Teks yang disiapkan oleh Paus Fransiskus untuk Angelus pada Minggu Biasa VII ini, pada akhir Misa Kudus, pada kesempatan Yubelium Para Diakon, telah diterbitkan. Fransiskus berterima kasih atas kedekatan hari-hari ini dan kasih sayang yang diterima selama ia dirawat di RS Gemelli.
“Hari-hari ini saya telah menerima banyak pesan kasih sayang dan saya khususnya tersentuh oleh surat-surat dan gambar-gambar dari anak-anak. Terima kasih atas kedekatan ini dan atas doa-doa penghiburan yang telah saya terima dari seluruh dunia! Saya mempercayakan semua orang kepada perantaraan Maria dan saya meminta Anda untuk mendoakan saya”, demikian bunyi teks Angelus.
“Saya dengan yakin melanjutkan perawatan di Poliklinik Gemelli, menjalankan perawatan yang diperlukan; dan istirahat juga merupakan bagian dari terapi! “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para dokter dan petugas kesehatan di rumah sakit ini atas perhatian yang mereka tunjukkan kepada saya dan atas dedikasi mereka dalam menjalankan pelayanan di antara orang-orang sakit”, demikian bunyi teks Angelus.
Pesan untuk para Diakon. “Saudara-saudara Diakon yang terkasih, kamu membaktikan diri kepada pewartaan Sabda dan pelayanan kasih; laksanakan pelayananmu di Gereja dengan perkataan dan perbuatan, bawalah kasih dan belas kasihan Tuhan kepada semua orang. Saya mendorong kalian untuk melanjutkan kerasulan kalian dengan penuh sukacita dan – seperti yang disampaikan Injil hari ini – menjadi tanda kasih yang merangkul semua orang, yang mengubah manusia menjadi baik dan menghasilkan dunia yang penuh persaudaraan. Jangan takut mempertaruhkan cinta!”, ini adalah pesan Paus Fransiskus.
“Besok adalah peringatan tiga tahun perang skala besar melawan Ukraina – peringatan yang menyakitkan dan memalukan bagi seluruh umat manusia! Sambil saya memperbarui kedekatan saya dengan rakyat Ukraina yang menjadi martir, saya mengajak Anda untuk mengenang para korban dari semua konflik bersenjata dan berdoa memohon anugerah perdamaian di Palestina, di Israel, dan di seluruh Timur Tengah, di Mianmar, di Kivu, dan di Sudan”, Paus tidak berhenti memikirkan situasi perang yang membebani seluruh dunia.