Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Humaniora

The Power of Humility

Kekuasaan itu baik ketika ia berjalan seiring dengan kerendahan hati

13 April 2019
inHumaniora
12
foto dari pixabay
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Viral berita dari kota Roma, pada 12 April 2019, Paus Fransiskus mencium kaki para diplomat dari Sudan Selatan, setelah memberikan sebuah retret untuk mereka.

Bukan pertama kali Paus melakukan gesture serupa. Pada perayaan Kamis Putih pertama setelah terpilih sebagai Paus, ia membasuh dan mencium kaki beberapa tahanan di sebuah rumah penjara. Tidak sulit juga menyebut gesture lain Paus Fransiskus sebagai ungkapan kerendahan hati.

Mencium kaki: sikap yang tampak hina dan rendah ini justru memberi pesan dahsyat. The power of humility!

 

Gesture klasik yang berakar pada narasi Injil Yohanes tentang Yesus membasuh kaki para murid ini menjadi simbol yang hidup dalam tradisi Kristen. Secara tradisional, tunduk dan mencium kaki seseorang merupakan ungkapan hormat, permohonan maaf mendalam, rekonsiliasi, maupun pesan kasih dan kelembutan hati.

Meniru Yesus, Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Roma, tunduk untuk mencium kaki para pemimpin dunia. Sebagai pemimpin ia sendiri mengajar justru dengan sikap rendah hati, agar umatnya bertumbuh dalam spirit saling melayani sebagai anak-anak Tuhan.

Rendah Hati membuat Hati Subur. Kata ‘rendah hati’ terkait erat dengan kata humilitas dalam bahasa Latin, dan dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan humility. Dalam bahasa Indonesia kata sifat humilis (Latin) diserap menjadi kata humus, yang dikaitkan dengan kandungan unsur-unsur hara yang menyuburkan tanah (bumi) sehingga memberi kehidupan pada tumbuhan.

BacaJuga

Ketika Paus Ditahan Polantas

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Kita memerlukan tanah yang subur agar pohon dapat bertumbuh, menghasilkan daun dan buah. Menarik bahwa pada saatnya daun-daun akan menjadi kering, jatuh dari pohon, hancur dalam tanah, dan kembali menghasilkan humus sebagai pupuk organik. Ibarat pupuk bagi pohon, pupuk kehidupan manusia ialah pelayanan dan pengorbanan, bukan kekuasaan dan cinta diri. Orang yang banyak melayani, merasakan sukacita batin dalam memberi diri, waktu dan tenaga.

Rendah Hati Mengikis Egoisme. Bersikap rendah hati itu ibarat humus tanah. Seperti tanah ia pun menerima dan memberi. Sebagai tanah ia menghasilkan humus bagi pohon-pohon, namun untuk itu ia juga memerlukan pupuk dan air, perlu digembur atau diolah dengan campuran daun-daun yang telah hancur. Dalam hidupnya manusia juga membutuhkan orang lain. Ia perlu belajar dari sesama, menerima kebaikan sesama, bahkan bergantung pada sesama.

Namun patut disadari bahwa segala yang diterima itu kalau terlalu menumpuk menjadi berlebihan, seperti gudang. Pada saatnya ruangan hati manusia harus dibersihkan agar dapat diisi dengan hal-hal baru. Dalam hal ini rendah hati terkait erat dengan rasa syukur. Orang yang egois lebih suka mendapat dari pada memberi atau berbagi.

Rendah Hati Membuat Tubuh Sehat. Gambaran sikap rendah hati sebetulnya sangat konkret dalam hidup, misalnya tubuh kita. Alkameon, murid Pithagoras, yakin bahwa health is the haromonious mixture of qualities. Tubuh manusia dikatakan sehat karena berada dalam kondisi proporsional. Ketika tubuh terlalu banyak atau sebaliknya terlalu sedikit menerima asupan gizi, terjadi ketidakseimbangan.

Kekurangan nutrisi membuat tubuh lemah; sebaliknya nutrisi yang berlebihan justru dapat menjadi racun tubuh. Contoh: minum anggur itu baik untuk menghangatkan badan dan mengurangi kadar lemak. Namun minum anggur terlalu banyak membuat mabuk. Dan mabuk tidak baik untuk diri sendiri maupun sesama. Dengan kata lain:

Menerima dan memberi adalah dua proses penting menjadi diri yang seimbang. Rendah hati berarti terbuka menerima pemberian dari luar diri kita sebagai kebaruan yang menjadikan kita lebih kaya. Kerendahan hati terkait erat dengan kesadaran bahwa setiap orang memiliki nilai-nilai baik yang dapat diberikan kepada orang lain. Dan sebagaimana saya mau belajar dari kelebihan orang lain, demikian pula hendaknya saya siap berbagi kepada orang lain apa yang saya miliki. Dengan demikian rendah hati tidak ada kaitan dengan rendah diri, menutup diri, mudah menyerah atau terpengaruh, melainkan ketahanan dan ketekunan dalam hidup.

Rendah Hati Mencerdaskan. Secara negatif, keterbukaan menerima nilai yang baik berarti menolak kesombongan, kekuasaan dan ambisi. Ketika saya memandang orang lain dengan arogan, saya sulit melihat hal-hal baik yang dimilikinya. Sebab, saya telah memasang batas-batas dalam diri yang menghalangi penerimaan kebaikan yang datang dari luar. Kerendahan hati identik dengan keterbukaan, sebaliknya arogansi identik dengan kesempitan diri.

Dalam hal ini sikap rendah hati terkait dengan bidang akademis. Kerendahan hati mendorong orang untuk belajar terus-menerus, sebaliknya kesombongan mematikan rasa ingin tahu yang sehat.

Rendah Hati Membuat lebih Sabar. Orang yang menempatkan diri di tempat terlalu tinggi dengan mudah bisa jatuh karena kehilangan keseimbangan. Orang yang merasa sudah sempurna, mudah menjadi down ketika tahu bahwa ada orang lain memiliki kelebihan. Semakin orang melihat ke dalam dirinya ia sedang menciptakan jarak dari orang lain. Semakin jauh jarak itu semakin ia terasing, tidak ada kebaruan yang memberi nutrisi pada cara pandangnya.

Semakin sempit pikiran seseorang ia menjadi mudah marah dan tersinggung. Orang yang angkuh tampaknya nyaman dengan apa yang sudah ia miliki, namun sesugguhnya ia kerdil. Doaku: semoga para pemimpin politik maupun gerejawi di Indonesia melayani warganya dengan the power of humility.

 

Tags: Paus FransiskusPaus Fransiskus mencium kaki para diplomat dari Sudan Selatanrendah hati
Share83SendTweet
Artikel Sebelumnya

Logika Salib = Logika Kasih

Artikel Berikut

Salib, Kesadaran, dan Ketaatan Yesus

TerkaitTulisan

Ketika Paus Ditahan Polantas

Ketika Paus Ditahan Polantas

Apa itu DOGMA?

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Takjub Pada Yesus Belum Tentu Beriman

KRITIK Secara KRITIS

Komentar 12

  1. Theresia Ina Duran says:
    6 tahun yang lalu

    Rendah hati membuat Tubuh Sehat…
    Terimakasih Pater.. tulisannya bagus banget

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih ya. Salam

      Balas
  2. Romaida katarina simbolon says:
    6 tahun yang lalu

    Mantap pater. Semoga semakin banyak yang memlihara sikap rendah hati sehingga dunia menjadi damai.

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih ya. Salam

      Balas
  3. Veneranda Fransiska Ernawati says:
    6 tahun yang lalu

    Pace e bene…
    Sy suka sekali dengan kata “RENDAH HATI” ini Mo.
    Sederhana, namun tdk mudah utk diaplikasikan dlm hidup sehari hari
    ( Pengalaman sy ).
    Mendgr kata ini sy spt trs diingatkan kmbl, menjadi rambu buat sy dlm menjalani tgs2 dan pelayanan sy.

    Terima kasih Rm utk hadiah istimewa ini. Salam dan doaku.

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      God bless you abundantly

      Balas
    • Yenni Koban says:
      6 tahun yang lalu

      Luar biasa tulisannya…sangat inspiratif,kerendahan hati menciptakan kebahagiaan..

      Balas
  4. Tini Inggriani says:
    5 tahun yang lalu

    Kerendahan hati memberi arti penting pada seluruh diri manusia apa adanya. Terima kasih pater. GBU?

    Balas
  5. Alfonsa FCh says:
    5 tahun yang lalu

    Trima kasih Pater…Betul ..kerendahan hati ..membuat tubuh fresh ..

    Balas
  6. Alfonsa FCh says:
    5 tahun yang lalu

    Trima kasih Pater…Betul ..kerendahan hati ..membuat tubuh lebih fresh ..

    Balas
  7. Broefermtb says:
    4 tahun yang lalu

    Terima kasih banyak pater ttg informasi penting ttg kerendahan hati. Hati adalah tempat yang paling dalam dari diri manusia dalam relasi dengan Tuhan, sesama dalam segenap keutuhan ciptaan… Tanda relasi yang dalam itu adalah syukur dan memberikan kesuburan dalam relasi dgn orang lain…
    Terima kasih pater…

    Balas
  8. Lusi Sinurat says:
    4 tahun yang lalu

    God is Humility. Lord make me an instrument of Your humility… Gracias Padre

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Maria Diangkat ke Surga-Kesaksian Yohanes Damaskus
  • Paus Angkat Henry Newman Menjadi Doktor Gereja
  • Reformator Anti Bunda Maria?
  • Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025

Komentar Terbaru

  • Theresia Ina Duran pada Maria Diangkat ke Surga-Kesaksian Yohanes Damaskus
  • Theresia Ina Duran pada Paus Angkat Henry Newman Menjadi Doktor Gereja
  • Agus Pati Arkian Uban Atakowa. pada Reformator Anti Bunda Maria?
  • Nita Garot pada Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja Katolikharapanhikmat roh kudushomo digitalisimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihkebangkitanLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalpaskahPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVsabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id