Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Teologi

Selamatkah Orang Beriman Perjanjian Lama yang Meninggal Sebelum Kristus?

Keberadaan orang-orang benar Perjanjian Lama di Limbus Patrum atau Penantian para Bapa

14 April 2024
inTeologi
4
Selamatkah Orang Beriman Perjanjian Lama yang Meninggal Sebelum Kristus?
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Ke mana orang-orang baik dan benar dalam Perjanjian Lama yang telah meninggal sebelum mengenal Kristus? Tokoh-tokoh sebelum Yesus dari Abraham sampai Yohanes Pembaptis adalah orang-orang yang berkenan kepada Allah, namun telah mati tanpa mengenal Kristus. Mereka diselamatkan namun masih ada di tempat penantian sampai Kristus datang kembali.

Tradisi Gereja mengajarkan bahwa orang-orang itu kini masih berada di suatu ‘tempat’ penantian yang disebut limbus patrum. Kata limbus berasal dari bahasa Latin, yang berarti batas atau tepian, dan kata patrum berarti para bapa. Jadi limbus patrum berarti tempat penantian sementara para bapa akan tindakan keselamatan dari Allah Penyelamat. Mereka yang berada di tempat ini tidak menderita tetapi juga belum bersukacita memandang wajah Allah.

Tradisi ini dikaitkan dengan adegan yang dikisahkan oleh Yesus dalam narasi tentang orang kaya dan Lazarus dalam Injil Lukas pasal 16. Setelah mati, Lazarus berada di pangkuan Abraham. Tempat Abraham berada diyakini dalam tradisi Gereja sebagai limbus patrum, di mana ada pula Musa, Daud, Adam, para nabi sampai Yohanes Pembaptis, dan semua yang pantas untuk menerima keselamatan.

Tradisi ini juga didasarkan pada teks Mat 27: 52-53, di mana digambarkan bahwa sesudah kebangkitan Yesus, kubur-kubur terbuka dan orang-orang kudus yang telah mati akan keluar dari kubur, masuk ke kota kudus (Yerusalem) dan menampakan diri kepada banyak orang.

Teks lain ialah Luk 23: 43. Yesus berkata kepada salah satu penjahat yang disalibkan di samping-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Kalau disimak teks ini, Kristus sendiri belum bangkit dan naik ke surga. Bagaimana mungkin Ia mengatakan kepada penjahat itu bahwa di hari yang sama mereka berada di Firdaus? Dengan kata ‘Firdaus’ yang memakusdkan bukan surga tempat sukacita abadi, melainkan ‘pangkuan Abraham’ seperti yang digambarkan Yesus dalam Luk. 16.

Narasi tentang orang kaya dan Lazarus menggambarkan perbedaan yang jauh antara neraka, di mana terdapat orang kaya dan limbus patrum. Kata Abraham kepada orang kaya: ‘dia antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi’ (Luk 16: 26).

BacaJuga

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Misteri “Aku Haus”

Mengapa Maria Bergelar Advocata?

Apa Itu Neraka?

Apapun Agamamu Anda ‘Merayakan Ekaristi’

Perkataan Abraham mengindikasikan bahwa tidak ada komunikasi antara jiwa orang yang dihukum dalam neraka dengan jiwa di tempat penantian; yang satu tidak dapat menyeberang kepada yang lain. Dalam Credo Para Rasul, dikatakan bahwa Yesus turun ke tempat penantian untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang tepenjara dalam maut.

Santo Gregorius Agung († 604) dalam sebuah khotbahnya berkata demikian: “Setelah peristiwa Penebus kita yang datang ke dunia, kita diantar menuju kerajaan surga, segera setelah kita keluar dari tubuh dan kita pun menerima tanpa berlambat apa yang telah lama dinantikan oleh para bapa pendahulu” (Homilae in Evangelica 1. 19. 4).

 

Tags: apa penyuciandunia orang matiLimbus Patrumlimbus puerorumnerakasurgatempat penantian
ShareSendTweet
Artikel Sebelumnya

Berita Resmi Vatikan Kunjungan Paus Ke Indonesia

Artikel Berikut

Gereja Katolik Ikon Allah Trinitas

TerkaitTulisan

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Kekristenan di Era Posthuman

Misteri “Aku Haus”

Mengapa Maria Bergelar Advocata?

Apa Itu Neraka?

Apapun Agamamu Anda ‘Merayakan Ekaristi’

Pandangan Martin Luther tentang Bunda Maria

Poin Inti Ensiklik Dilexit Nos

Komentar 4

  1. Theresia Ina Duran says:
    1 tahun yang lalu

    Terimakasih Pater

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      1 tahun yang lalu

      Salam kasih, Tuhan memberkati selalu.

      Balas
  2. Lazarus Tamonob says:
    1 tahun yang lalu

    Ulasan yang bermanfaat, Tks P.Andre.

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      1 tahun yang lalu

      Tuhan memberkati

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV
  • Paus Leo XIV Berdevosi kepada Maria Bunda Penasihat
  • Kekristenan di Era Posthuman
  • Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Ensiklik Mense Maio untuk Bulan Maria

Komentar Terbaru

  • Agus Pati Uban Atakowa pada Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV
  • Theresia Ina Duran pada Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV
  • Agus Pati Uban Atakowa pada Kekristenan di Era Posthuman
  • Agus Pati Uban Atakowa. pada Paus Leo XIV Berdevosi kepada Maria Bunda Penasihat
  • Sr. Alfonsa SFD pada Paus Leo XIV Berdevosi kepada Maria Bunda Penasihat

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja Katolikharapanhikmat roh kudushomo digitalisimanIman dan WahyuJean Vanierkarunia Roh Kuduskasihlogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPaus Benediktus XVIPaus FransiskussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufselfieTeilhard de ChardinTeologiteologi selfieTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id