Carlo Acutis segera dikanonisasi menjadi orang kudus. Pengumuman tersebut disampaikan pada 23 Mei 2024, saat audiensi Paus dengan Kardinal Marcello Semeraro, Prefek Penggelaran Para Kudus.
Pemuda yang meninggal pada usia 15 tahun ini telah dibeatifikasi oleh Paus Fransiskus pada 10 Oktober 2020, dan segera akan dikanonisasi menjadi seorang kudus. Ia dihormati sebagai pelindung internet karena selama hidupnya ia menggunakan internet untuk pewartaan Injil dan devosi Ekaristi.
Paus Fransiskus pun menkonfirmasi kebenaran mukjizat yang terjadi melalui doa Carlo Acutis, yaitu kesembuhan seorang anak laki-laki Brasil berusia enam tahun yang mengidap kelainan pankreas bawaan, yang hanya dapat dipulihkan dengan pembedahan. Peristiwa ini dianggap sebagai suatu keajaiban.
Carlo Acutis sendiri terserang leukemia fulminan, sehingga meninggal pada 12 Oktober 2006. Ia Lahir di London pada tahun 1991, dibesarkan di kota Milan Italia, kota di mana ia bersekolah di sekolah menengah di Institut Leo XIII.
Carlo memiliki iman yang sangat dalam, meskipun ia mengindap penyakit yang dengan cepat menyebabkan kematiannya. Ia sangat mencintai Yesus Kristus, khususnya kehadiran nyata Yesus dalam sakramen Ekaristi. Carlo sering berkata: Ekaristi adalah jalan tol menuju surga.
Sebagai anak muda ia melakukan perbuatan baik dengan teman-teman yang berkekurangan, tanpa memandang perbedaan agama. Kecintaan pada internet tidak mengurangi persahabatannya yang luas. Santo Fransiskus Assisi adalah satu orang kudus yang ia kagumi.
Dia akan dapat disebut ‘Santo’ dan dihormati dengan kultus liturgi setelah kanonisasi. Ini sebuah sukacita bagi keluarga Carlo, ayahnya Andrea dan ibunya Antonia, serta seluruh Gereja dan dunia. Warga kota Assisi, tempat makam Carlo tentu turut merasakan sukacita ini.
Terimakasih Pater
Terimakasih infonya Pater.