Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Berita

Tujuh Momentum Bersejarah Kunjungan Paus ke Asia

17 September 2024
inBerita
2
Tujuh Momentum Bersejarah Kunjungan Paus ke Asia
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Setelah kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Asia, Vatican News menyoroti tujuh tanda kenangan tak terlupakan dari lawatan terpanjang yang pernah dilakukan Paus itu.

Pertama, terowongan persahabatan yang menghubungkan Katedral Katolik dan Mesjid Istiqlal Jakarta. Paus berkesemaptan melewati terowongan ini untuk berjumpa dengan imam besar Mesjid yang menyambutnya penuh kehangatan dan persaudaraan.

Perjumpaan keduanya merupakan simbol mendalam: terowongan yang menghubungkan dua rumah ibadat adalah tanda persaudaraan terutama antara Katolik dan Islam di Indonesia. Dialog bermula dari perjumpaan secara fisik melalui terowongan dialog.

Kedua, di Papua New Guinea: Dengan bantuan kendaraan militer, Paus Fransiskus berhasil mengunjungi Vanimo, daerah perbatasan paling luar di PNG, di mana ada tiga misionaris Argentina yang hidup bersama orang-orang miskin di daerah ini.

Ketiga, pada hari pertama kunjungannya di Timor Leste, dalam perjumpaan dengan presiden Republik Timor Leste. Di akhir perjumpaan, Presiden sendiri mau membungkuk untuk memperbaiki kursi roda Paus agar bisa meletakkan kakinya dengan nyaman. Ini merupakan simbol realasi antara Gereja dan institusi negara Timor Leste.

Keempat, di Timor Leste Paus bertemu puluhan anak-anak disabilitas di sebuah sekolah disabilitas. Sungguh tak terlupakan: tidak ada pesan tertulis yang ia baca, namun ada bahasa tubuh yang indah: ia memeluk dan merangkul mereka. Kata-kata Paus sangat menyentuh: anak-anak ini mengajarkan kita untuk belajar membiarkan diri dirawat oleh Tuhan.

BacaJuga

Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025

Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus

Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Paus Leo XIV Berdevosi kepada Maria Bunda Penasihat

Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard

Kelima, misa kudus di Timor Leste yang dihadiri lebih dari 600.000 orang (700.000?). Sungguh mengagumkan: lautan manusia dengan payung putih-kuning, anak-anak, orang muda, orang tua berkumpul. Praktis ini adalah misa yang mempertemukan umat dari dua negara.

Lautan manusia, di bawah terik matahari rela menunggu berjam-jam untuk dapat berdoa dan merayakan Ekaristi dengan Paus. Hampir tidak ada lagi tempat, selain lorong kecil untuk prosesi Paus. Begitu banyak anak dan orang muda, begitu banyak senyum dan tawa di sana.

Tanda ini sungguh menyentuh hati Paus Fransiskus. ‘Saya mau katakan satu hal: ‘Saya sudah jatuh cinta dengan Timor Leste’, kata Paus di selah-selah khotbanya.

Keenam, keragaman di Singapura. Negara kecil yang super-maju ini dihuni beragam umat beragama. Ini merupakan simbol kesatauan dalam keberagaman di Gereja Asia. Corak multikultaral di Singapura merupakan kesempatan untuk membangun damai di dunia. Dunia membutuhkan perdamaian.

Akhirnya tanda ketujuh yang tak kalah menarik, yaitu Paus sendiri. Di luar dugaan Paus yang sudah berusia 88 tahun dan duduk di kursi roda, kondisi kesehatannya justru membaik selama 12 hari perjalanan Apostolik. Paus sendiri mengalahkan tantangan berat. Meski harus mengikuti banyak acara, menulis teks, berjumpa dengan banyak orang, berdialog dengan orang muda, menyapa umat di jalan, ia justru menjadi lebih kuat dari hari ke hari.

Tags: Imam Besar Mesjid IstiqlalKunjungan Apostolik ke AsiaPausPaus FransiskusPaus Fransiskus ke Indonesia
ShareSendTweet
Artikel Sebelumnya

Paus Berdoa Sebelum Berangkat Ke Indonesia

Artikel Berikut

Pesan Paus Untuk Hari Orang Muda Sedunia Ke-39

TerkaitTulisan

Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025

Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025

Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus

Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Paus Leo XIV Berdevosi kepada Maria Bunda Penasihat

Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard

Breaking News: Konklaf Mulai 7 Mei

Breaking News: Paus Fransiskus Meninggal

Komentar 2

  1. Theresia Ina Duran says:
    9 bulan yang lalu

    Terimakasih Pater

    Balas
  2. Agus Pati Arkian says:
    9 bulan yang lalu

    Terima kasih pater..Semoga bapak Paus sehat selalu..Salam dan doa, semoga pater sehat selalu dan senantiasa dalam perlindungan TUHAN.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025
  • Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Mengapa Juni Disebut Bulan Hati Kudus Yesus?
  • Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus
  • Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Komentar Terbaru

  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Filip D Zaoputra pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Sr M.Gertrudis PRR pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Irene pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Agus Pati Arkian Atakowa pada Apa itu TEOLOGI? [1]

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja KatolikHati Kudus Yesushikmat roh kudusimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus Benediktus XVIPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id