Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Spiritualitas

Pembasuhan Kaki Boleh Diadakan di Rumah?

20 Maret 2021
inSpiritualitas, Teologi
3
Fransiskus Assisi: Pijar Harapan bagi Dunia Terluka
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Pada setiap perayaan Kamis Putih Gereja mengulang ritual pembasuhan kaki, sebagaimana yang dulu dilakukan Yesus bagi para murid-Nya sebelum Ia wafat di salib. Ritual ini sebenarnya dapat dirayakan oleh umat Kristiani, misalnya dalam keluarga atau komunitas.

Ritual tersebut sangat hidup dalam tradisi umat Kristiani. Meniru tindakan Yesus, ritual itu dilakukan sebagai ungkapan kerendahan hati, semangat saling melayani, dan saling memaafkan. Dalam hal ini pembasuhan kaki tidak hanya dilakukan di Gereja sebagai ritus liturgi pada Kamis Putih, di mana imam berperan sebagai wakil Kristus, dan 12 umat sebagai simbol 12 rasul.

Ritual pembasuhan kaki sering dilakukan misalnya pada saat retret, rekoleksi, tahun baru, atau kesempatan lain. Keluarga atau komunitas religius dapat melakukannya. Ritual ini dapat dirangkai dengan sebuah Ibadat Sabda atau doa bersama, jadi tidak harus dalam perayaan Ekaristi.

Di saat pandemi misalnya, karena Ekaristi diadakan secara online, keluarga dan komunitas dapat melakukannya. Kesulitan merayakan misa offline, justru menjadi kesempatan istimewa bagi kita untuk mewujudkan pesan Yesus ini seca konkret dengan orang-orang yang kita kasihi.

Dalam keluarga misalnya, anak-anak dan orang tua dapat saling membasuh kaki. Indah bukan? Yesus berkata: “Jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Guru dan Tuhanmu, maka kamupun wajib saling membasuh kaki” (Yoh 13: 14).

Pakar Injil Yohanes, Raymon Brown mengatakan bahwa ritual simbolik pembasuhan kaki merupakan praktek “sakramentali”, jadi bukan sakramen (The Gospel According to John, 558). Air pembasuhan dapat dimaknai sebagai simbol air baptis yang membersihkan. Simbol ini pun mendapat makna yang lebih tegas pada darah Kristus sendiri (19: 34), darah Perjanjian Baru dan kekal.

BacaJuga

Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih

Roh Kudus Menurut St Agustinus Hippo

Reformator Anti Bunda Maria?

Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?

Berdamai dengan Ibu Bumi

Kebangkitan Teologi Harapan

Penginjil Yohanes mengisahkan bahwa pembasuhan kaki diadakan sebelum hari raya Paskah Yahudi; dan pada saat itu “Yesus telah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dari dunia ini kepada Bapa” (13: 1). Dikatakan pula bahwa pembasuhan itu diadakan dalam konteks sebuah perjamuan. Dari pihak Yesus, setting situasi ini mengungkapkan bahwa Ia “senantiasa mengasihi murid-murid-Nya…sampai kepada kesudahannya” (13:1).

Dengan kisah pembasuhan kaki dalam perjamuan malam perpisahan (13: 1-20), Yohanes sebenarnya tetap menyampaikan makna pokok Ekaristi, yaitu penyerahan diri Yesus bagi keselamatan semua orang dan perendahan diri hingga wafat-Nya. Sebagai Guru dan Tuhan, Ia tidak hanya memberi ajaran moral, tetapi memberi teladan bagi para murid-Nya dengan gesture agar mereka mengerti (13: 12) dan melakukan sebagaimana yang telah Ia lakukan (12: 13-15).

 

Tags: kamis putihpembasuhan kaki
ShareSendTweet
Artikel Sebelumnya

Perempuan Pertama Sekretaris Komisi Kitab Suci di Vatikan

Artikel Berikut

Apa itu Dominica Cena?

TerkaitTulisan

Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih

Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih

Doa St Agustinus bagi para Pembaca Karyanya

Roh Kudus Menurut St Agustinus Hippo

Reformator Anti Bunda Maria?

Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?

Berdamai dengan Ibu Bumi

Kebangkitan Teologi Harapan

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Komentar 3

  1. Soviani says:
    5 tahun yang lalu

    Terima kasih Pater

    Balas
  2. Sr. Filomena SFD says:
    5 tahun yang lalu

    Terimkasih renungannya pater.
    Salam SFD

    Balas
  3. Tini Inggriani says:
    5 tahun yang lalu

    Terima kasih Pater

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • DILEXI TE Seruan Apostolik Paus Leo XIV
  • Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • Santo Carlo Acutis dan Mukjizat Keturunan
  • Roh Kudus Menurut St Agustinus Hippo
  • Maria Diangkat ke Surga-Kesaksian Yohanes Damaskus

Komentar Terbaru

  • Soviani pada DILEXI TE Seruan Apostolik Paus Leo XIV
  • Irene pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • Kusumo Budiono pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • sr. Alfonsa SFD pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih
  • Sr. M. Fransiska Henny SFD pada Fransiskus Assisi Influencer Tuhan Dengan Algoritma Kasih

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja KatolikHati Kudus Yesushikmat roh kudushomo digitalisimanIman dan Wahyukarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibmanusia sebagai citra AllahnatalPaus FransiskusRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto Agustinus HippoSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiteologi selfieTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesusYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id