Dear para-medis: perawat, dokter, bidan, serta Anda semua good people, perempuan maupun laki-laki, tua maupun muda, senior maupun yunior, yang siang malam bekerja memeras keringat, melayani banyak orang di tempat yang bernama rumah sakit atau di tempat-tempat lain.
Menulis kata-kata ini saya ingin menyapa Anda semua. Rasanya dunia bersikap tak adil jika hari-hari ini tidak menyapa Anda secara khusus. Apa jadinya dunia saat ini tanpa profesi Anda? Kekacauan ini pasti bertambah rumit seandainya Anda menutup diri dari dunia yang murung, lalu memikirkan dirimu sendiri.
Pelayanan Anda adalah senandung suka bagi dunia saat ini. Teringat ketika mengunjungi kerabat atau keluarga yang sakit, saya memperhatikan dan merenungkan gerak langkah Anda. Profesi Anda adalah oase bagi semua yang haus dalam ziarah ini. Semua yang datang kepada Anda menyebut diri pasien: Mereka datang dengan sebuah kebutuhan, mereka sakit, apa pun sebabnya. Mereka butuh uluran tanganmu. Anda adalah garda depan dari semua orang yang datang dengan beragam keluhan, entah apa sakitnya, entah sekejam apa pun virusnya.
Kami semua yang datang untuk mendapat pelayanan dari tangan Anda memiliki satu harapan: sembuh dari sakit, bebas dari derita, dan kembali ke rumah dalam kondisi sehat. Saat ini Anda menjadi harapan dunia. Saat ini dunia datang kepada Anda sekalian dengan wajah murung. Dan ketika agama masih bermimpi tentang mukjizat penyembuhan, Anda sudah mulai beraksi menyelamatkan hidup orang.
Keterampilan dan ketulusan hati Anda mengalir lewat gerakan jemari Anda. Tulisan tangan Anda adalah goresan ajaib yang membangkitkan kepastian bagi hati yang gunda. Derap langkah sepatu Anda dinantikan di setiap sudut ruangan pasien, karena langkah Anda adalah satu langkah kuat demi langkah-langkah yang diimpikan. Kecekatan dan kelincahan Anda adalah teater yang menghibur Ibu Pertiwi ini.
Hari-hari ini pelayanan Anda tentu semakin berat. Hari-hari ini kita semua sadar bahwa berdoa saja tidak cukup. Kami mendengar anjuran ‘jaga jarak’, ‘menjauh dari keramaian’, ‘tinggal di rumah saja’, atau ‘tak berjabatan tangan’. Sungguh sebuah paradoks: Manusia makhluk sosial dan indrawi harus menjauhi sesamanya demi sebuah Solidaritas. Ya, sah-sah saja. Saya menjauhi engkau demi kebaikan kita. Saya soliter demi sebuah solider. Apakah paradoks ini berlaku bagi profesi Anda? Apakah seruan ini menjadi sebuah pilihan sikap Anda? Kita semua menjawab tidak.
Namun kiranya bagi Anda jawaban itu tidak menghapus tanggung jawab besar yang harus dilakoni. Sebab Anda justru harus tetap membuka tangan bagi semua yang datang. Bukan tidak mungkin Anda ingin lari meninggalkan banyak orang yang datang, namun itu mengkhianati profesi. Mungkin Anda sedang memikirkan situasi keluarga atau kerabat. Mungkin Anda lelah dengan semua ini. Mungkin saat ini Anda mencemaskan keselamatan diri Anda. Jangankan hal sebesar itu. Sekedar mengambil minum pun mungkin tak sempat bagi Anda. Namun, saya yakin bahwa di saat seperti ini sungguh nyata bahwa profesi Anda tak murni sebuah karier pribadi: Ini adalah sebuah ethos kerja demi sesama.
Dear para-medis. Kiranya Anda tahu, dan ini benar: Di rumah-rumah ibadat, di perkumpulan doa, di sudut rumah-rumah keluarga, dan di dalam hati kecil banyak orang, Anda semua diingat dan didoakan. Nada doanya hampir seragam: agar Anda semua sehat walafiat dan dapat menjadi penyalur kasih bagi para pasien. Tak jujur berbicara tentang mukjizat kesembuhan tanpa memikirkan jasa dan pengorbanan Anda.
Percayalah Anda para-medis: saat ini tidak pantas kami berdoa kepada Tuhan tanpa menyebut nama Anda semua. Kami bangga memiliki Anda semua. Dunia tidak mau kehilangan Anda. Tuhan mencintai Anda. Saat ini Tuhan mempercayakan dunia kepadamu. Tuhan mau memulihkan dunia ini dengan mengutus para-medis, bagai malaikat pelindung nyawa. Kami dapat berbicara tentang harapan sejati karena mengalami kasih dari orang seperti Anda. Semoga Dia Yang Maha Kuasa, melindungi kita semua dari segala ancaman penyakit.
Baca juga https://andreatawolo.id/2020/05/doa-paus-bagi-para-perawat/
Amin. Sangat dalam dan berkesan. Terima kasih Padre…
Pax te cum!
Terimakasih Pater atas renungan ttg paramedis, sy bersyukur dan sy mencintai profesi sy sbgai perwat yg siap melyani mereka yg sakit.
Terimakasih doa dan dukungan nya Mohon doa terus untuk kami yg melayani di RS supaya sehat dan kuat dan pasien yg kami layani dapat kembali ke keluarga dg sehat dan bahagia
Tuhan memberkati selalu dgn kesehatan dan kebahagiaan.
Makasih pater atas renungannya. Makasih utk dokter, perawat dan semua para medis. Tuhan selalu memberkati kalian semua. Kota saling mendoakan…terutama bagi negara Italia.
Makasih pater atas renungannya. Makasih utk dokter, perawat dan semua para medis. Tuhan selalu memberkati kalian semua. Kita saling mendoakan…terutama bagi negara Italia.
Tuhan memberkati selalu dgn kesehatan dan kebahagiaan.
Wah pater tulisannya sangat menyentuh hati.mengingatkan saya pada seorang bapa yang menyarankan saya harus jadi seorang perawat kala itu. Apa yang beliau ucapakan sama dengan apa yg saya baca tadi .
Tuhan memberkati selalu dgn kesehatan dan kebahagiaan. Salom.
Sebuah renungan yg mendalam dan sangat menyentuh, mengingatkan kita semua. Hari-hari ini kita semua sadar bahwa berdoa saja tidak cukup. Kami mendengar anjuran ‘jaga jarak’, ‘menjauh dari keramaian’, ‘tinggal di rumah saja’, atau ‘tak berjabatan tangan’. Sungguh sebuah paradoks: Manusia makhluk sosial dan indrawi harus menjauhi sesamanya demi sebuah Solidaritas.
Tuhan ampunilah kami yang bingung menanggapi sebuah anjuran dan akhirnya menanamkan keegoisan dlm diri kami.
Semoga kami bijaksana dalam menanggapi segala hal yg membingungkan kami. Amin
Terimakasih atas kerja keras, ketulusan dan pelayanan yg luar biasa bagi para dokter, para medis serta semua org yg terlibat dalam penanganan orang sakit….kalian sangat luar biasa…
semoga Tuhan memberkati dan memberikan kesehatan yg prima buat kalian.
God bless you abundantly.
Selamat pagi Pater..Trima kasih doa dan dukungan ..semooga para dokter dan perawat seluruh petugas kesehatan dan yang berkecimpung di rumah 2 sakit di beri kekuatan Iman dan kesetian dalam melayani …
Tuhan memberkati selalu dgn kesehatan dan kebahagiaan. Salom.
Terimakasih Rm. Andre tuk renungan bgs ini yg juga sekaligus menyadarkan sy dan setlh pulih dan kembali ke rmh langsung buat Doa Novena dg salah 1 intensinya adalah utk kesehatan Paramedis agar mereka tetap sehat dan dpt trs menyelamatkan pasien2 yg setiap detik berharap pd mereka. Riil bget, sy juga mengalami harapan yg sama spt itu saat tak berdaya kemarin.
Di sini sy pribadi juga mau mengucapkan limpah terimakasih utk Paramedis, tanpa kalian kami para pasien entah apa jadinya. Novenaku khusus buat kalian Paramedis sebagai bentuk terimakasihku.
Trimakasih Pater utk renungannya. Semoga doa kita semua menguatkan seluruh tenaga medis & tenaga kesehatan tetap di garda depan melayani semua pasen yang adalah Tanu Ilahi
Tuhan memberkati selalu dgn kesehatan dan kebahagiaan. Pace e Bene!
Terima kasih Andre Atawolo. Tulisan anda menguatkan kami. Semoga Berkat anda semua kami kuat melaksanakan tugas. Salam.
Tuhan memberkati selalu dgn kesehatan dan kebahagiaan. Salom.
Terimakasih pater renungan yang mendalam tentang pelayanan para medis. Kita doakan para pelayan kesehatan agar tetap kuat dan sehat dalam melayani sesama.
Syukur kepada Tuhan & Terima kasih untuk paramedis yang tanpa mengenal lelah melayani pasien,dengan harapan pasien cepat sembuh..Terima kasih pater atas suguhan lewat tulisan yang sangat bagus.. (Salam.& Doa..semoga ama pater sehat selalu)
Terima kasih bny Pater…mengingatkan kita akan pengorbanan para medis yg sungguh luar biasa. Smg mrk sehat sll n mendpt balasan yg setimpal dr Bapa…Amiin
Terima kasih. Tuhan memberkati selalu dgn kesehatan dan kebahagiaan.
Terima kasih banyak pater.
Terima kasih untuk ucapan syukur buat para medis dan semoga pater selalu diberkati untuk menjadi berkat buat banyak orang.
Salam
Tuhan memberkati selalu dgn kesehatan dan kebahagiaan.
Terima kasih atas hatimu Padre…..?
Sama2 saudari. Tuhan memberkati selalu.
trimakasih banyak romo, doa dan perhatian romo secara khusus utk para medis
Selamat hari guru pahlawan tanpa jasa. Medis dan para medis pahlawan tanpa jasa Indonesia sehat Indonesia maju. Kita kenangkan jasa-jasa mereka. Lanjutkan perjuangan mereka. Tuhan memberkati.