Santo Yohanes Krisostomus, lahir di Antiokhia, 349, meninggal pada 13 September 407. Ia seorang uskup dan pujangga Gereja. Ia dikenal sebagai pelindung bagi para pendoa. Dalam ikon-ikon ia ditampilkan memegang tongkat gembala.
Nama ‘Yohanes’ berarti ‘Tuhan memberi’ atau ‘rahmat Tuhan’. Nama belakang ‘Krisostomus’ berarti ‘mulut emas’. Ia digelari demikian karena kepandaiannya berkhotbah. Kata-kata yang keluar dari mulutnya telah membuahkan pertobatan bagi banyak orang. Banyak orang berkumpul untuk mendengar khotbah-khotbanya. Ia seorang orator hebat.
Pendidikan kekristenan diperoleh dari ibunya. Ia belajar ilmu retorika, berkhotbah, menafsirkan Kitab Suci, serta menulis tentang Ekaristi. Pada usia 18 tahun ia telah menyelesaikan studi pada tingkat universitas. Ia lalu dibaptis pada usia 20 tahun. Setelah ibunya meninggal pada 372, ia memutuskan untuk menjadi seorang eremit.
Baginya roti Ekaristi itu sungguh-sungguh Tubuh Kristus. Ia mengajarkan pula bahwa ketika imam merayakan Ekaristi, sesungguhnya Yesus sendiri hadir sebagi Imam Agung:
“Tindakan suci di hadapan kita terlaksana tidak melalui daya kuasa insani. Dia (Yesus) yang mengadakan hal itu pada malam Perjamuan Terakhir, saat sekarang ini memimpinnya pula. Kita sekarang hanyalah mengambil tempat sebagai pelayan, tetapi Dia sendirilah yang menguduskan persembahan ini dan mengubahnya”.
Dalam Khotbah Paskah, Krisostomus merenungkan makna Paskah dalam perayaan Ekaristi. Baginya Kristus merupakan Paskah Baru, dan apa yang Ia lakukan pada Perjamuan Akhir merupakan wujud dari kurban keselamatan bagi umat manusia.
“Sebagai Anak Sulung yang dikurbankan sekali untuk selamanya, dan karena itu mendatangkan keselamatan, maka tak ada lagi kurban anak domba. Telah tiba penderitaan sang Penyelamat, Dia yang memberikan roti dan anggur sebagai persembahan yang mulia, dengan mengucapkan doa penuh kuasa atas roti tubuh-Nya dan anggur darah-Nya, dan memerintahkan agar dilakukan demikian” (Hom. in. S. Pascha, 39). Santo Yohanes Krisostomus doakanlah kami, amin.
Woww pintar sekali ya sang Santo ini.
Gracias Padre??