Tuhan, Bapa Pencipta Maha Kasih, siapakah manusia sehingga Engkau perhatikan? Siapakah dia sehingga Engkau pelihara? Engkau menjadikannya hampir setara dengan-Mu. Kami ini ciptaan: pagi mekar dan berkembang, sore layu dan kering. Bagi kami telah Engkau sediakan bumi dan segala isinya. Semua Engkau ciptakan begitu baik. Terima kasih Bapa.
Dunia ini milik-Mu. Kami peziarah. Kami hanya mampir saja. Kami ini hanya ciptaan yang sering lupa diri: ampuni kami. Kami orang malang yang sering lancang berkata ‘ini milikku’. Usia kami terbatas, namun kami sering tenggelam dalam rekayasa optimisme. Di jalan-jalan kota kami sibuk memikirkan siapa yang terbesar di antara kami, sementara Engkau hanya memikirkan nasib kami.
Tanpa malu kami meminta: ‘Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku’. Tanpa bertanya balik: ‘Hakku?’, Engkau pun memberikannya. Engkau begitu menghargai kebebasan kami. Lalu kamipun pergi jauh. Kami memang suka mengikuti naluri kami. Di tanah asing kami memboroskan bagian kami, ya milik kita. Tetapi seharusnya milik-Mu lah semua!
Sekarang kami tertimpa bencana, kami kena tulah. Kami takut. Kami jauh dari rumah-Mu. Makan ampas pun kami tak layak. Hanya debulah kami di alas kaki-Mu, Tuhan. Kami hanya setitik air di pinggir timba. Kami hanya setitik debu pada neraca. Kalau ditimbang neraca terjungkal. Tuhan bersegeralah menolong kami.
Kyirie Eleison. Tak layak kami menengadah menatap wajah-Mu. Dari jurang yang dalam kami berseru kepada-Mu, ya Tuhan: “Tariklah kami dengan tali kasih-Mu”. Angkatlah kami dari lembah kelam penyakit dan bahaya. Buanglah kiranya dosa kami ke dalam tubir-tubir laut. Bapa Maha Pengampun, kenakanlah sepatu dan baju terbaik pada tubuh fana ini.
Lindungilah kami dengan mantelmu. Sembunyikanlah kami dalam luka-lukaMu. Basulah kami dengan air dari lambung-Mu. Jadilah Ibu tempat pengaduan kami anak-anak-Mu. Ave Maria, Bunda Penolong Abadi, belalah kami.
Kuatkan kami dengan Daging dan Darah-Mu Tuhan. Kami ini debu tanah liat yang hidup dari nafas-Mu. Kota-kota kami bagai rumah dengan pintu terkunci: Haruskah kami terus bersembunyi dalam rasa takut? Kami cemas namun tetap berharap: O Alfa dan Omega, Engkau Pencipta dan Penyelamat. Engkau andalan kami.
Maranatha. O Tuhan datanglah. Biarlah Roh-Mu berhembus agar ibu bumi ini bernafas lega. Jauhkanlah kiranya kami dari tulah. Namun ajarilah kami juga agar tahu mengulurkan tangan kepada yang paling lemah; Letakanlah kata-kata yang tepat pada bibir kami untuk menghibur saudara yang tak berdaya. Jadikan kemi tekun berdoa bagi mereka yang telah disambut saudari maut.
Sudilah ya Tuhan mendengar teriak minta tolong anak-anak-Mu. Bermurah-hatilah kepada kami pendosa. Sekiranya berkenan, perlihatkanlah wajah-Mu kepada dunia tanpa terhalang sebuah masker. Hanya pada-Mu Bapa kami berharap. Amin. Amin. Amin.
Semoga Allah yg mahabaik menghalau semua ketakutan,kekhawatiran kita dr segala bencana dan musibah ini.Tuhan kasihanilah kami.Tuhan lindungilah kami.Amin.
Tuhan _aku telah jatuh kedalam jurang yang dalam,aku berseru kepadaMu”semoga Engkau mendengar suara permohonanku.. Dalam masa pertobatan, saya mau kembali kepadaMu seperti anak yang hilang yang mau kembali kepada Bapanya..Terima kasih pater,telah menyuguhkan Santapan Sabda yang meneguhkan.. (Salam & Doa _semoga ama pater sehat selalu)
Dari jurang yang dalam aku berseru kepadaMu ya Tuhan,, Tuhan dengarkanlah seruan permohonan ku.. Terima kasih ama Pater.. (Salam dan doa, semoga Pater sehat selalu).
Ammiiinn…Halleluya…Puji Tuhhhan…terima kasih bny Pater kiriman artikelnya, komplit n mengena di hati. Menyadarkan akan kedosaan n kelemahan kami. Tuhan ampuni kami orang berdosa…???
Amiin, dan siapakah aku ini sehingga boleh mengalami kasih Tuhan. Semua hanya karena kasihNya. Terimakasih Pater, semoga kita tetap mampu mengenaliNya diantara pergumulan hidup saat ini. Salam bahagia dan sehat selalu dari Medan.
Semoga Allah yg mahabaik menghalau semua ketakutan,kekhawatiran kita dr segala bencana dan musibah ini.Tuhan kasihanilah kami.Tuhan lindungilah kami.Amin.
Amin.
Amin.
Tuhan _aku telah jatuh kedalam jurang yang dalam,aku berseru kepadaMu”semoga Engkau mendengar suara permohonanku.. Dalam masa pertobatan, saya mau kembali kepadaMu seperti anak yang hilang yang mau kembali kepada Bapanya..Terima kasih pater,telah menyuguhkan Santapan Sabda yang meneguhkan.. (Salam & Doa _semoga ama pater sehat selalu)
Amin. Terima kasih untuk Doa dan permenungannya Romo… Gbu always: sehat, selamat, sukacita. Salam hormat.?
Amin. Amin. Amin
Dari jurang yang dalam aku berseru kepadaMu ya Tuhan,, Tuhan dengarkanlah seruan permohonan ku.. Terima kasih ama Pater.. (Salam dan doa, semoga Pater sehat selalu).
Sdra, mksh byk, somga kita semua sehat sllu.Tuhan pasti melindungi kita semua.
Ammiiinn…Halleluya…Puji Tuhhhan…terima kasih bny Pater kiriman artikelnya, komplit n mengena di hati. Menyadarkan akan kedosaan n kelemahan kami. Tuhan ampuni kami orang berdosa…???
Amiin, dan siapakah aku ini sehingga boleh mengalami kasih Tuhan. Semua hanya karena kasihNya. Terimakasih Pater, semoga kita tetap mampu mengenaliNya diantara pergumulan hidup saat ini. Salam bahagia dan sehat selalu dari Medan.