Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Teologi

Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?

28 Juni 2025
inTeologi
1
Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Orang Kristiani sering ditantang dengan pertanyaan tentang kebangkitan: Yesus bangkit atau dibangkitkan? Pertanyaan ini sering diajukan untuk menguji atau menjebak orang Kristen.

Kalau menjawab bahwa Ia dibangkitkan Allah, berarti Allah membangkitkan Allah (dua Allah); tetapi kalau menjawab bahawa Ia membangkitkan diri, bagaimana mungkin yang sudah mati membangkitkan diri?

Jawaban paling simple ialah: Kalau kamu memang tidak percaya akan kebangkitan Kristus, apapun jawaban, entah dibangkitkan atau bangkit sendiri, tentu keduanya kamu bantah.

Jadi kalau saya menjawab dibangkitkan, kamu tidak boleh membantah dengan membangkitkan diri, dan sebaliknya membangkitkan diri tidak boleh kamu bantah dengan dibangkitkan.Sebab, kedua-duanya bukan argumen kamu.

Pertanyaan di atas mirip dengan pertanyaan siapa yang menciptakan langit dan bumi? Siapa yang melakukan karya keselamatan? Demikian juga tentang kebangkitan: Siapa yang bangkit?.

Iman Kristiani meyakini bahwa penciptaan, penyelematan, dan kebangkitan adalah perisitiwa Trinitaris. Seluruh sejarah keselamatan adalah karya bersama Bapa, Putra dan Roh Kudus.

BacaJuga

Reformator Anti Bunda Maria?

Kebangkitan Teologi Harapan

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Misteri “Aku Haus”

Mengapa Maria Bergelar Advocata?

Allah Bapa membangkitkan Dia. “Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati” (Gal 1: 1). “Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut” (Kis 2: 24, 32; 3: 15, 26; 4: 10; 5: 30; 10: 40; 13: 30, 33-34, 37).

Yesus berkuasa bangkit dari Maut. “Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali” (Yoh 1: 18). Ayat ini menegaskan kuasa Yesus atas maut dalam kesatuan dengan Bapa. Yesus sendiri pernah mengaskan “Akulah kebangkitan dan hidup” (11: 25). Kata-kata ini menegaskan kembali perkatan-Nya dalam Yoh 2: 19.

Bagaimana mungkin Yesus yang sudah mati membangkitkan diri-Nya sendiri? Ia dari kekal adalah Firman Allah. Ia Mesias, Anak Allah yang hidup. Ia berkodrat ilahi seperti Allah Bapa. Meskipun tubuh-Nya dapat dibinasakan, namun Roh-Nya tetap hidup.

“Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku” (Yoh 10:17-18).

Peran Roh Kudus dalam Kebangkitan. “Roh Dia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati” (Rm 8: 11). Yesus telah “dibunuh menurut keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh” (1Ptr 3: 18; bdk Rm 1: 4; 8: 11).

Allah telah membangkitkan Putra dari maut; Dialah sebab utama kebangkitan Yesus: “Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus” (Kis 2: 36).

Namun kebangkitan Yesus itu terwujud oleh daya Roh, karena itu tidak dapat dimengerti tanpa peran Roh. Dalam konteks ini Paulus mengatakan bahwa ‘Roh Dia (Bapa) telah membangkitkan Yesus’ (Rm 8: 11). Roh Bapa adalah Roh yang membangkitkan Putra Allah.

Dengan kebangkitan Putra, daya Roh Bapa kini nyata dalam Putra, dan Bapa pun dimuliakan. Kristus yang bangkit kini hidup secara baru karena ‘Roh yang menghidupkan’ (1Kor 15: 45).

Kesimpulan: Menjawab Yesus dibangkitkan Bapa atau Yesus membangkitkan diri atau Yesus bangkit oleh daya Roh, tidak saling bertentangan. Sebab, kebangkitan Kristus adalah kebangkitan Allah Trinitas. Demikian juga penciptaan adalah karya Trinitas (1Kor 8: 6; Kej 1: 1-2).

Tags: kebangkitanpaskahYesusYesus kristus
ShareSendTweet
Artikel Sebelumnya

Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025

Artikel Berikut

Reformator Anti Bunda Maria?

TerkaitTulisan

Reformator Anti Bunda Maria?

Reformator Anti Bunda Maria?

Kebangkitan Teologi Harapan

Kebangkitan Teologi Harapan

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Misteri “Aku Haus”

Mengapa Maria Bergelar Advocata?

Apa Itu Neraka?

Apapun Agamamu Anda ‘Merayakan Ekaristi’

Komentar 1

  1. Nita Garot says:
    2 bulan yang lalu

    Terima kasih Pater, menambah pengetahuan saya.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Maria Diangkat ke Surga-Kesaksian Yohanes Damaskus
  • Paus Angkat Henry Newman Menjadi Doktor Gereja
  • Reformator Anti Bunda Maria?
  • Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025

Komentar Terbaru

  • Theresia Ina Duran pada Maria Diangkat ke Surga-Kesaksian Yohanes Damaskus
  • Theresia Ina Duran pada Paus Angkat Henry Newman Menjadi Doktor Gereja
  • Agus Pati Arkian Uban Atakowa. pada Reformator Anti Bunda Maria?
  • Nita Garot pada Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja Katolikharapanhikmat roh kudushomo digitalisimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihkebangkitanLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalpaskahPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVsabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id