Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Humaniora

Kebahagiaan adalah Hadiah

Monolog Roberto Banigni tentang Kebahagiaan (Felicita)

31 Juli 2019
inHumaniora
9
Kebahagiaan adalah Hadiah

picture from Facebook

Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Cinta diri. Satu hal perlu dikatakan, waktu berlalu, dan masalah utama manusia sejak dua ribu tahun lalu masih tetap sama: saling mengasihi. Hanya bahwa sekarang menjadi begitu kuat, sungguh sangat kuat.

Dan sekarang ini, ketika berulang kali mendengar bahwa kita harus saling mengasihi, kita sadar bahwa tidak ada banyak waktu lagi. Kita harus bergegas, mari bergegas saling mengasihi. Kita selalu mencintai terlalu sedikit dan terlalu terlambat. Mari kita bergegas saling mengasihi. Sebab di akhir hidup, kita akan diadili berdasarkan kasih. Sebab, tidak ada kasih yang sia-sia.

Tidak ada sebuah perasaan yang lebih kuat selain ketika kita saling jatuh cinta, bahwa hidup kita bergantung secara total pada seorang lain, bahwa diri sendiri saja tidak cukup.

Sebab segala sesuatu, termasuk benda-benda mati seperti gunung-gunung, laut, jalan; lebih lagi: langit, angin; lebih lagi: bintang-bintang, lagi: kota-kota, sungai-sungai, batu-batu, gedung-gedung, semua ini, yang pada dirinya kosong, diam, sekonyong-konyong ketika kita melihatnya, memancarkan makna rasa kemanusiaan, mempesona, menyentuh kita. Mengapa? Karena mengandung sebuah firasat kasih, termasuk benda-benda mati. Sebab, wadah dari segenap ciptaan adalah kasih. Kasih merangkul makna dari segala sesuatu:

Kebahagiaan, ya, kebahagiaan. Berbicara tentang kebahagiaan, carilah! Setiap hari, terus-menerus, sungguh, siapapun yang mendengarkan saya sekarang ini, carilah kebahagiaan, sekarang juga, karena ia ada di sana, Anda memilikinya, kita memilikinya, sebab semua itu adalah hadiah bagi kita semua.

Semuanya telah diberikan kepada kita sebagai hadiah ketika kita masih kecil, semuanya diberikan kepada kita sebagai hadiah, sebagai mahar dan itu adalah hadiah yang sangat indah, begitu indah sehingga kita menyembunyikannya, ibarat anjing yang menyembunyikan tulang. Dan banyak dari kita telah menyembunyikannya dengan begitu baik sehingga mereka lupa di mana mereka telah meletakkannya, tetapi kita memilikinya, Anda memilikinya. Periksalah di semua lemari, rak-rak, relung-relung jiwa Anda, bukalah semuanya: laci-laci dan nakas yang Anda simpan, lihatlah ia keluar, ada kebahagiaan, cobalah cepat menoleh, mungkin mengejutkan, tapi itu ada di sana.

Kita harus selalu berpikir tentang kebahagiaan, kalaupun kadang-kadang ia melupakan kita, kita tidak boleh pernah melupakannya. Sampai hari terakhir hidup kita. Dan kita tidak boleh takut, bahkan terhadap maut. Camkanlah, lebih beresiko lahir dari pada mati! Tidak perlu takut akan maut, namun tidak perlu takut juga untuk memulai hidup yang benar.

BacaJuga

Ketika Paus Ditahan Polantas

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Masuklah segera ke dalam keadaan sekarang ini, karena jika Anda tidak menemukan apa pun sekarang, Anda tidak akan pernah menemukan apa pun lagi. Dan di sinilah keabadian: Kita harus menjawab ‘ya’ atas kehidupan, penuh keyakinan kita harus menjawab ‘ya’ atas hidup yang mampu mengatasi semua kesulitan. Sebab […], kita sadar bahwa kita tidak tahu apa-apa, tidak mengerti apa-apa, dan hanya mengerti bahwa hanya ada satu misteri, yang harus dijaga seperti Carlo Star (nama hunian mewah di Monte Carlo), bahwa hal yang paling menarik di dunia ialah hidup yang terus berjalan, tidak tahu bagaiaman terjadi, bagiamana mungkin, bagaimana dapat bertahan, bagaimana berlangsung; ini sebuah misteri, tidak ada seorangpun yang mengerti.

Sebab hidup melampaui semua yang dapat kita mengerti, karena itu bertahan. Jika hidup hanya sebatas yang kita mengerti, ia sudah berakhir sejak lama. Dan kita merasakan, merasakan bahwa kapanpun dapat terjadi sesuatu yang kekal. Maka tinggal satu hal saja yang masing-masing kita lakukan:… merunduk.

(Roberto Benigni, aktor, sutradara dan penulis dari Italia).

 

Tags: happinessKebahagiaanRoberto Benigni
Share172SendTweet
Artikel Sebelumnya

John Zizioulas

Artikel Berikut

Paus Fransiskus Kepada ex Pekerja Seks

TerkaitTulisan

Ketika Paus Ditahan Polantas

Ketika Paus Ditahan Polantas

Apa itu DOGMA?

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Takjub Pada Yesus Belum Tentu Beriman

KRITIK Secara KRITIS

Komentar 9

  1. Theresia Ina Duran says:
    6 tahun yang lalu

    Mantap bnaget

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Thank you…

      Balas
  2. Agustinus Pati Arkian Atakowa. says:
    6 tahun yang lalu

    Terima kasih romo…Kita merenungkan KEBAHAGIAAN …. (Salam. & Doa …semoga ama romo sehat selalu***)

    Balas
  3. Eugenita says:
    6 tahun yang lalu

    Kebahagiaan merupakan keputusan pribadi untuk menjadi pribadi yang berbahagia dan membawa orang lain ikut merasakan kebahagiaan walaupun dengan cara yang sangat sederhana seturut teladan Yesus. Terima kasih Romo.

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Tuhan memberkati selalu dgn kesehatan dan kebahagiaan.

      Balas
      • Yustinasulistyowati says:
        6 tahun yang lalu

        Sy banyak belajar dr kehidupan

        Balas
        • Andre Atawolo says:
          6 tahun yang lalu

          Tuhan memberkati selalu!

          Balas
  4. Sr vero fmm says:
    5 tahun yang lalu

    Tk sdra, bgus bgt artikelnya smga kita semua bahagia.

    Balas
  5. Widiaryoso says:
    4 tahun yang lalu

    Jangan lupa bahagia dan tetap bahagia bersama Allah

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025
  • Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Mengapa Juni Disebut Bulan Hati Kudus Yesus?
  • Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus

Komentar Terbaru

  • Nita Garot pada Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Filip D Zaoputra pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Sr M.Gertrudis PRR pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Irene pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja Katolikharapanhikmat roh kudusimankarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus Benediktus XVIPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiteologi selfieTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id