Pesta Rasul Simon dan Yudas dirayakan pada pada 28 Oktober. Pesta ini sudah tercatat dalam sebuah penanggalan antik sejak abad ke-VI, yang dikaitkan dengan St. Hironimus (Martyrologium Hieronymianum), dan mulai dirayakan Gereja Roma sejak abad ke-IX, di hari yang sama.
Dalam penanggalan antik itu nama keduanya berdampingan. Dalam Injil nama mereka muncul di bagian akhir daftar para rasul, namun informasi yang tersedia tentang mereka sangat langka.
Simon. Simon lahir di daerah Kana, dan dijuluki oleh Penginjil Lukas sebgai ‘orang Zelot’ (Luk 6: 15; Kis 1: 13), mungkin karena dia pernah bergabung dalam kelompok orang Zelot, kaum yang sangat anti-Romawi: mereka mengangkat senjata membela bangsa Israel dari kuasa asing.
Menurut tradisi, Simon mati sebagai martir dengan menumpahkan darah yang hebat. Tubuhnya dicabik-cabik dengan gergaji (atau sejenisnya). Itulah sebabnya mengapa ia digambarkan dengan simbol benda itu, dan menjadi pelindung para penebang ataupun pnggergaji kayu.
Yudas bukan Iskariot. Penginjil Lukas memberi informasi singkat tentang Yudas: ia disebut “anak Yakobus” (Luk 6: 16). Para ahli Kitab Suci berbeda pandangan tentang arti nama belakang itu. Ada yang mengartikannya ‘saudara laki-laki Yakobus’, yang lain ‘anak Yakobus’.
Penginji Matius dan Markus malah memanggilnya dengan nama Tadeus. Menarik untuk diketahui bahwa nama belakang itu dalam bahasa Aram berarti “murah hati”.
Inti Kemuridan. Menurut penginjil Yohanes, dalam Perjamuan Terakhir Yudas Tadeus bertanya kepada Yesus. “Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” (Yoh. 14:22).
Yesus tidak menjawabnya secara langsung, tetapi menunjuk inti sari makna panggilan menjadi murid Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti Firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia” (Yoh. 14: 3).
Cara Tuhan menyapa manusia ialah dengan kasih. Bukan kebetulan bahwa pertanyaan tersebut datang dari Yudas Tadeus. Karena kemurahan hatinya ia memiliki intuisi jawaban sang Guru.
Seperti Simon, Yudas Tadeus dihormati sebagai martir, tetapi tak ada rekaman sejarah kematiannya. Namun, dari Kisah Para Rasul, jelas diketahui bahwa para rasul adalah saksi kebangkitan Kristus, dan inilah sukacita terbesar bagi para rasul dan setiap murid Yesus.
Terima kasih Pater