Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Teologi

Palungan

Makna Simbol Palungan

21 Desember 2019
inTeologi
3
Palungan
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Pada tanggal 1 Desember 2019 lalu, Paus Fransiskus mengeluarkan sebuah Surat Apostolik berjudul Admirabile Signum [Tanda yang Mengagumkan].

Dalam Surat itu Paus mengajak umat Katolik memaknai adegan dan simbol-simbol Kandang Natal. Masing-masing kita tentu tertarik memaknai simbol tertentu. Simbol apa yang menarik bagi Anda?

Salah satu tanda yang mengagumkan ialah palungan. Datang ke dunia ini, Anak Allah dibaringkan di tempat binatang-binatang diberi makan. Jerami menjadi alas tidur pertama dari Dia yang akan menyatakan diri-Nya sebagai ‘roti yang telah turun dari surga’ (Yoh 6:41).

Asal usul Kandang Natal ditemukan dalam Luk 2: 7. Dalam teks itu dikatakan bahwa Maria melahirkan anak sulungnya dan membungkusnya dengan kain lampin, dan membaringkannya di palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di penginapan. Di teks ini kita menemukan tanda palungan.

Karena Yesus dibaringkan di palungan, kandang Natal dikenal dalam bahasa Italia sebagai presepe, dari kata Latin praesepium, artinya ‘palungan’. Santo Agustinus (dan para bapa Gereja lain) begitu terkesan pada simbol ini, ketika ia menulis: ‘Diletakkan di palungan, ia menjadi makanan kita’ (Sermon 189, 4).

Yesus menjadi makanan, artinya Ia menjadi sumber hidup bagi kita. Dan makna itulah yang kita imani sebagai mukjizat Ekaristi Kudus. Dalam Ekaristi, Yesus memberi Tubuh dan Darah-Nya menjadi jaminan keselamatan kita. ‘Inilah Tubuh-Ku, terimalah dan makanlah. Inilah Darah-Ku, terimalah dan minumlah’, demikian kata Yesus pada Perjamuan Akhir.

BacaJuga

Roh Kudus Menurut St Agustinus Hippo

Reformator Anti Bunda Maria?

Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?

Kebangkitan Teologi Harapan

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Yesus datang sebagai santapan keselamatan bagi segenap ciptaan. Menarik bahwa bayi yang begitu sederhana terbaring di dalam palungan hewan itu, menyatukan segenap makhluk: domba dan lembu, gembala, para sarjana, serta Malaikat surgawi. Mereka semua datang untuk menyembah Dia.

Mari kita juga turut memuliakan bayi yang terbaring di palungan, yaitu Dia yang mempersembahkan diri di atas Altar sebagai santapan jiwa kita. Tuhan lahir ke dunia sebagai sumber hidup. Ia Allah bagi kita. Ia santap jiwa kita.

 

 

 

Tags: natalpalungan
Share106SendTweet
Artikel Sebelumnya

Paus Kunjung Kandang Natal Tertua

Artikel Berikut

Allah Infinitum, Allah Bagi Kita, dan Pluralitas Agama

TerkaitTulisan

Doa St Agustinus bagi para Pembaca Karyanya

Roh Kudus Menurut St Agustinus Hippo

Reformator Anti Bunda Maria?

Reformator Anti Bunda Maria?

Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?

Kebangkitan Teologi Harapan

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Misteri “Aku Haus”

Mengapa Maria Bergelar Advocata?

Komentar 3

  1. Theresia Ina Duran says:
    6 tahun yang lalu

    Amiiiin

    Balas
  2. Romaida katarina simbolon says:
    6 tahun yang lalu

    Terimakasih Pater tulisan ini. Pemahaman baru bagi saya tentang palungan. Palungan sarat nilai. He he he. Selamat mempersiapkan diri menyongsong perayaan natal.

    Balas
  3. widiaryasa, ofm says:
    6 tahun yang lalu

    Terimakasih untuk artikel yang bagus ini. Salam dari Cipanas

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • DILEXI TE Seruan Apostolik Paus Leo XIV
  • Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • Santo Carlo Acutis dan Mukjizat Keturunan
  • Roh Kudus Menurut St Agustinus Hippo
  • Maria Diangkat ke Surga-Kesaksian Yohanes Damaskus

Komentar Terbaru

  • Soviani pada DILEXI TE Seruan Apostolik Paus Leo XIV
  • Irene pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • Kusumo Budiono pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • sr. Alfonsa SFD pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • Sr. M. Fransiska Henny SFD pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja KatolikHati Kudus Yesushikmat roh kudushomo digitalisimanIman dan Wahyukarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibmanusia sebagai citra AllahnatalPaus FransiskusRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto Agustinus HippoSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiteologi selfieTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesusYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id