Paus Fransiskus menyampaikan harapannya agar terjadi perdamaian antara umat Kristen Barat dan Timur yang telah berabad-abad terpecah karena persoalan Filioque. Hal ini sudah tampak dalam rencana Paus merayakan ulang tahun Konsili Nikea ke-1700 pada tahun 2025 di Turki.
Dalam katekese tentang Roh Kudus pada tanggal 16 Oktober 2024, Paus Fransiskus kembali mengangkat isu ini. Ia merenungkan kata-kata Pengakuan Iman Konsili Nicea: “Aku percaya akan Roh Kudus, Dia Tuhan, pemberi hidup, yang berasal dari Bapa dan Putra.”
Pengakuan Iman Nicea yang diajarkan pada Konsili Nicea Pertama tahun 325, biasanya diulangi oleh umat Katolik pada setiap Misa Minggu.
Paus Fransiskus mencatat bahwa penambahan kata Filioque (yang berarti ‘dan Putra’) dalam Kredo, memicu pertikaian yang disertai begitu banyak argumen dan perpecahan antara Gereja Timur dan Gereja Barat. Gereja Barat menerima kata Filioque, sebaliknya Timur tidak.
Paus menegaskan bahwa iklim dialog antara kedua Gereja telah kehilangan kepahitan masa lalu dan hari ini memungkinkan kita untuk berharap saling menerima sepenuhnya, sehingga perbedaan yang didamaikan.
Fransiskus menggarisbawahi pentingnya bergerak melampaui pertikaian masa lalu, menyerukan persatuan dan rekonsiliasi di antara orang-orang Kristen meskipun ada perbedaan di antara mereka. “Saya suka mengatakan ini: Perbedaan yang didamaikan”, kata Paus.
“Di antara orang-orang Kristen, ada banyak perbedaan. Yang penting adalah bahwa perbedaan-perbedaan ini didamaikan dalam kasih untuk berjalan bersama,” kata Paus.