Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Teologi

Inilah Mukjizat dalam Ekaristi

19 November 2021
inTeologi
1
Apa itu Dominica Cena?

photo vatican news

Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Gereja Katolik mengajarkan bahwa dalam Ekaristi, Yesus Kristus hadir secara nyata. Istilah ‘kehadiran nyata’ (realis praesentia) menegaskan bahwa Yesus sendiri sungguh hadir.

Pada Perjamua Akhir Yesus sendiri berkata kepada para murid-Nya: ‘Inilah Tubuh-Ku’, bukan ‘Ini simbol atau tanda Tubuh-Ku’.

Seorang Kristiani sewajarnya mengimani bahwa Tuhan Yesus itu Maha-hadir (omnipresens). Kehadiran-Nya tidak dibatasi ruang dan waktu, di luar batas nalar serta kriteria manusia. Manusia insan terbatas tentu tidak dapat membatasi Tuhan sang Pencipta ruang dan waktu.

Dalam kerangka iman itu, seharunya seorang beriman percaya pula bahwa dalam seluruh perayaan Ekaristi, Yesus selalu hadir. Santo Paulus mengatakan bahwa Ekaristi itu ‘Perjamuan Tuhan’. Artinya Yesus tuan rumah perjamuan. Lebih lagi: Ia adalah perjamuan. Bagaimana mungkin Ia tak hadir!

Oleh karena itu Gereja meyakini bahwa ketika imam selebran menguduskan roti dan anggur dan mendasarkan seluruh Doa Syukur Agung, materi roti dan anggur tersebut menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Inilah keyakinan paling sentral dari selurut ritus perayaan Ekaristi Gereja Katolik.

Untuk membantu orang beriman memahami momen sakral perubahan itu, Gereja (Konsili Trente) menggunakan istilah ‘transsubstansiasi’ (Latin: transsubstantiatio). Terdiri dari dua kata: Kata trans berarti berubah. Kata yang kedua ialah substansi. Kata ini memang memiliki arti khusus.

BacaJuga

Kebangkitan Teologi Harapan

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Misteri “Aku Haus”

Mengapa Maria Bergelar Advocata?

Apa Itu Neraka?

Di telinga orang modern, substansi suatu benda ialah kandungan molekul dan atom sebagai elemen dasarnya. Substansi sepotong roti misalnya bisa dilihat dengan jelas melalui mikroskop. Bagaimanapun substansi suatu benda pasti berupa materi, meskipun sangat halus, tak kasat mata.

Pemahaman biasa ini berbeda dengan maksud Gereja dalam keyakinan tentang Ekaristi. Substansi yang dimaksudkan di sini ialah realitas yang melampau materi (metafisik). Setelah dikuduskan imam selebran, substansi roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Yesus. Bagaimana itu mugkin?

Dalam Ekaristi, Gereja percaya bahwa substansi roti dan anggur yang adalah materi itu sungguh dibarui, seluruhnya menjadi Tubuh dan Darah Yesus. Yang tampak tentu saja roti dan anggur, namun hakikat-nya baru, karena bersifat ilahi. Bagaimana mungkin yang material menjadi ilahi?

Titik berangkatnya ialah diri Yesus, bukan materi pada dirinya. Dalam Perjamuan Akhir Dia menyatakan diri-Nya dalam roti dan anggur. Begitu juga dalam Ekaristi Gereja sekarang, Yesus pula yang berinisiatif menyatakan diri. Dan hanya karena itu, materi menjadi kudus dan sakral.

Berbagai istilah dan gambaran diusulkan para ahli untuk menjelaskan maksud transsubstantiatio. Tapi kata-kata St. Paulus menarik. Ibarat seorang tuan rumah menyediakan perjamuan makan. Yang terhidang adalah makanan, tetapi maknanya mendalam: pengurbanan diri sang tuan pesta.

Tuan rumah perjamuan menjadi pemersatu semua tamu undangan: mereka satu dalam rasa persaudaraan, solidaritas, kasih sayang. Orang tentu tidak bisa menyentuh dengan jari persaudaraan, solidaritas dan kasih sayang. Namun itu dapat dirasakan melalui hidangan makanan.

Kosa kata kita untuk memahami misteri perubahan substansi roti dan anggur dalam Ekaristi memang terbatas. Pada titik batas bahasa ini, iman menjadi penting. Menurut mata telanjang, yang tampak ialah materi roti dan anggur, tetapi menurut mata iman, itu Tubuh dan Darah Yesus. Mukjizat.

Ketika Yesus mengatakan bahwa Ia memberikan daging-Nya sebagai makanan dan Darah-Nya sebagai minuman (Yoh. 6: 51-61), banyak orang mengeluh bahkan mengundurkan diri. Yesus pun tak kompromi. Ia bahkan menantang para murid-Nya: ‘apakah kamu mau pergi juga’?

Jawab Petrus: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.” Pertanyaan Yesus menantang kita pula. Jawaban petrus kiranya memberi inspirasi: “Tuhan, saya tidak mengerti apa yang Engkau ajarkan, namun saya tahu siapa Engkau” (Brown).

 

 

 

Tags: Ekaristitranssubstansiasi
ShareSendTweet
Artikel Sebelumnya

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Artikel Berikut

Pesan Indah Paus Fransiskus bagi Orang Muda

TerkaitTulisan

Kebangkitan Teologi Harapan

Kebangkitan Teologi Harapan

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Misteri “Aku Haus”

Mengapa Maria Bergelar Advocata?

Apa Itu Neraka?

Apapun Agamamu Anda ‘Merayakan Ekaristi’

Pandangan Martin Luther tentang Bunda Maria

Komentar 1

  1. Imelda SFD says:
    4 tahun yang lalu

    Terimakasih Pater sudah membantu utk memahami misteri yg terkandung dalam perjamuan Ekaristi. Salam sehat Pater?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025
  • Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Mengapa Juni Disebut Bulan Hati Kudus Yesus?
  • Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus
  • Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Komentar Terbaru

  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Filip D Zaoputra pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Sr M.Gertrudis PRR pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Irene pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Agus Pati Arkian Atakowa pada Apa itu TEOLOGI? [1]

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja KatolikHati Kudus Yesushikmat roh kudusimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus Benediktus XVIPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id