Tak jarang kita mengalami krisis iman. Kita meragukan Kristus. Bahkan memutuskan untuk meninggalkan Dia. Kita merasa putus asa, ternyata Kristus bukan jaminan kebahagiaan yang saya dambakan. Jika saja Anda dalam situasi seperti ini, coba simak ayat-ayat berikut ini.
1] Aku Anak Allah, Ahli Waris-Nya. Martabat orang Kristen adalah Anak Allah. Sebagai anak Allah, ia bukan hamba. Ia isitmewa di hadapan Tuhan: Seorang anak adalah ahli waris, berhak menerima janji Allah, yaitu dimuliakan Bersama Kristus. Seorang anak Allah tidak takut menderita bersama Kristus, sebab ia tahu bahwa sukacita yang ia peroleh lebih mulia.
“Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita (Rm 8:17-18).
2] Aku Dipilih-Nya Sejak Semula. Mengimani Kristus itu sebuah anugerah yang besar, malahan hadiah yang sejak semula telah disediakan Allah bagi kita. Oleh rahmat Allah, orang yang beriman akan Yesus Kristus dibenarkan, artinya dijadikan layak oleh Allah, bahkan dimuliakan oleh Allah.
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya” (Rm 8: 29-30).
3] Bahagiaku Kekal. Warisan kebahagiaan yang disedikan bagi anak-anak Allah bukan sebuah warisan yang fana. Warisan itu merupakan jaminan yang terpelihara sampai pada kehidupan kekal. Seorang anak Allah hidup dalam pengharapan yang tak binasa. Baginya sukacita abadi telah tersedia. Sungguh sebuah sukacita!
“Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir” (1 Ptr 1: 3-5).
Kita bersyukur kepada Allah;*Diangkat menjadi Anak Allah. –**Beriman akan Yesus Kristus, dijadikan layak oleh Allah, –Dimuliakan oleh Allah. –***Kebahagiaan Kekal, –Kekuatan Ekaristi, dalam Doa Syukur Agung;kita mendoakan untuk jiwa orang beriman, -Kita berharap “Orang orang yang kita doakan mengalami Kebangkitan seperti Yesus Kristus dan memperoleh kebahagiaan kekal.. Terima kasih pater. Salam dan doa, semoga pater sehat selalu.
Terima kasih Pater
Benarlah pribahasa di bangku SD “bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”
Menjadi pengikut Yesus adalah orang2 pilihan bukan sembarangan sehingga ia tetap setia walaupun Salib dan Penderitaan datang dan pergi karena ia tahu jaminan Kemuliaan disediakan baginya.
terima kasih Pater
Terima kasih artikelnya Pater. Sangat membantu. Selamat melayani.
Terima kasih pater atas peneguhan ini, Tuhan memberkati selalu
Terima kasih teman. Salam sehat selalu. GBU.