Fransiskus Assisi dikenal dan dicintai begitu banyak orang. Ada banyak kebajikan yang terpancar dari dirinya. Ia dihormati umat Kristiani maupun umat beragama lain. Kaum ateis juga menghormatinya. Ia seorang figur universal. Dari banyak nilai yang ia wariskan, ada tiga hal utama yang dapat dikatakan .
Daging. Santo Fransiskus Assisi mengimani Allah yang menjelma menjadi manusia. Lebih khusus ia mengagumi misteri Firman menjadi Daging. Kepada diri manusia dapat ditambahkan banyak unsur lain: suku, ras, bangsa, agama, budaya, kedudukan….. Semakin banyak unsur lain ditambahkan kepada manusia, semakin jelas pula perbedaan, batas, bahkan pertentangan antara manusia.
Kata ‘daging’ memberi indikasi unsur primer yang membentuk hidup semua manusia. Seseorang dapat memiliki banyak hal yang membedakannya dari yang lain. Namun sebagai makhluk ber-daging, ia setara dengan sesama: setara di mata Pencipta. Allah memilih cara menjadi daging: Ia mengambil bagian dalam unsur yang paling ringkih pada manusia, namun yang justru bersifat universal.
Musafir. Hal yang menonjol dalam refleksi Fransiskus tentang manusia ialah pemaknaan akan manusia sebagai musafir dan perantau di dunia. Menjadi peziarah berarti sedang berjalan (in via), belum sampai ke tujuan akhir (in patria). Spirit peziarah ialah ‘hampir tiba’. Ia selalu riang dalam perjalanan.
Klaim ‘sudah sempurna’ telah memicu banyak bentuk permusuhan antara manusia: sempurna agama, sempurna budaya, sempurna ras, sempurna pengetahuan. Klaim itu pula yang memicu manusia memperlakukan bumi seperti deposito. Spirit persaudaraan adalah cara Fransiskus membuka topeng ‘tertinggi’, ‘terbaik’, ‘terhebat’ yang dikenakan manusia dipanggung dunia.
Rahim. Semua makhluk lahir dari rahim induknya. Manusia dijadikan Tuhan dari debu tanah, dan memperoleh makanan dan minuman dari rahim bumi. Rahim yang terluka tentu tidak dapat melahirkan nukleus kehidupan secara baik. Melukai ibu bumi berarti melukai kehidupan.
Rahim juga mengindikasikan suatu tempat tujuan. Semua manusia akan kembali ke rahim bumi. Kata ‘daging’ dan ‘musafir’ sudah menunjukkan bahwa jaminan akhir manusia bukan di sini dan sekarang, melainkan di sana dan akan datang. Daging manusia akan diberi roh baru dalam kerahiman Bapa.
Terima kasih pater atas tulisan yang sangat memperkaya wawasan saya, terkait nilai-nilai dan warisan rohani bapa kita Fransiskus Assisi. ??
Terima kasih Pater utk artikel2 hg selalu baru n sangat memberi pengetahuan. Salam Fransiskus.. pace e bene
Terima kasih Pater, ulasan tentang “Daging-Musafir dan Rahim.. Salam dan doa, semoga pater sehat selalu.
Terima kasih pater Andre..sharing ttg Fransiscus Assisi…semakin paham ttg sosok seorang Fransiscus Assisi
Trima kasih Pater Andre ..semakin memperkaya
Wawasan dan pemaknaan hidup..
Trima kasih Pater