“Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?” (Mat 26: 17). Yesus akan menunjuk ruangan terbaik untuk merayakan perjamuan bersama-Nya. Seperti kepada Zakheus, Yesus menjawab kepada setiap kita: “Hari ini aku harus menumpang di rumahmu” (Luk 19: 5). Persiapkan hati, persiapkan sudut doa, Tuhan mau datang, biarkan Ia menjadi tamu istimewamu.
Setiap Kami Putih kita mengenangkan Perjamuan Akhir Yesus dan para murid-Nya. Yesus mewariskan Ekaristi dengan cara yang cocok dengan kebutuhan kita: makan bersama. Dalam Ekaristi, Ia sendiri menjadi santapan rohani yang menjamin keselamatan kita. Tuhan, datanglah kepadaku, aku tidak layak menyambut-Mu, tetapi dengan kekuatan Sabda-Mu aku percaya bahwa akun akan sembuh.
“Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” (Yoh 13: 6). Petrus bertanya begitu ketika Yesus hendak membasuh kakinya. Ajukan pertanyaan yang sama kepada Yesus, dan dengarkan jawaba Dia. Yesus pun menjawab: “Aku membasuh semua dosamu, karena Aku sangat mengasihimu”.
Yesus membasuh kaki keduabelas murid. Kaki Yudas pun Ia basuh. Kaki identik dengan bagian yang kotor. Yesus membasuh bagian yang paling kotor dalam diri kita. Tuhan telah mengasihi aku dengan kasih yang besar, meskipun aku sering berkhianat. Terima kasih Tuhan.
Cara Tuhan membasuh kita sering kali sulit kita mengerti. Murid sehebat Petrus pun belum mengerti maksud Yesus. Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak” (Yoh. 13:7). Jika sekarang kita tidak mengerti cara Tuhan, bersabarlah: Ia merencanakan yang terbaik di masa depan.
“Bukan aku ya Tuhan”? (Mrk 14: 19). Para murid Yesus saling bertanya begitu, ketika Ia mengatakan bahwa salah seorang murid mengkhianati Dia. Manusia suka menyembunyikan keselahannya. Ia malu dianggap pendosa. Ia suka melempar tanggung jawab. Tuhan berkata: ‘Jangan menuduh sesama, jika kamu yang bersalah, akuilah keselahanmu, dan Aku akan melepaskanmu dari dosa’.
Petrus, murid hebat yang sering tampil mewakili murid-murid lain, bahkan sampai tiga kali menyangkal Yesus Gurunya. Namun ia menyesal. Ia tidak menuduh orang lain. Ia tak seperti Yudas yang memilih bunuh diri. Semoga rahmat Tuhan mendorong kita untuk berbalik kepada-Nya.
Terima kaaih Pater
Semoga kami selalu berusaha mengakui kesalahan yang kami lakukan..Kami mau membersihkan diri kami dari noda dosa__Agar dapat memperoleh pengampunan… Terima kasih pater.. ==Salam dan doa, semoga pater sehat selalu.
Gracias padre…
Trima kasih padre…
Terima kasih Pater Andre , OFM .artikelnya ini sgt bermakna u direnungkn. Selamat Trihari suci.
Inspiratif, Terima kasih..