Salah satu gelar yang diberikan kepada Bunda Maria ialah Advocata, yang berarti Pembela. Gelar ini untuk pertama kali digunakan oleh Santo Ireneus dari Lyon († 202), seorang Bapa Gereja yang juga dikenal sebagai bapa Teologi Dogmatik dalam Gereja Katolik.
Ireneus mengajarkan bahwa Bunda Maria memiliki peran penting dalam seluruh sejarah keselamatan. Ia memaknai peran Bunda Maria sebagai Eva Baru, karena telah memperlihatkan ketaatannya kepada Allah, menggantikan ketidaktaan Eva karena tergoda kuasa Iblis.
Dalam Melawan Bidaah, Ireneus menggelari Bunda Maria sebagai Advocata (Pembela). Gelar ini menegaskan lawan dari ketidaktaan Eva: Maria adalah Advocata Eva, artinya ketidaktaan Eva telah digantikan oleh ketaatan Maria, Hawa Baru. Iman Maria menghalau dosa Eva.
Gelar Advocata diajarkan juga dalam karyanya yang lain, Kebenaran Ajaran Para Rasul. Ditegaskan bahwa sikap Adam lama telah digantikan oleh Adam Baru, yaitu Yesus Kristus. Demikian halnya sikap Eva digantikan Eva Baru. Bunda Maria adalah anti-type dari Eva, demikian Ireneus.
Peran Maria sebagai Eva Baru dimengerti dalam kerangka peran Kristus satu-satunya Pengantara kepada Bapa. Yesus lah yang memungkinkan kita memahami bahwa Maria adalah causa salutis (penyebab keselamatan), sebaliknya Eva causa mortis (penyebab kematian).
Poin lain yang menarik dari gelar Advocata ialah bahwa istilah ini datang dari bahasa Yunani, yang sepadan dengan kata parάklētos (hakim, pembela, pengantara), gelar yang dalam Injil dikaitkan dengan Roh Kudus. Poin yang ditekankan Ireneus ialah ketaatan Maria.
Berdoa bersama Maria sebagaiadvocataberarti menjadikan dia sebagai pelindung dan pembela di dalam situasi sulit. Ibarat Roh Kudus yang menjadi pembela ketika kita kehabisan kata untuk membela iman atau tidak tahu berdoa, ia hadir sebagai pembela dan hakim di saat genting.
Ketaatan yang tulus dari Maria telah menghancurkan ancaman dosa bagi umat Manusia oleh karena egoisme Hawa. Jadi, peran Maria dalam sejarah keselamatan tidak hanya bersifat fisik (mengandung, melahirkan Yesus). Motif utama ketaatannya adalah moral dan spiritual.
Ireneus menggunakan istilah teknis rekapitulasi untuk menjelaskan bahwa segala hal dan peristiwa yang dikehendaki Allah menyatu kembali secara sempurna dalam Kristus. Namun tanpa ketaatan Maria, corak historis karya keselamatan Allah itu tidak nyata bagi manusia.
Agarrekapitulasi itu terwujud, peran Maria, Eva Baru itu, digambarkan Ireneus sebagai resirkulasi (recirculation), yaitu pembersihan dari situasi lama, yaitu dosa Adam dan ketidaktaan Eva. Dengan demikian segenap ciptaan dipulihkan dan bersatu kembali dalam tangan Sang Pencipta.
Paralel antara Eva Lama dan Eva Baru adalah topik yang sudah dimulai oleh Yustinus Martir dalam karyanya Apologia. Hal baru dari Ireneus ialah gelar Advoata. Gelar ini dimaknai lebih kaya oleh tokoh-tokoh sesudahnya. Maria adalah pembela kita, our defender, Advocata Nostra (Gambero 1999: 51-58).
Terimakasih Pater, tulisan nya.
Terimakasih Panter utk Penjelasanya. Sangat inspiratif
Grazie di cuore Fratello…molto significato…Pace e bene
Terima kasih Pater