Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Humaniora

Rahasia Relasi Manusia

Misteri relasi antara pribadi dalam hidup manusia

5 Oktober 2019
inHumaniora
11
Rahasia Relasi Manusia

foto pixabay

Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Belajar mengerti perbedaan pada diri orang lain adalah konsekuensi dari keberadaan manusia sebagai makhluk sosial.

Dua pribadi yang berjanji saling mencintai, berproses selama sisa hidup untuk menjadi we person; dua orang yang bersahabat saling belajar mengenal kelebihan dan kekurangan, agar dapat menjadi partner; dalam sebuah komunitas, apapun bentuk dan tujuannya, pribadi-pribadi perlu saling mengenal agar terjalin relasi dan kerja sama yang solid. Manusia tidak pernah berhenti belajar tentang sesamanya, karena setiap pribadi memang unik. Tentu saja unik juga berarti terbatas, dan terbatas artinya tidak sempurna, maka perlu dilengkapi.

Seorang teolog kontemporer dari Kroasia, Miroslav Volf, dalam bukunya Exclusion and Embrace: A Theological Exploration of Identity, Otherness and Reconciliation, memaknai relasi antara pribadi manusia dengan menafsirkan tindakan saling merangkul atau memeluk. Ia sendiri menggunakan istilah ‘fenomena merangkul’ (phenomenology of embrace). Apa yang terjadi ketika dua orang saling memeluk atau merangkul?

Ketika merangkul sesorang, saya melakukan gesture menyambut dia yang ada di hadapan saya. Mengulurkan tangan, membuka lengan sambil sedikit membungkuk untuk merangkul berarti memberi ruang bagi dia yang ada di hadapanku. Melalui sikap yang sama dia yang ada di hadapanku menyediakan ruang unutk menerima aku. Merangkul adalah bahasa tubuh yang mengekspresikan kesediaan seseorang keluar dari egoisme, menjumpai pribadi lain melalui sentuhan riil: menubuh.

Tentu setelah merangkul, kita melepaskan rangkulan. Lengan-lengan dibuka lagi. Pelukan atau rangkulan bukan gesture untuk membatasi gerakan dia yang ada di hadapanku. Rangkulan yang terlalu lama menimbulkan rasa tidak nyaman. Lengan-lengan harus dibuka kembali. Masing-masing pribadi kembali ke dalam dirinya. Tubuhnya kembali tegak. Ruang yang saya berikan kepada dia yang ada di hadapanku tentu bukan belenggu bagi kebebasannya. Kita sedang saling memberi ruang tanpa menyangkal ciri-corak yang unik pada setiap pribadi. Relasi yang sehat terjalin justru antara dua pribadi yang telah mengenal dirinya dengan baik.

Dengan mengenal kelebihanku, aku sadar apa yang dapat kuberikan kepada engkau; sebaliknya dengan menerima keterbatasanku, aku akui apa yang perlu kupelajari dari engkau. Kita dapat saling melengkapi karena masing-masing pribadi telah berhasil mengenal sisi-sisi diri kita.

BacaJuga

Ketika Paus Ditahan Polantas

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Dalam rangkulan yang tulus, saya sadar bahwa ada pribadi lain (wanita maupun pria) yang hadir di hadapanku. Kami saling membuka ruang agar dapat menyambut satu sama lain, namun kami tetaplah dua manusia yang unik. Sekalipun rangkulan itu menandakan keterbukaan antara dua pribadi, keduanya tetaplah individu-individu yang berbeda. Mereka adalah dua tubuh yang terpisah. Semua manusia setara, namun satu pribadi tak akan pernah tergantikan oleh pribadi lain. Saya tidak pernah dapat mengklaim telah mengetahui seluruh diri ia yang berada di hadapan saya. Dan sebaliknya ia tidak dapat mengklaim telah mengenal seluruh keberadaanku. Ke-aku-an saya tidak pernah tergantikan oleh ke-engkau-an kamu; dan sebaliknyapun demikian.

Dengan kata lain, dalam relasi kita belajar saling mengenal. Temuan kita yang paling istimewa ialah bahwa dalam setiap diri terdapat ruang misteri. Di hadapan wajah dia yang kurangkul, ada dimensi lain di baliknya yang tidak kupahami. Demikian pula, pada diriku terdapat ruang lain yang tidak mampu ia mengerti.

Dengan perkataan lain, terdapat hal ‘ketiga’ antara aku dan engkau (Martin Buber). “Yang ketiga” itu tampak terlalu luas untuk kita dijelajahi. Namun justru karena luasnya itu, aku dan kamu dapat menemukan kejutan-kejutan yang menjadikan relasi kita selalu baru.

[Scotus, antara 5 dan 6 – 09-2019].

 

 

 

Tags: memelukpribadirelasi antarpribadirelasi.
Share70SendTweet
Artikel Sebelumnya

Doa Damai

Artikel Berikut

Yesus Juga Manusia

TerkaitTulisan

Ketika Paus Ditahan Polantas

Ketika Paus Ditahan Polantas

Apa itu DOGMA?

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Takjub Pada Yesus Belum Tentu Beriman

KRITIK Secara KRITIS

Komentar 11

  1. Theresia Ina Duran says:
    6 tahun yang lalu

    Terimakasih Tulisannya….

    Balas
  2. Catrine says:
    6 tahun yang lalu

    Terims kasih Pater, sngt inspiratif…
    Semoga Pater sehat sll n penuh berkat…

    Balas
  3. Romaida katarina simbolon says:
    6 tahun yang lalu

    Betul pater. Relasi manusia adalah belajar saling mengenal, terimakasih tulisannya. Menginsfirasi.

    Balas
  4. M. Fransiska Henny SFD says:
    6 tahun yang lalu

    Luar biasa ulasannya yg mendetail pater, ….
    Temuan kita yang paling istimewa ialah bahwa dalam setiap diri terdapat ruang misteri. Di hadapan wajah dia yang kurangkul, ada dimensi lain di baliknya yang tidak kupahami. Demikian pula, pada diriku terdapat ruang lain yang tidak mampu ia mengerti.
    Yang ketiga” itu tampak terlalu luas untuk kita dijelajahi. Namun justru karena luasnya itu, aku dan kamu dapat menemukan kejutan-kejutan yang menjadikan relasi kita selalu baru.
    ??

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih sr telah mengunjungi blog saya dan membaca artikel ini. Pax te cum! ?

      Balas
  5. Agustinus Pati Arkian Atakowa. says:
    6 tahun yang lalu

    Belajar mengerti perbedaan pada diri orang lai.***Yang menarik bagi saya adalah;Temuan yang paling istimewa ialah bahwa dalam setiap diri terdapat ruang misteri..Ada dimensi lain yang tidak dipahami oleh keduanya timbal balik..Jutru hal ketiga itulah keduanya dapat menemukan kejutan kejutan yang menjadikan relasi selalu baru..Keduanya lambat laun saling memahami…***Terima kasih pater,ulasan yang menarik… (Salam & Doa ..Semoga ama pater sehat selalu..)

    Balas
  6. Ping-balik: Ruang Misteri Misteri dalam Relasi Manusia – Katolik News
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Read and share..

      Balas
  7. Ping-balik: Ruang Misteri dalam Relasi Manusia – Katolik News
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih. Read and share.

      Balas
  8. Soviani says:
    5 tahun yang lalu

    Mengenal diri dan saling melengkapi. Sipp
    Terima kasih Pater

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • DILEXI TE Seruan Apostolik Paus Leo XIV
  • Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • Santo Carlo Acutis dan Mukjizat Keturunan
  • Roh Kudus Menurut St Agustinus Hippo
  • Maria Diangkat ke Surga-Kesaksian Yohanes Damaskus

Komentar Terbaru

  • Soviani pada DILEXI TE Seruan Apostolik Paus Leo XIV
  • Irene pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • Kusumo Budiono pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • sr. Alfonsa SFD pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • Sr. M. Fransiska Henny SFD pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja KatolikHati Kudus Yesushikmat roh kudushomo digitalisimanIman dan Wahyukarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibmanusia sebagai citra AllahnatalPaus FransiskusRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto Agustinus HippoSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiteologi selfieTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesusYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id