Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Humaniora

“Jagalah Aku”

29 Maret 2019
inHumaniora
5
“Jagalah Aku”
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Berikut ini lirik “Abbi cura di Me” (Jagalah Aku), sebuah lagu dari Simone Cristicchi, penyanyi asal kota Roma, Italia. “Abbi cura di Me” merupakan salah satu lagu terbaik yang ia dibawakan pada Festival Sanremo 2019, sebuah Festival tahunan yang popluer di Italia.

Syair lagu ini menarik karena mengekspresikan sebuah pesan universal, yaitu bahwa hidup manusia bermakna karena sesama yang mencintainya, karena ibu bumi yang memberinya makanan dan minuman, dan terutama karena Pencipta yang mencintainya dan karena itu menjadi tujuan akhir ziarah hidupnya.

“Sekarang tutuplah mata perlahan-lahan dan dengarkan aku
Aku hanya empat penjuru dan sekumpulan kata-kata
Bukan kata-kata bijak, aku hanya sekumpulan kerikil
Yang saya gali dengan tangan kosong dalam seluruh hidup
Jangan cari satu makna dari semua karena semua bermakna.
Dalam sebutir gandum sekali pun tersembunyi semesta
Sebab semesta adalah buku dari kata-kata penuh misteri
Di mana tidak ada yang lebih besar dari yang kecil
Kembang di antara aspal adalah pertunjukan cakrawala
Orkes daun-daun yang menggetarkan angin
Kayu yang terbakar menghangat dan kembali jadi abu
Hidup adalah mukjizat istimewa yang harus kau percayai
Sebab segalanya yang engkau lihat adalah mukjizat
Dan tidak ada hari lain yang sama dengan kemarin
Hiduplah sekarang seakan-akan di hari terakhir
Dan maknailah setiap saat

Bayangkan seandainya kita mulai terbang
Di antara gunung-gunung dan samudra
Katakan padaku ke mana kau hendak pergi
Dekaplah aku di saat aku takut jatuh
Agar kita tetap seimbang
Bersama dalam kata
Jagalah aku
Jagalah aku

Waktu mengubahmu dari luar, kasih mengubahmu dari dalam
Cukuplah berdiam di samping, tidak harus di tengah-tengah
Kasih adalah satu-satunya jalan, satu-satunya penggerak
Percikan ilahi yang tersembunyi dalam hatimu
Jangan mencari sukacita jika tak pernah kau menjaganya
Hanya cahaya terpancar dari wajah lain yang penuh air mata
Segenggam benih yang engkau tinggalkan
Bagaikan kepompong yang akan menjadi kupu-kupu
Setiap orang punya perjuangan
Terimalah segalanya, jangan mengadili yang salah
Maafkanlah yang melukaimu, peluklah dia sekarang
Sebab yang paling mengesankan adalah memaafkan diri sendiri
Melalui rasa sakit kita sampai pada yang lebih dalam
Meskipun akan berat ibarat memikul bumi
Dan engkau akan tahu bahwa terowongan hanyalah sebuah jembatan
Hanya butuh selangkah untuk menyeberang ke sana

Bayangkan seandainya kita mulai terbang
Antara gunung-gunung dan samudra
Katakan padaku ke mana engkau hendak pergi
Dekaplah aku jika engkau takut jatuh
Meskipun semua yang terjadi
Kita masih bersama
Jagalah aku di jalan mana pun engkau pilih, kasih
Jagalah aku
Jagalah aku
Sebab semua begitu rapuh

BacaJuga

Ketika Paus Ditahan Polantas

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Sekarang bukalah mata dan mendekatlah padaku
Sebab suaraku gemetar seperti seorang anak kecil
Sejauh aku masih dapat menarik napas
Genggam erat tanganku dan jangan lepas
Jagalah aku”.

Tags: Simone Cristicchi
Share15SendTweet
Artikel Sebelumnya

Mengampuni Karena telah Diampuni

Artikel Berikut

Yudas Iskariot dan Misteri Kebebasan Allah

TerkaitTulisan

Ketika Paus Ditahan Polantas

Ketika Paus Ditahan Polantas

Apa itu DOGMA?

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Takjub Pada Yesus Belum Tentu Beriman

KRITIK Secara KRITIS

Komentar 5

  1. Theresia Ina Duran says:
    6 tahun yang lalu

    Lagu yang bagus…

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih

      Balas
      • Sr. Filomena SFD says:
        4 tahun yang lalu

        Lagu yg bagus. Makasih pater

        Balas
  2. Ambrosia FCh says:
    5 tahun yang lalu

    Terimakasih Pater….

    Balas
  3. Irene santi widiastuti says:
    4 tahun yang lalu

    Terima kasih Pater…

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025
  • Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Mengapa Juni Disebut Bulan Hati Kudus Yesus?
  • Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus

Komentar Terbaru

  • Nita Garot pada Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Filip D Zaoputra pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Sr M.Gertrudis PRR pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Irene pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja Katolikharapanhikmat roh kudusimankarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus Benediktus XVIPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiteologi selfieTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id