Gereja Katolik memberi hormat yang tinggi baik pada Hati Kudus Yesus maupun Hati Bunda Maria ibu Yesus. Dua penghormatan itu dirayakan secara liturgis dalam dua hari berturut-di bulan Juni. Hati Ilahi Yesus adalah ungkapan kasih Allah yang total kepada manusia; dan hati Maria adalah model paling istimewa orang beriman yang siap menanggapi kasih Tuhan itu.
Penginjil Lukas melukiskan bahwa setelah melahirkan Yesus, “Maria menyimpan segala perkara di dalam hatinya dan merenungkannya” (Luk 2: 19). Sikap serupa juga diperlihatkannya ketika menemukan Yesus di baid Allah di Yerusalam, setelah mencarinya selama tiga hari. “Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya” (Luk 2: 51).
Perayaan liturgis Hati Maria tak Bernoda telah dimulai oleh beato Yohanes Eudes (1601-1680). Ia mulai merayakannya pada sekitar 1643 bersama anggota Kongregasi-nya. Perkembangan awal ini terjadi di Perancis, dan secara tradisional diadakan setelah Hari Raya Hati Kudus Yesus yang Mahatinggi.
Setelah melewati pemeriksaan dalam teks-teks liturgis, terutama dalam ritus Gereja Katolik Roma, Paus Pius XII, pada 1944 memperluas liturgi perayaan tersebut dalam Gereja Universal. Penetapan ini merupakan kelanjutan dari penetapan Paus yang sama untuk mempersembahkan dunia kepada Maria Bunda tak Bernoada, pada 1942. Sebenarnya sejak peristiwa penampakan Maria di Fatima pada 1917, animo penghormatan kepada Maria tak Bernoda telah meresapi hati umat Katolik.
Hati Kudus Yesus dan Hati Maria tak bernoda adalah dua misteri tak terpisahkan. Dalam rahim Maria Firman Allah dikandung dan lahir sebagai Manusia. Maria juga mengandung Firman dalam hatinya, merenungkan misteri itu, meskipun ia tidak dapat memahami dengan pikiran. Dengan demikian ia menjadi murid istimewa Yesus: ia adalah pendengar dan pelaksana Sabda.
Hati adalah pusat hidup manusia. Sebagai bagian tubuh, hati tampak kecil dan lemah. Namun dari sanalah mengalir daya hidup. Bunda Maria adalah contoh orang yang menyimpan dan merenungkan segala perkara dalam hatinya. Ia tidak hanya menyimpan, tetapi merenungkan perkara agar dapat memaknainya dengan baik. Dan dari hati Maria terpancar kesetiaannya menjawab panggilan Tuhan.
Sejak menerima kabar Malaikat Gabriel, Maria telah membuka hatinya untuk menjadi murid Kristus yang sejati: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Lalu malaikat itu meninggalkan dia”. (Luk 1:38). Pantas direnungkan bahwa meskipun Maria ditinggalkan sendirian oleh Malaikat, ia tidak takut menanggung segala perkara. Hatinya teguh.
Dari sikap Bunda Maria kita belajar bahwa sebenarnya hati itu memiliki logika sendiri melampaui pikiran. Sebab, meskipun ‘suatu pedang akan menembus jiwanya’ (bdk. Luk 2: 35), Maria setia mengasuh Putranya (bdk. 2: 51), bahkan mengikuti Dia pada jalan salib-Nya. Hati Maria tak bernoda doakanlah kami.
Semoga kita memiliki Hati yang Teguh seperti BUNDA MARIA… Dan menjadi murid Yesus kitapun berusaha menjadi pendengar dan pelaksana sabda”.. Terima kasih Pater atas ulasan yang sangat bermanfaat kami sebagai pewarta.. Salam dan doa, semoga Pater sehat selalu.. SALAM SEHAT.
Maria Bunda yang bethati mulia patut dihormati. Karena kemurnian hatinya maka segala kebaikan datang dari rahim tersucinya. Semoga Maria menjadi teladan kesucian bagi kita semua. Thank sdh mencerahkan. Shalom
God bless you abundantly.
Bunda Maria menyimpan segala perkara dalam hati dan merenungkannya walapun ia sendiri tdk paham dg semuanya. Tidak ada keinginan utk curhat ke sesama manusia.
Semoga hari2ku selanjutnya bisa sedikit meniru keutamaan ini. Amin
Terima kasih Pater
Terimakasih Pater Andre, semoga yang makna yg kita peringati hari ini semakin memampukan kita untuk belajar dan terus belajar dari kerendahan hati Bunda Maria yg siap sedia memberi dirinya bagi karya Allah.
Tuhan memberkati selalu. ?
Terima kasih pater .. selamat siang….hati tersuci Bunda maria ..memberi kesejukan dan peneguhan.
Sama2. Salam ??
Terima kasih kae..izin share..
Mantap bro..
Trmksh Pater atas ulasannya. Bagus dan menginspirasi. Saya salah satu yg mempunyai Devosi kepada Bunda Maria. Saya sangat merasakan pertolongan Bunda Maria terutama karena imannya yang besar dan dalam selalu membantu dalam kesulitan. Salam sehat
Semoga kami bisa mengikuti teladan Bunda Maria dlm kehidupan
Terima kasih Pater… doakan saya bisabelajar dari bunda Maria …
Maria adalah pendengar dan pelaksana sabda, Gracias Padre