Menurut beberapa laporan berita, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa dalam percakapan privatnya dengan Paus, Paus Fransiskus menyuruhnya untuk “terus menerima Komuni.”
Presiden Biden bertemu dengan paus secara langsung selama 75 menit pada hari Jumat 30 Oktober 2021. Menurut laporan Gedung Putih, Biden mengatakan kepada wartawan setelahnya bahwa dia dan paus saling mendoakan, dan membahas perubahan iklim.
Mereka tidak membahas aborsi, menurut Biden, tetapi masalah itu secara tidak langsung muncul dalam topik penerimaan Komuni.
“Kami baru saja berbicara tentang fakta bahwa dia senang saya adalah seorang Katolik yang baik,” kata Biden, sambil menambahkan bahwa paus menyuruhnya untuk “terus menerima komuni.” CNN dan Reuters juga melaporkan bahwa, menurut Biden, paus menyuruhnya untuk terus menerima Komuni.
Menurut New York Times, seorang juru bicara Vatikan pada hari Jumat mengatakan, “Saya menganggap itu sebagai percakapan pribadi” ketika ditanya tentang pernyataan Biden tentang Komuni.
Biden, orang Katolik Amerika kedua yang menjadi presiden, telah mendukung aborsi, dan telah mengeluarkan pernyataan untuk membela aborsi legal.
Isu politisi Katolik pro-aborsi yang menerima Komuni telah menjadi bahan diskusi luas selama masa kepresidenannya.
Pada hari pelantikan Biden sebagai presiden, konferensi uskup AS mencatat kekhawatiran tentang posisi kebijakan Biden tentang aborsi, pernikahan, dan gender.
Ketika ditanya apakah dia membahas tentang uskup AS dengan paus pada hari Jumat, Biden menjawab bahwa itu adalah “percakapan pribadi.”
Menurut laporan kolam Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa Paus Fransiskus memberkati rosarionya. Presiden mengatakan bahwa dia tak menerima Komuni pada hari Jumat.
Masing-masing uskup AS telah mengeluarkan pernyataan dalam beberapa bulan terakhir tentang Komuni untuk politisi pro-aborsi.
Uskup Thomas Paprocki dari Springfield di Illinois mengatakan pada bulan Mei bahwa “Sayangnya, ada beberapa uskup dan kardinal Gereja yang tidak hanya bersedia memberikan Komuni suci kepada politisi pro-aborsi, tetapi juga berusaha untuk menghalangi Konferensi Waligereja Amerika Serikat untuk membahas tentang koherensi Ekaristi.”
Uskup Agung Salvatore Cordileone dari San Francisco menyatakan pada bulan Mei bahwa politisi Katolik pro-aborsi harus menahan diri untuk tidak menyambut Komuni.
Ketika Biden mengadakan kampanye presiden di Carolina Selatan, ia tak diperbolehkan menerima Komuni di sebuah paroki pada 2019, sesuai dengan kebijakan keuskupan.
Uskup lain, seperti Uskup Robert McElroy dari San Diego, mengatakan bahwa Ekaristi tidak boleh ditolak oleh pejabat publik Katolik yang pro-aborsi. Pada panel online pada bulan Februari, McElroy memperingatkan bahwa beberapa uskup berusaha menjadikan aborsi sebagai batu uji bagi pejabat Katolik, dan mengatakan upaya untuk melarang Komuni bagi mereka dilihat sebagai “senjata” Ekaristi.
Kardinal Wilton Gregory dari Washington telah mengatakan bahwa dia tidak akan menolak memberi Komuni kepada para politisi pro-aborsi. Sementara uskup presiden Biden sebelumnya di Wilmington, Francis Malooly, tidak menolaknya menerima Komuni di keuskupan, sedangkan Uskup Wilmington yang baru belum membuat pernyataan publik tentang masalah tersebut.
Kanon 915 dari Kitab Hukum Kanonik menyatakan bahwa mereka yang “bersikeras dalam dosa berat yang nyata tidak boleh menerima komuni suci.”
Kardinal Joseph Ratzinger, dalam memo tahun 2004 kepada para uskup AS sebagai prefek Kongregasi untuk Ajaran Iman, menyatakan bahwa pejabat publik Katolik yang secara terbuka mengkampanyekan undang-undang aborsi permisif harus diperintahkan oleh pastor mereka untuk tidak menerima Komuni kecuali mereka berhenti mempromosikan undang-undang semacam itu. Jika mereka terus melakukannya meskipun ada peringatan dari pastor mereka, dan jika mereka hadir untuk Komuni, pastornya harus menolak memberi Komuni bagi mereka, catat Ratzinger.
Sebelum kunjungan Biden ke Vatikan, Gedung Putih pada hari Rabu mengatakan bahwa Paus Fransiskus “telah berbicara secara berbeda” dari apa yang dikatakan Biden tentang aborsi.
Selamat pagi Pater Andre, semoga Tuhan selalu memberikan Pater kesehatan, semangat dan kebahagiaan.
Saya minta izin menanggapi tulisan Pater.
Menurut saya, apabila yang dikatakan Paus Fransiskus kepada Presiden Joe Biden adalah benar maka ini akan menjadi isu yang sangat hangat dan Paus Fransiskus akan dituduh mendukung para politisi pro-aborsi padahal sampai detik ini Paus Fransiskus tidak pernah mengeluarkan ajaran resmi gereja untuk dukungan terhadap aborsi.
Saya ingin menanggapi kata-kata Paus Fransiskus, “terus menerima komuni”, kepada Presiden Joe Biden dengan terang Injil Markus yang dibacakan pada Misa Minggu Biasa ke XXXI kemarin, yang membahas Cinta Tuhan, Cinta sesama dan Cinta diri sendiri. Komuni adalah tanda bahwa Tuhan mencintai kita umatnya, dan cinta Tuhan itu kita bagikan kepada sesama seperti kita mencintai diri kita sendiri.
Menurut saya, Paus Fransiskus ingin mengatakan kepada Presiden Joe Biden, _”teruslah menerima komuni sebagia Tanda Cinta Kasih Tuhan kepadamu, dan bagikanlah cinta Tuhan itu kepada sesamamu melalui tugasmu sebagai politisi dengan kebijakan-kebijakanmu seperti engkau mencintai dirimu sendiri yaitu kehidupan yang Tuhan berikan padamu dan pada setiap mahluk_.”
Terima kasih dan marilah kita selalu mencintai semua ciptaanNya…??
Terima kasih Pater. Yg terbaik kembali kehati nurani masinģ