Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Teologi

Apa itu TEOLOGI? [1]

Pengertian dasar Ilmu Teologi

19 Juli 2020
inTeologi
10
Apa itu TEOLOGI? [1]
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

TEOLOGI. Sebuah istilah yang kiranya sudah sering kita dengar. Banyak orang telah mengenal, bahkan akrab dengannya. Namun, apa sebenarnya definisi dan makna yang terkandung dalam istilah ini? Kalau Teologi itu sebuah ilmu, apa yang dipelajari di dalamnya, dan bagaimana metode belajarnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut coba dijawab dalam artikel ini.

Theos dan Logos. Kata Teologi terbentuk dari dua istilah bahasa Yunani: theos dan logos. Theos berarti Yang Ilahi atau Tuhan, logos berarti ide atau gagasan, kata, ilmu, diskursus atau pembicaraan, pemikiran. Maka Teologi berarti pemikiran tentang Yang Ilahi, Tuhan atau Allah. Jadi Teologi merupakan sebuah cabang ilmu, dan orang yang berkecimpung dalam dunia Teologi disebut teolog.

Seperti ilmu pengetahuan pada umumnya, ilmu Teologi memiliki metode belajar yang khas, merujuk sumber-sumber asli, mengandalkan tokoh-tokoh klasik yang pemikirannya menentukan arah ilmu Teologi, serta mengindahkan konteks waktu dan zaman di mana seseorang sedang berteologi. Unsur terkahir ini menunjukkan bahwa Ilmu Teologi menyentuh realitas konkret manusia.

Corak Ilmiah. Fariabel-fariabel itu menunjukkan bahwa Teologi memiliki corak ilmiah: Seorang teolog melakukan studi dan membangun argumentasinya berdasarkan sumber-sumber yang valid, dapat diuji, dan pada akhirnya dapat diterapkan atau berdampak bagi kehidupan nyata. Jadi, ilmiah yang dimaksudkan di sini bukan sekedar berarti terbukti dan masuk akal, tetapi juga menyentuh hati.

Di lain pihak, harus dikatakan bahwa sebagai sebuah cabang ilmu, Teologi juga memiliki kekhasan, bahkan perbedaan dari cabang ilmu lain. Untuk memahami ciri yang membedakan Teologi dari ilmu-ilmu lain, pertama-tama perlu dikatakan bahwa pengertian dasar dan makna Teologi mengandaikan dua hal penting: Pertama, Tuhan itu ada. Kedua, Ia mengungkapkan diri-Nya bagi manusia.

Tanpa iman tidak ada Teologi. Dalam dunia Teologi, pengandaian tentang adanya Tuhan adalah prinsip fundamental, suatu keharusan. Pengandaian ini lah yang disebut iman. Percaya akan eksistensi Tuhan merupakan prinsip metodologis dalam Teologi. Percaya agar Mengerti: Frase terkenal ini adalah sari pati metode Teologi, warisan St. Agustinus, Uskup Hippo (354-430).

BacaJuga

Roh Kudus Menurut St Agustinus Hippo

Reformator Anti Bunda Maria?

Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?

Kebangkitan Teologi Harapan

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Kalau dikatakan bahwa Teologi berarti ilmu atau pembicaraan tentang Tuhan, pertanyaannya: Apakah Tuhan dapat dimengerti oleh nalar manusia? Atau: apakah para teolog memiliki pengetahuan sempurna tentang Tuhan? Jawabannya jelas, nalar manusia tidak pernah sanggup memahami Tuhan atau Wujud Ilahi secara sempurna. Prinsip ini jelas dan tak terbantahkan.

Dengan demikian pemahaman istilah Teologi perlu diperdalam. Dengan mendefinisikan Teologi sebagai ‘pengetahuan tentang Yang Ilahi atau Tuhan’, yang mau ditekankan bukan klaim seorang teolog membuktikan adanya Allah, melainkan tugas utamanya. Tugas seorang teolog ialah berbicara atau berupaya memahami Tuhan, dengan pengandaian bahwa ia sudah percaya bahwa Tuhan ada.

Tegasnya, karena telah beriman akan Allah, maka seorang teolog dapat mengerti tentang Dia. Kesimpulannya, sumber pertama ilmu Teologi ialah Tuhan (Theos), bukan pengetahuan manusia (teolog). Bagaimana sumber pertama itu dapat dimengerti oleh manusia? Bukankah Allah itu misteri paling luhur, Ia Maha Kuasa dan Maha Esa, tak akan terselami oleh daya nalar manusia?

Bersumber pada Firman. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut ialah ini: Tuhan sendiri mau berbicara, maka manusia dapat berbicara tentang Dia. Dalam dunia Teologi diyakini bahwa Tuhan bersabda maka manusia dapat mendengar dan memahami sabda-Nya itu. Di sini kita menemukan prinsip kedua yang penting dalam Teologi, yaitu Sabda atau Firman Tuhan.

Fondasi dasar bangunan Teologi ialah Alkitab, sebab ia memuat perkataan Allah sebagaimana telah didengar dan diimani oleh manusia, teristimewa para panulis Kitab Suci. Secara teknis, dalam Teologi digunakan istilah wahyu yang berarti ungkapan diri Allah. Allah adalah misteri, namun melalui Firman-Nya misteri itu tersingkap, maka manusia menanggapinya dengan iman.

Kita telah memiliki pengertian dasar tentang Teologi dan kekhasan metodologi berupa dua unsur mendasar, yaitu iman akan adanya Allah dan Firman sebagai sumber bagi pemahaman manusia tentang wahyu ilahi. Kita perlu mendalami apa itu wahyu dan iman. Kita juga perlu belajar dari model metodologi St. Agustinus dan pengembangannya oleh St. Anselmus Canterbury (1034-1109).

Tags: Iman dan WahyuLogosTeologi DasarTheos
ShareSendTweet
Artikel Sebelumnya

Rumah Sakit ‘Paus Fransiskus’ di masa Korona

Artikel Berikut

Apa itu TEOLOGI? [2]

TerkaitTulisan

Doa St Agustinus bagi para Pembaca Karyanya

Roh Kudus Menurut St Agustinus Hippo

Reformator Anti Bunda Maria?

Reformator Anti Bunda Maria?

Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?

Kebangkitan Teologi Harapan

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Misteri “Aku Haus”

Mengapa Maria Bergelar Advocata?

Komentar 10

  1. Irene says:
    5 tahun yang lalu

    Makasih Pater

    Balas
  2. Sr vero fmm says:
    5 tahun yang lalu

    Mksh sdra. Atas artikenya.

    Balas
  3. Soviani says:
    5 tahun yang lalu

    Terima kasih Pater.

    Balas
  4. Antonius Eddy Kristiyanto says:
    5 tahun yang lalu

    Sangat bermanfaat. Penjelasan yang gamblang (jelas), tidak mendua, mudah dimengerti. Semoga pemerhati dan pencinta rubrik bersukacita karena memeroleh yang dicari. Salam.

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      5 tahun yang lalu

      Terima kasih Romo Eddy

      Balas
  5. Sr.alfonsa SFD says:
    5 tahun yang lalu

    Terimakasih pater, penjelasan ini mudah di mengerti. Senang.

    Balas
  6. Alfonsa FCh says:
    5 tahun yang lalu

    Trima kasih Pater….Artikelnya..

    Balas
  7. Imelda SFD says:
    5 tahun yang lalu

    Terimakasih Pater Andre sudah membantu saya semakin memahami tentang Tuhan dan beriman. Salam sehat?

    Balas
  8. Ping-balik: Anselmus dari Canterbury - Andre Atawolo
  9. Agus Pati Arkian Atakowa says:
    3 bulan yang lalu

    Terima kasih pater Andre.. Penjelasan mudah dipahami.. Salam dan doa, semoga pater Andre sehat selalu dan senantiasa dalam perlindungan TUHAN.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Roh Kudus Menurut St Agustinus Hippo
  • Maria Diangkat ke Surga-Kesaksian Yohanes Damaskus
  • Paus Angkat Henry Newman Menjadi Doktor Gereja
  • Reformator Anti Bunda Maria?
  • Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?

Komentar Terbaru

  • Theresia Ina Duran pada Maria Diangkat ke Surga-Kesaksian Yohanes Damaskus
  • Theresia Ina Duran pada Paus Angkat Henry Newman Menjadi Doktor Gereja
  • Agus Pati Arkian Uban Atakowa. pada Reformator Anti Bunda Maria?
  • Nita Garot pada Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja Katolikharapanhikmat roh kudushomo digitalisimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalpaskahPaus FransiskusRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto Agustinus HippoSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiteologi selfieTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id