Santo Agustinus, Uskup Hippo membahas tema Roh Kudus dalam karyanya Tentang Trinitas. Kata kasih dan karunia merupakan dua kata kunci pemahamannya tentang Roh.
Pertama, ia menekankan peran Roh Kudus sebagai karunia bersama (donum commune) antara Pribadi Bapa dan Putra. Roh merupakan nama komunal Bapa maupun Putra. Bapa itu Roh, Pura juga Roh. Roh menjadi ikatan cinta kasih yang mempersatukan keduanya.
Sifat Roh ialah kudus. Dan kekudusan juga merupakan sifat Diri Ilahi lainnya. Bapa itu Kudus dan Putra juga Kudus. Jadi ketiga Diri Ilahi itu sempurna dalam kekudusan.
“Roh Kudus adalah sebuah persekutuan tak terperikan atau relasi antara Bapa dan Putra, dan kiranya Ia dinamai demikian karena nama yang sama itu dapat diterapkan baik untuk Bapa maupun Putra. Ia disebut persis dengan nama komunal mereka, yaitu bahwa baik Bapa maupun Putra adalah kudus, dan keduanya, baik Bapa maupun Putra adalah Roh. Persekutuan antara Bapa dan Putra dinamai dengan sebuah nama yang tepat untuk keduanya, yang menunjukkan anugerah timbal-balik antara keduanya (donum amborum), yaitu Roh Kudus” (V.xi).
Kedua, corak kasih. Allah Trinitas adalah kasih, namun ciri khusus peran Roh Kudus ialah menjadikan kasih itu sempurna. Maka kata kasih (caritas) oleh Agustinus dimengerti sebagai nama khusus bagi Roh Kudus. Keyakinan biblis Allah adalah Kasih (1 Yoh. 4: 16) ia maknai dalam konteks peran Roh sebagai pengikat kasih Bapa dan Putra (VI.v).
Dalam karyanya yang lain Kota Allah, Agustinus juga memaknai Roh sebagai pengikat antara kebaikan Bapa dan Putra. Roh adalah kebaikan keduanya (bonitas amborum), jadi kebaikan paling luhur yang menyatukan baik Bapa maupun Putra.
Uskup Hippo memaknai kasih sebagai definisi Diri Allah. Apa sesungguhnya itu kasih? Perkataan Rasul Yohanes tegas dan jelas: “Allah adalah kasih, dan barang siapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah” (1 Yoh. 4: 8, 16).
Namun Injil Yohanes juga menampilkan definisi Diri Allah sebagai Roh: “Allah itu Roh” (Yoh. 4: 24). Keidentikan antara Roh Kudus dan Kasih Allah ini memperlihatkan bahwa Roh yang absolut pada pada Allah adalah Roh kasih. Roh Allah identik dengan Kasih-Nya sendiri.
Dengan kata lain frasa Allah adalah kasih sepadan dengan frasa Allah adalah Roh. Jadi, Roh merupakan inti terdalam Diri Allah, kasih karunia yang paling luhur: Bapa adalah Pencinta sempurna, Putra adalah Yang Dicintai secara sempurna, dan Roh Kudus adalah ikatan sempurna persekutuan Trintias.