Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Berita

Menjadi Paus 34 Hari, Kini Dibeatifikasi

Beatifikasi Paus Yohanes Paulus I

3 September 2022
inBerita
1
Menjadi Paus 34 Hari, Kini Dibeatifikasi
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Yohanes Paulus I, Paus dengan masa kepausan terpendek dalam sejarah, 34 hari, dibeatifikasi pada Minggu 4 September 2022 oleh Paus Fransiskus. Beatifikasi ini sekaligus menepis berita-berita simpang-siur seputar kematiannya pada 28 September 1978, termasuk tuduhan adanya konspirasi.

Ketua dewan Penganjur (Postulator) beatifikasi, Kardinal Beniamino Stella dan wakilnya Stefania Falasca, diperkuat orang-orang kunci yang memberi testimoni. Mereka adalah: keponakan Paus, Lina Petri (anak dari saudarinya, Antonia), suster Margherita Marin, orang yang pertama kali melihat paus sudah tak bernyawa, dan pastor Juan José Dabusti dari Argentina yang berdoa memohon penyembuhan bagi seorang gadis dengan berdoa kepada Yohanes Paulus I.

Keponakan Paus mengenang kartu-kartu pos yang dikirim ‘paman’ serta percakapan mereka tentang Santo Agustinus dan Thomas. Lina Petri juga mengenang percakapan dengan paman via telepon: Pamannya bercerita bahwa ia akan bertemu dengan Hitler dan Mussolini.

Kardinal Stellah meyakini bahwa motivasi beatifikasi Yohanes Paulus I, paus yang digelari “Paus Senyum” sudah teruji, karena telah diteliti dengan metodologi ‘historis kritis’. Selain berdasarkan penelitian yang akurat, signal beatifikasi sebenarnya sudah diberikan juga oleh Paus Benediktus XVI.

Stefania Falasca menegaskan bahwa penelitian akurat untuk menguatkan beatifikasi ini juga menepis dugaan bahwa Paus ini mati karena telah diracuni. Falasca menyayangkan bahwa berita itu beredar di kalangan umum, bahkan di intern Gereja, selama 44 tahun sejak kematian Paus.

Kardinal Stella juga memastikan bahwa pemeriksaan secara medis pada tubuh Paus memastikan bahwa ia meninggal secara alami. Dapat dikatakan bahwa Paus ini telah meninggal mendadak, tetapi ini bukan suatu kesengajaan. Ada dugaan kuat bahwa ia kena serangan jantung.

BacaJuga

Paus Angkat Henry Newman Menjadi Doktor Gereja

Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025

Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus

Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Paus Leo XIV Berdevosi kepada Maria Bunda Penasihat

 

 

1 of 2
- +

Menanggapi pertanyaan orang ‘mengapa pada waktu itu tidak diadakan otopsi’, Stella menjelaskan bahwa pada waktu itu belum ada hukum yang mengatur otopsi: Hal ini baru dimulai dibuka oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1983.

Suster Margherita Marin mengenang kata-kata terakhir almarhum di malam jelang kematiannya: “Esok kita masih saling bertemau, jika Tuhan masih menghendaki, dan kita masih akan merayakan Ekaristi bersama”. Rupanya itu kata-kata terkahir sebelum ia mengalami serangan jantung.

Paus yang lahir pada 17 Oktober 1912 ini sering berjalan dengan membawa secarik kertas. Ketika mati didapati tangannya masih menjepit secarik kertas yang memuat catatan tentang kebijaksanaan – tema katekese yang sedang disiapkannya untuk Audiensi Umum pada hari Rabu berikutnya.

Catatan tersebut merupakan salah satu peninggalan yang disimpan oleh tim pengarsipan. Catatan harian dan beberapa transkrip Paus pada periode 1929 -1978 masih tersimpan baik. Catatan tentang kebajikan akan dipersembahkan kepada Paus Fransiskus sebagai sebuah relikui.

Pastor Juan José Dabusti dari Argentina memberi kesaksian: Ia meyakini bahwa oleh gerakan Roh Kudus, ia terdorong untuk memohon doa dari Albino Luciani (nama asli Paus). Candela Giarda, gadis yang mengalami penyembuhan, melalui pesan video pendek, bersama ibunya Roxana Sosa, turut mendukung beatifikasi Paus, meskipun mereka tidak dapat hadir secara langsung di Vatikan.

Tags: Paus FransiskusPaus Yohane Paulus I
ShareSendTweet
Artikel Sebelumnya

Paus Prihatian dengan Situasi Nikaragua

Artikel Berikut

Paus Mendoakan Para Korban ‘Tragedi Malang’

TerkaitTulisan

Paus Angkat Henry Newman Menjadi Doktor Gereja

Paus Angkat Henry Newman Menjadi Doktor Gereja

Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025

Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025

Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus

Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Paus Leo XIV Berdevosi kepada Maria Bunda Penasihat

Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard

Breaking News: Konklaf Mulai 7 Mei

Komentar 1

  1. Irene+santi+widiastuti says:
    3 tahun yang lalu

    Wah….. terima kasih Pater.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Maria Diangkat ke Surga-Kesaksian Yohanes Damaskus
  • Paus Angkat Henry Newman Menjadi Doktor Gereja
  • Reformator Anti Bunda Maria?
  • Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025

Komentar Terbaru

  • Theresia Ina Duran pada Maria Diangkat ke Surga-Kesaksian Yohanes Damaskus
  • Theresia Ina Duran pada Paus Angkat Henry Newman Menjadi Doktor Gereja
  • Agus Pati Arkian Uban Atakowa. pada Reformator Anti Bunda Maria?
  • Nita Garot pada Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja Katolikharapanhikmat roh kudushomo digitalisimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihkebangkitanLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalpaskahPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVsabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id