Tuhan telah bersabda, maka manusia dapat berbicara tentang Dia. Dalam artikel lalu telah dikatakan bahwa yang dimaksudkan dengan Sabda dalam Teologi bukan rangkaian kata-kata, melainkan komunikasi diri Allah. Firman bukan benda atau materi yang diberikan Allah kepada manusia sehingga lepas dari diri Allah, melainkan daya ilahi dari dalam diri Allah yang terpancar bagi ciptaan tanpa mengurangi keutuhan diri Allah. Karena itu disebut Firman Ilahi atau Logos Ilahi.
Ibarat Seniman dan Bakat Seni. Dalam Kitab Kejadian pasal 1 digambarkan bahwa Allah menjadikan ciptaan dengan cara bersabda. Yang keluar dari diri Allah adalah Sabda, kekuatan Ilahi yang mengadung daya cipta. Kita ibaratkan saja Allah dengan seniman atau tukang bangunan, dan Sabda adalah bakat dari seniman (bukan bahan bangunan yang ia perlukan). Bakat seni itu milik yang tetap tinggal dalam diri seniman, sedangkan bangunan adalah ungkapan dari bakat itu.
Alam semesta merupakan wujud wahyu ilahi, karena terbentuk dari kekuatan Sabda Allah. Doktrin penciptaan dari ketiadaan mengandung keyakinan bahwa Allah menjadikan segenap ciptaan dari diri-Nya, tak bergantung pada sesuatu di luar Dia. Keindahan dan keagungan ciptaan merupakan gambaran dari keagungan Sang Seniman Ilahi. Dalam Teologi, alam semesta dimaknai sebagai jejak kaki Allah, jadi bersifat sakral. Takjub pada semesta berarti takjub pada Sang Pencipta.
Ibarat Penulis dan Gagasan. Ketika Anda membaca sebuah buku, Anda mengikuti alur pemikiran seorang penulis. Yang Anda miliki adalah buku hasil tulisan, tetapi pemikiran penulis adalah miliknya dan tetap ada dalam dirinya. Orang yang membaca buku mungkin terpengaruh oleh ide atau alur kisah buku, tetapi bagaimana pun ide buku itu lahir dari pemiliknya. Kenyataan bahwa seorang pembaca adalah pemilik buku tak mengurangi mutu kesatuan erat gagasan dan penggagas.
Ilustrasi seniman menggambarkan bahwa mula-mula Allah bersabda untuk menjadikan semesta. Keagungan, keteraturan, dan keharmonisan semesta adalah tanda karya tangan Allah. Ilustrasi penulis buku menjelaskan bahwa Allah juga berbicara kepada manusia, citra diri Allah (Kej 1: 27). Dalam topik yang lalu telah diberikan contoh bagaimana Allah berbicara dan hadir dalam sejarah manusia. Sabda bercorak intim dalam diri Allah, sedangkan ciptaan lebih bercorak keluar.
Wahyu Umum dan Khusus. Wahyu Ilahi dalam wujud alam semesta bersifat luas dan umum. Sedangkan pewahyuan kepada diri manusia bersifat personal. Misalnya tertuju kepada Abraham, kepada Nabi Musa dan para Nabi lain. Media dari relasi antara Allah dengan para Nabi ialah Sabda atau Firman, dan di antara kedua pihak terbangun relasi khusus: Allah bersabda, manusia percaya. Semakin manusia mendengar dan taat pada Sabda, imannya akan Allah semakin personal.
Dari pihak Allah, corak personal ditunjukkan melalui sikap-sikap tertentu sebagaimana dapat ditemukan dalam Alkitab. Misalnya ketika manusia tidak setia kepada-Nya, Ia tetap setia. Ketika manusia berdosa melawan Dia, Ia mengampuni. Ketika manusia berada dalam situasi sulit, Allah membebaskan mereka. Bahkan ketika manusia menyembah patung berhala, Allah lebih intensif menanamkan ajaran-Nya dalam hari mereka agar mereka kembali menjadi anak-Nya.
Sumber dan Media Wahyu Identik. Berdasarkan uraian di atas, kita dapat menyebut tiga unsur terkait wahyu: Allah sebagai sumber wahyu, Sabda Allah sebagai media wahyu, dan manusia sebagai penerima wahyu. Dalam Teologi, perihal relasi antara sumber dan media wahyu merupakan tema sangat krusial. Sabda adalah jati diri Allah sekaligus media pewahyuan. Media yang dimaksudkan di sini bukan sekedar penyalur atau pengantar yang mandiri. Sebab terdapat ikatan intrinsik, bahkan kesetaraan antara wahyu dan media wahyu. Kita perlu mendalami tema ini dalam topik berikut.
Terima kasih Pater. Sangat bermanfaat.
Terima kasih Pater
Allah adalah seniman yang dengan bakatNya telah menjadikan semuanya begitu sempurna dan luarbiasa. Terimakasih Pater Andreas untuk pemikiran yang lebih mudah dipahami. Sekalipun masih tetap menjadi misteri yang tak terselami. Salam sehat Pater???
Trima Kasih Pater.. .Kesetiaan pada Allah setiap hati terus diuji ..Berbahgialah yang setia ..
Terima kasih Pstr Andre kuliah online tg TEOLOGI
Ma ksh banyak tata Pater to sharenya.
Luar biasa…
Terima kasih Pater, telah memberikan pemahaman yang sangat bagus tentang “Sumber Wahyu—Media Wahyu—Penerima wahyu”… Salam dan doa, semoga Pater sehat selalu.