan saling menanggung beban, sama seperti dilakukan Allah Tritunggal. Thanks.
Terimakasih byk Pater, sangat menginspirasi
Trimakasih banyak pater……Luar biasa ??
Trima kasih Pater…Artikel yang sangat
Menginspirasi.. dalam mengembangkan komunikasih …Kasih yang menghadirkan. Allah ..
Kita berusaha untuk menjadikan jejaring Sosial menjadi *JEJARING KASIH* Kepada umat manusia… Terima kasih Pater.. (Salam & Doa,, semoga Tuhan senantiasa memberi kesehatan kepada pada… SALAM SEHAT..)