Keagungan Sang Pencipta tersingkap bagi manusia dari hal-hal lumrah: tumbuhan dan hewan yang memberikan makanan dan nutrisi, air yang memberi kesegaran, tanah tempat ia berpijak dan udara yang memberi nafas kehidupan. Tanpa semuanya itu tubuh manusia tidak berdaya. Elemen ciptaan adalah tanda uluran tangan Pencipta. Tanda tersebut mengundang kita untuk percaya pada Pencipta.
Alam semesta merupakan anugerah yang patut kita syukuri. Sebagai anugerah, alam ciptaan ini bagaikan “cermin yang memantulkan sang Pencipta Yang Maha Tinggi”. Dari kemegahan dan keindahan tata ciptaan manusia dapat mengenal jejak sang Pencipta. Kekuatan semesta menggerakkan pancaindera, imajinasi, akal budi dan inteligensi manusia kepada Sang Khalik. Dengan demikian semakin tumbuh kesadarannya bahwa keutuhan hidupnya sangat bergantung pada makhluk lain.
Dalam rasa kagum dan takzim akan kekuatan semesta, Santo Bonaventura mengajak kita untuk memaknai ciri sakral alam semesta dalam doa ini:
“Barang siapa tidak diterangi oleh semaraknya kebesaran ciptaan, ia buta. Barang siapa tidak tergugah oleh gegap gempitanya, ia tuli. Barang siapa merasakan semua itu, namun tidak tergerak memuliakan Tuhan, ia bisu. Barang siapa melihat tanda-tanda itu, namun tidak berpaling kepada Sang Khalik, ia bodoh. Oleh karena itu, bukalah matamu, sendengkanlah telingamu kepada Roh, bukalah mulutmu, gelorakanlah hatimu agar engkau melihat, mendengar, memuji, mencintai dan memuliakan, mengagungkan dan menyembah Tuhanmu dalam segenap ciptaan, sebelum seluruh alam semesta bangkit melawanmu” (IMD, I. 15).
Terpujilah Engkau ya Allah Sang Pencipta segala galanya.
Menyatu dg alam, menikmati dg hati, senantiasa menhadirkan syukur dn kekaguman kpd Sang Pencipta.
(Pengalaman pribadi)
Trims Rm. Andre… Bagus bget ini!
Selamat pagi dan selamat beraktivitas, dan semoga sehat selalu.
Pace e bene.
Terima kasih. God bless you.
Bahan refleksi yg bagus Pater ditengah berbagai musibah dan bencana. Patut disadari dan disyukuri kita bagian dr alam semesta ini.
Terima kasih sdh mengingatkan kita kembali.