Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Spiritualitas

Karunia Roh Penasihat

Roh penasihat merefleksikan pentingnya kepekaan membedakan nasihat yang baik dan yang tampaknya baik.

17 Mei 2018
inSpiritualitas
9
Karunia Roh Penasihat

foto dari google

Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Karunia kelima: Roh Penasihat. No man is perfect! Tak ada manusia yang sempurna. Tak ada manusia yang bertumbuh melulu dari dirinya, terlepas dari sesama dan lingkungan. Sebagai ciptaan, manusia itu makhluk yang terbatas. Dalam hidupnya ia membutuhkan petunjuk dan nasihat, misalnya dari orangtua, guru, sahabat, atau seseorang yang dipercayai.

Kenyataan keterbatasan manusia membuka kesadaran kita tentang makna karunia roh penasihat. Karunia yang satu ini berperan mengarahkan manusia untuk bertindak benar dan baik. Secara konkret peran tersebut terwujud dalam tiga aspek, yaitu kemampuan untuk berpikir logis, kekuatan kehendak, dan tindakan praktis. Aspek yang pertama menekankan kemampuan intelek; yang kedua pada kemampuan atau keterampilan membuat pertimbangan etis; dan yang ketiga terkait dengan pengalaman – yang diyakini sebagai guru terbaik (DD VII, 5).

Dengan daya nalarnya manusia mampu membedakan antara apa yang logis dan tidak logis; dengan kesadaran etis ia mampu membedakan antara yang baik dan buruk; dan dengan kekuatan kehendak ia mampu mengambil tindakan konkret secara bebas. Sesuatu yang benar menurut norma hukum belum tentu layak menurut hati nurani manusia. Sebab itu, dengan kepekaan mendengar suara hati, orang dapat memberi penilaian etis atas sebuah tindakan, agar dapat mengambil tindakan konkret dengan bebas.

Dengan kata lain, pemikiran logis dan kehendak baik saja tidak cukup. Keduanya perlu diterapkan dalam sikap konkret. “Tidak cukup memiliki niat baik. Hendaknya orang menerapkan nilai-nilai yang ia yakini, mengarahkan kekuatan pengetahuannya menuju kehendak untuk bertindak, dan dari kekuatan kehendak itu, ia akhirnya melakukan aksi nyata. Menurut Filsuf Yunani, Aristoteles, ada tiga langkah utama kebajikan: mengetahui, menghendaki, dan mengulang-ulang tindakan yang sama (DD VII, 7-8).

Pesan yang hendak ditekankan di sini ialah bahwa untuk menjadi pribadi lebih baik dan beriman teguh, seorang Kristiani tidak hanya mengandalkan kemampuannya sendiri. Hendaknya ia berpaling pada Roh Allah. Dan sesungguhnya benih roh penasihat telah ditanamkan dalam kesadaran manusia, dan bertumbuh berkat interaksi dengan sesama, serta pembelajaran dalam lingkungan di mana orang dibentuk. Benih roh penasihat itu diberdayakan melalui norma moral dan agama, dan semakin matang dalam pengalaman konkret.

Dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan nasihat dari pribadi atau tokoh yang kita percaya. Ada orang tertentu yang kita utamakan, misalnya karena ia memiliki kharisma khusus, bakat dan keterampilan khusus, sehingga kita percaya padanya. Dalam konteks iman Kristen: siapakah penasihat yang terbaik?

BacaJuga

Berdamai dengan Ibu Bumi

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Fransiskus Assisi setelah Delapan Abad: Masih Relevan?

Doa Salib St. Bonaventura

Asal-Usul Salam Pace e Bene

Allah Membutuhkan Manusia

Santo Bonaventura menjawab: ‘there is no firm counsel except that of God’. Dalam konteks iman Kristiani, Allah adalah Penasihat ulung: Ia telah mengungkapkan diri dalam Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup. Kristus Kebijaksanaan Allah. Dalam Kristus “tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan (Kol. 2:3); Dialah pusat dari segala pengetahuan (medium omnium scientiarum) [Hexaëm. I, 10].

Sebagai penjelmaan diri Allah, hidup Kristus adalah wujud kerendahan hati Allah. Oleh kerendahan hati-Nya, Allah mengasihi manusia secara total agar hidup manusia ciptaan-Nya diperkaya: “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekali pun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya” (2 Kor 8:9).

Peran Yesus sebagai penasihat itu diwariskan-Nya kepada Gereja melalui dua belas Rasul, dan dihayati pula oleh para kudus pilihan Allah. Orang-orang Kudus dalam sejarah Gereja bagaikan terang yang memancarkan cahaya bagi dunia. Mereka adalah penasihat bijak bagi orang beriman (DD VII, 15-16).

Kita tidak hanya berusaha memiliki penasihat yang baik. Kita juga perlu mewaspadai para penasihat yang jahat/ sesat (evil counsellor): Janganlah hati kita terombang-ambing oleh nasihat-nasihat palsu. Siapakah mereka itu?

Pertama, orang yang mudah menyederhanakan persoalan serius menjadi no problem, dan memelintir hal-hal yang pasti menjadi bahan perdebatan. Dalam hal ini penasihat yang buruk dapat ‘merusak pengertian kita’, sebab mereka suka berdebat, tetapi tidak membantu menemukan solusi yang seimbang atas sebuah persoalan; mereka tampil sebagai penasihat, bahkan tampak mengandalkan Allah, namun sesungguhnya mereka tidak peduli pada iman, bahkan menolak untuk percaya pada Yesus Kristus sebagai penjelmaan diri Allah (DD VII, 17).

Kelompok kedua evil counsellor ialah mereka yang berpaling dari jalan yang baik kepada yang jahat. Konteks pandangan ini ialah kritik Bonaventura terhadap pengajar-pengajar sekular di universitas Paris yang menolak semangat pembaruan Gereja sebagaimana diupayakan orang-orang seperti Santo Fransiskus dan Dominikus.

Kategori ketiga evil counsellor ialah mereka yang suka memperdebatkan ajaran-ajaran yang sebenarnya sudah jelas. Kelompok tersebut cenderung memiliki keyakinan ganda (double-minded), maksudnya pendirian iman mereka tidak stabil (labil). Orang seperti itu terus terombang-ambing antara mengandalkan iman atau merasa cukup dengan hanya mengandalkan ilmu pengetahuan demi memuaskan rasa ingin tahu.

Pesan yang hendak disampaikan dalam tema ini ialah bahwa hendaknya orang Kristiani menaruh keyakinan pada satu Penasihat ulung, yaitu Kristus, sang Guru kebenaran iman. bagi Bonaventura, orang yang tidak terombang-ambing oleh para evil counsellor akan bertumbuh dalam iman yang kuat dan stabil (DD VII, 18).

Renungan: Dengan kemajuan pesat teknologi informasi, setiap saat kita dibanjiri ribuan informasi. Semoga Roh Kudus-Mu ya Bapa menuntut aku agar mampu mendengarkan suara-Mu, mengandalkan nasihat-Mu, sehingga aku mampu menyaring dengan bijak setiap informasi dan berita di media sosial. Amin. Tuhan, jadilah penasihat bagiku agar aku tak kehilangan arah dalam menentuk pilihan.

 

Tags: karunia Roh KudusRoh Penasihat
Share222SendTweet
Artikel Sebelumnya

Karunia Roh Kekuatan

Artikel Berikut

Roh Pengertian

TerkaitTulisan

Berdamai dengan Ibu Bumi

Berdamai dengan Ibu Bumi

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Fransiskus Assisi setelah Delapan Abad: Masih Relevan?

Doa Salib St. Bonaventura

Asal-Usul Salam Pace e Bene

Allah Membutuhkan Manusia

Natal Delapan Abad Lalu

Cinta St. Antonius Padua pada Maria

Komentar 9

  1. Yudi says:
    6 tahun yang lalu

    Pembelajaran yg mencerahkan ,terima kasih Pater Andre?

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih telah mengunjungi blog saya dan membaca artikel ini. Pax te cum.

      Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih telah mengunjungi blog saya dan membaca artikel ini. Pax te cum

      Balas
  2. Agustinus Pati Arkian Atakowa says:
    6 tahun yang lalu

    Terima kasih pater,,,Tulisan yang sangat menarik dan menambah wawasan pengengetahuan bagi kami.. (Salam & Doa untuk ama romo,semoga sehat selalu).****Saya sanantikan tulisan berikutnya

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih telah mengunjungi blog saya dan membaca artikel ini. Pax te cum! ?

      Balas
  3. Theresia Ina Duran says:
    5 tahun yang lalu

    Terimakasih Pater….mencoba memahami Roh penasihat…

    Balas
  4. irma says:
    5 tahun yang lalu

    Tks pater…kbtlan…wktunya sekarang ini sdg berjalan novena Roh Kudus….pengetahuan…yg mencerahkan

    Balas
  5. Sr.M.Ambrosia FCh says:
    5 tahun yang lalu

    Terimakasih Pater untuk semua pengajaran,refleksi dan peneguhannya.

    Balas
  6. Alfonsa FCh says:
    5 tahun yang lalu

    Trima kasih Pater Andre.. Iman yang teguh memusatkan kita pada Penasehat Ulung .. Yesus Kristus… Yang menolong kita menyaring. Informasi…

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025
  • Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Mengapa Juni Disebut Bulan Hati Kudus Yesus?
  • Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus
  • Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Komentar Terbaru

  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Filip D Zaoputra pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Sr M.Gertrudis PRR pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Irene pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Agus Pati Arkian Atakowa pada Apa itu TEOLOGI? [1]

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja KatolikHati Kudus Yesushikmat roh kudusimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus Benediktus XVIPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id