“Untuk segala sesuatu ada waktunya”, demikian kata Kitab Pengkhotbah. Ada waktu untuk memulai, ada waktu untuk mengakhiri. Ada waktu untuk mengawali tahun, ada waktu untuk mengakhirnya. 2021: tahun baru yang sedang kita songsong.
Takut dan Cemas. Tak berlebihan jika mengatakan bahwa tahun 2020 yang akan berlalu adalah tahun yang sulit. Dikatakan sulit, terutama karena wabah korona. Wabah itu berdampak bagi begitu banyak aspek kehidupan. Dinamika relasi manusia sebagai makhluk sosial menjadi lebih sulit. Banyak orang kehilangan pekerjaan.
Setiap hari kita menyimak berita seputar dampak buruk wabah korona. Mereka yang sakit dan sudah lanjut usia menjadi takut dan cemas, karena sangat rentan terinveksi virus. Perayaan keagamaan menjadi kurang berkesan karena tanpa perjumpaan fisik.
Ketakutan dan kecemasan yang dialami di masa pandemi korona memunculkan kesadaran manusia akan keterbatasannya sebagai makhluk insani. Rasa optimis mulai tumbuh kerena penemuan vaksin oleh para ilmuwan bidang kedokteran.
Sembuh dan Selamat. Di lain pihak sungguh disadari bahwa buah ilmu dan teknologi bukan jaminan final bagi dambaan terdalam hati manusia. Dalam dunia yang terbatas ini, selalu ada kesulitan dan penderitaan yang mendatangi manusia.
Kemungkinan terjadi krisis karena berbagai wabah penyakit atau alasan lain, membuktikan bahwa manusia bukan penentu masa depan. Bagaimanapun ia membutuhkan kasih sesama; ia bergantung pada ibu bumi yang memberi nutrisi dan imunitas; ia mendambakan keselamatan bukan hanya kesembuhan fisik.
Harapan. Tahun 2021 hendak dimaknai sebagai tahun pengharapan. Sebagai sebuah kebajikan, harapan dimaknai sampai pada aksi nyata solidaritas. Pandemi korona adalah contoh kasus yang menantang umat manusia untuk belajar dari teladan rakyat biasa yang membangun harapan dengan cara memberikan waktu dan tenaga, bahkan hidupnya bagi sesama: dokter, perawat, guru, dan para buruh.
Dalam hal ini harapan berbeda dari optimisme dalam logika sains. Harapan berperan pada saat optimisme tidak lagi menjamin. Ciri orang berpengharapan ialah berkorban demi kebaikan bersama, merajut jejaring pengharapan (inter-hope encounter), menopang sesama sampai pada ambang batas, bahkan di hadapan maut. Orang berpengharapan hadir bagi sesama yang putus asa, capable of taking a stand with the hopeless [A. Kelly]
Persaudaraan dan Solidaritas. Dalam Ensiklik Fratelli Tutti, Paus Fransiskus menegaskan bahwa solidaritas adalah cita-cita untuk diwujudkan kini dan sekarang. Caranya: bukan dengan logika apokaliptisisme, yaitu menang dengan menghancurkan dan melawan, melainkan dengan logika persaudaraan: menang dengan merajut dan merawat.
Pada tataran konkret upaya melawan korona, terjemahan sederhana nilai pengharapan ialah taat pada petunjuk atau arahan kesehatan demi kebaikan bersama: mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Itulah wujud usaha bersama merawat nilai hidup.
Dalam semangat pengharapan, krisis dimaknai sebagai tahap transformasi diri, bukan alasan untuk menuduh dan melempar tanggung jawab. Orang berpengharapan bijak mengendalikan sikapnya dalam krisis, tak asal tenggelam dalam kerumunan massa.
Agama yang Humanum. Pada tanggal 4 Februari 2019 di Abu Dhabi, Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Al-Azhar, Ahmed el-Tayeb, telah mengeluarkan dokumen tentang persaudaraan insani (Human Fraternity for World Peace and Living Together).
Kedua tokoh agama ini meyakini bahwa iman akan Allah dapat menjadi jalan untuk merajut persaudaraan universal, melampaui segala perbedaan. Keduanya menekankan bahwa esensi semua agama terletak pada kasih-persaudaraan.
Kristus Juru Selamat. Orang Kristiani memaknai tahun baru dalam konteks Natal. Yesus lahir ke dunia sebagai saudara bagi segenap ciptaan. Ia begitu bersahaja. Segenap makhluk menyembah Dia: domba dan lembu, gembala, para sarjana, malaikat surgawi.
Wajah bayi Yesus memancarkan sukacita dan harapan akan masa depan bagi rumah bumi. Bersama Yesus, mari kita menyambut Tahun 2021 dengan penuh harapan. Sebab, Yesus tidak hanya berkuasa menyembuhkan, tetapi menjamin kehidupan kekal bagi manusia.
Terima kasih bny Pater. Selamat menyongsong Tahun Baru 2021…semoga tahun ini psndemi segera berlalu. Sehat terus ya Pater Andre….?????
Pater Andre, terimakasih banyak untuk inspirasi untuk tetap berharap tahun 2021 akan lebih baik. Semoga kita semua tetap berharap dan tidak cemas. Selamat menyongsong tahun 2021. Berkat Tuhan melimpah selalu. Salam sehat ??
SELAMAT NATAL & TAHUN BARU 2021 pater,, Semoga wajah bayi YESUS memancarkan sukacita dan harapan akan masa depan..Kita menyambut Tahun Baru dengan penuh harapan.. ==Salam dan doa, semoga pater sehat selalu dan senantiasa dalam perlindungan TUHAN???
Terima kasih Pater….
Terima kasih tuan, semoga harapan-harapan kita sungguh membawa makna bagi kebaruan hidup kekatolikan kita. Selamat Tahun Baru
Terima kasih Pater. Salam sehat penuh suka cita sejati tahun 2021. Immanuell.
Pace e bene.
Terima kasih Pater Andre ..ini sbg renungan kita di tahun yg baru 2021.
Smg harapan dimaknai suatu kebajikan solidaritas, kasih sesama yg bergantung pada ibu bumi dan jg mendambakan keselamatan bukan hanya kesembuhan fisik.Immanuel.!