Dalam buku autobiografi Paus Fransiskus yang berjudul Harapan (Spera), yang belum lama terbit, diceritakan antara lain suatu anekdot tentang Paus Fransiskus. Ceritanya begini:
Suatu saat Paus Fransiskus hendak pergi memberi pelayanan di luar kediamannya di Vatikan. Ia pun dijemput dengan sebuah mobil mewah, berharga mahal. Dalam perjalanan Paus meminta kepada driver supaya ia boleh menyetir mobil.
Kata driver: Tidak Mungkan Bapa Suci. Tidak akan pernah terjadi! Kata Paus: Sudah lama saya tidak menyetir mobil, kali ini saya mau mencoba, hanya sejenak saja kok. Kata driver: oh itu tidak mungkin! Saya tidak akan memberinya!
Tetapi bapa Paus terus mendesak si driver, lagi pula Paus ini terkenal orang yang gigih. Akhirnya driver itu pun mengalah. Pauspun dibiarkan menyetir mobil. Namun baru sejenak ia menyetir, kebetulan ada patroli polantas.
Mobil berhenti. Seorang polisi meminta jendela mobil dibuka. Ia bingung harus berbuat apa. Dilihatnya Paus Fransiskus yang menyetir mobil. Ia segera memanggil ke sentral polantas dan segera melapor: Saya sudah menahan seseorang yang sangat-sangat penting.
Siapa itu? Tanya sentral. Seorang walikota? Bukan. Lebih penting lagi, jawab polisi. Wah, siapa itu? Presiden Republik? Bukan juga. Lebih-lebih penting lagi, kata polisi. Jadi siapa?, tanya Sentral dengan nada tidak sabar. Jawab polisi itu: Saya juga tidak tahu, tapi yang jelas saya lihat Paus sedang menyetir mobil.
Anekdot ini ditulis karena Paus Fransiskus seorang yang humoris. Wajahnya teduh bagi anak, para lansia, dan orang-orang sederhana lainnya. Paus sendiri sering membuat anekdot atau kisah lucu, karena kata dia, ketika iman kehilangan rasa humor, iman itu terasa kering.
Kita membutuhkan sense of humor, termasuk untuk menertawakan diri sendiri, kata Paus. Paus mengambil inspirasi dari Santo Thomas More yang berdoa kepada Tuhan memohon aga ia diberikan rahmat rasa humor dalam karya pelayanannya. Cepat sembuh Bapa Suci Fransiskus.
Terimakasih Pater, senang membaca ini. Semoga Bapa Paus diberi sehat dan kuat