Seruan Paus Fransiskus untuk perdamaian di Ukraina:
“Hati saya sangat susah melihat situasi yang memburuk di Ukraina
timur. Terlepas dari upaya diplomatik beberapa minggu terakhir,
skenario-skenario yang semakin mengkhawatirkan mulai tampak.
Seperti saya, banyak orang di seluruh dunia merasa sedih dan
prihatin. Sekali lagi perdamaian semua orang terancam oleh
kepentingan partisan.
Saya ingin mengimbau mereka yang memiliki tanggung jawab
politik untuk memeriksa hati nurani mereka dengan serius di
hadapan Allah, yang adalah Allah perdamaian dan bukan Allah
perang; yang adalah Bapa dari semua, bukan hanya beberapa, yang
ingin bahwa kita menjadi saudara dan bukan musuh. Saya berdoa
agar semua pihak yang terlibat menahan diri dari tindakan apa
pun yang akan menyebabkan lebih banyak penderitaan bagi
rakyat, mengacaukan koeksistensi antar negara dan mencemarkan
nama hukum internasional.
Dan sekarang saya ingin menghimbau kepada semua orang, baik
yang beriman maupun yang tidak beriman. Yesus mengajarkan
kepada kita bahwa kekerasan yang tak ada gunanya dijawab
dengan senjata Allah, dengan doa dan puasa. Saya mengundang
semua orang untuk menjadikan 2 Maret mendatang, Rabu Abu,
sebagai Hari Puasa Perdamaian. Saya mendorong orang beriman
secara khusus untuk membaktikan diri secara intens kepada doa
dan puasa pada hari itu. Semoga Ratu Perdamaian menjaga dunia
dari kegilaan perang.”
Paus Fransiskus (23/02/22)