Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Humaniora

Bersyukur karena Dia Baik

4 September 2019
inHumaniora
7
Bersyukur karena Dia Baik
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Biasanya kita bersyukur kepada Tuhan karena kita percaya bahwa Tuhan telah memberikan apa yang kita mohon dalam doa-doa. Kebaikan itu kita terima melalui sesama yang hadir di sekitar kita. Ketika mengucapkan rasa syukur kita menyadari bahwa segala yang baik itu datang dari kasih Tuhan. Tentu saja nilai kasih Tuhan tidak sebanding dengan jasa dan usaha kita. Segala yang kita terima dari Dia adalah pemberian gratis atau cuma-cuma. Itulah rahmat Tuhan. Nilainya begitu luhur, sehingga tidak ada manusia yang sanggup dan pantas membalasnya.

Kita bersyukur karena Tuhan adalah donatur yang murah hati. Ibarat dalam pengalaman kita, ketika menerima pemberian atau sumbangan berharga dari seorang yang murah hati, dan kita tidak pernah saunggup memberi balasan yang sepadan, demikianlah kasih Tuhan yang melimpah itu hanya pantas kita syukuri, tidak sanggup kita membalasnya. Ketika seseorang pendonor darah menyumbangkan darahnya bagi orang yang sedang sakit dan sungguh membutuhkan darah, kita mengerti bahwa nilai di balik darah pendonor itu adalah kehidupan bagi si penerima.

Santo Paulus, dalam Surat kepada jemaat di Korintus bertanya: “Apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya”? (1Kor 4: 7). Kata-kata Paulus ini mengandung pesan mendalam: Dengan menyadari bahwa segala yang kita miliki adalah pemberian cuma-cuma, kita belajar bersyukur, tahu berterima kasih, dan seharusnya tidak banyak menuntut. Orang yang hidup penuh syukur juga tidak egois dan cemburu dengan kelebihan orang lain, ia suka berbagi

Dalam Luk 17: 11-19 dikisahkan tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan Yesus, dan hanya satu orang yang kembali kepada Yesus untuk mengucap syukur. Kepada orang asing yang bersujud syukur itu Yesus berkata: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” (19). Orang yang bersyukur itu tidak hanya sembuh secara lahiriah, tetapi juga diselamatkan secara rohani.

Yang diberikan Tuhan kepada kita ialah rahmat yang mendatangkan keselamatan. Rahmat berdampak bukan pada kebutuhan jasmani, melainkan kebutuhan batiniah manusia, yaitu keselamatan, yaitu hidup kekal dalam kesatuan dengan Allah. “Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita” (Tit 3: 5-7).

Santo Fransiskus Assisi misalnya, memuliakan Allah sebagai Kebaikan Tertinggi (Summum Bonum). Baginya Allah itu paling baik, asal segala yang baik, dan kebaikan-Nya tiada bandingnya. Karena itu tanpa Allah, tak ada sesuatupun yang baik (Urbap. 2). Dalam doanya Fransiskus juga memuji Allah sebagai “segala kebaikan, paling baik, seluruhnya baik, hanya Engkau sendiri yang baik” (PujIb. 11; bdk PujAllah. 3). Sebagai kebaikan paling luhur, Allah satu-satunya yang layak menerima segala pujian dan syukur kita. Jika Allah itu kebaikan tertinggi, dan segala yang baik kita terima dari Dia, mengapa kita sering mengeluh dan kurang bersyukur?

BacaJuga

Ketika Paus Ditahan Polantas

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

 

Tags: Allahkasihmanusia sebagai citra Allahmisteri keselamatan
Share315SendTweet
Artikel Sebelumnya

Homecoming Alumni STF Driyarkara

Artikel Berikut

Refleksi tentang Disabilitas (2)

TerkaitTulisan

Ketika Paus Ditahan Polantas

Ketika Paus Ditahan Polantas

Apa itu DOGMA?

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Takjub Pada Yesus Belum Tentu Beriman

KRITIK Secara KRITIS

Komentar 7

  1. Theresia Ina Duran says:
    6 tahun yang lalu

    Tulisan bagus…menyadarkan kita utk senantiasa bersyukur sepanjang hidup…

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih telah mengunjungi blog saya dan membaca artikel ini. Pax te cum!

      Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih…

      Balas
  2. Eugenita says:
    6 tahun yang lalu

    Mengucap syukur dalam segala hal.
    Trima kasih Romo.
    Berkah Dalem.

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih telah mengunjungi blog saya dan membaca artikel ini. Pax te cum!

      Balas
  3. Agustinus Pati Arkian Atakowa. says:
    6 tahun yang lalu

    Bersyukur kepada Tuhan karena Ia baik***Syukur kepada Tuhan karena Ia masih memberilan Napas Hidup bagi kita…Terima kasih ama pater…(Salam & Doa..Semoga romo sehat selalu )

    Balas
  4. Marselina says:
    6 tahun yang lalu

    Terimakasih Pater.
    Luar biasa. Tulisan yg mnyadarkn kita utk tidak mnyombongkan diri.

    Tuhan beri berkat selalu.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025
  • Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Mengapa Juni Disebut Bulan Hati Kudus Yesus?
  • Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus
  • Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Komentar Terbaru

  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Filip D Zaoputra pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Sr M.Gertrudis PRR pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Irene pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Agus Pati Arkian Atakowa pada Apa itu TEOLOGI? [1]

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja KatolikHati Kudus Yesushikmat roh kudusimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus Benediktus XVIPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id