Miracle. “Allah selalu menemukan cara untuk menyelamatkan kita, asalkan kita menggunakan keberanian yang sama seperti tukang kayu dari Nazaret itu yang tahu bagaimana mengubah masalah menjadi peluang”. Dalam situasi sulit Yusuf menjadi mukjizat bagi keluarga kudus.
Acceptance. “Bila kita tidak berdamai dengan sejarah kita sendiri, kita bahkan tidak akan mampu melangkah lebih jauh karena kita akan selalu tetap tersandera oleh harapan kita sendiri dan kekecewaan yang ditimbulkannya”. Yusuf menerima kehidupan, bukan memberontak.
Cocreator. “Pribadi yang bekerja, apa pun pekerjaannya, bekerja sama dengan Allah sendiri, menjadi pencipta-pencipta kecil dunia di sekeliling kita”. Sebagai tukang kayu, Yusuf mampu memaknai segala perkara hidupnya sebagai sebuah mosaik yang indah dan penuh makna.
Love. “Logika kasih adalah selalu logika kebebasan. Yusuf mengetahui bagaimana mengasihi dengan kebebasan luar biasa. Ia tidak pernah menempatkan dirinya sebagai pusat. Ia tahu bagaimana membuat dirinya bukan sebagai pusat, ia menempatkan Maria dan Yesus sebagai pusat kehidupannya”. Jika mau mengasihi, belajarlah bersikap rendah hati.
Perseverance. “Hendaknya kita tidak pernah berpikir bahwa percaya berarti menemukan solusi-solusi penghiburan yang mudah. Iman yang diajarkan Kristus kepada kita adalah iman yang kita lihat pada diri Santo Yusuf, yang tidak mencari jalan pintas, tetapi menghadapi dengan mata terbuka apa yang sedang terjadi padanya, dengan bertanggungjawab atas hal itu secara pribadi”. Bertekunlah!
Terimakasih Pater