Sebagaimana dikisahkan dalam riwayat hidup Santa Klara († 11 Agustus 1253), di malam hari Minggu Palma antara 27 dan 28 Maret 1211, Klara lari dari rumah keluarganya menuju Porziuncola. Telah lama ia kagum pada Fransiskus. Niatnya mengikuti cara hidup Fransiskus sudah bulat.
Di biara Porzuncula itu ia diterima oleh Fransiskus dan beberapa saudara. Ia mulai menjalani pertobatan untuk memeluk hidup religius. Digambarkan bahwa bersama Fransiskus, para saudara menerima Klara sebagai bentara baru kemiskinan (nova militia pauperum).
Dikuti Teman-Teman dan Keluarga. Ketika Klara mulai tinggal di San Damiano, beberapa wanita lain datang bergabung bersama dia: teman masa kecil dan saudari dan ibu kandung. Mula-mula mereka dikenal sebagai ‘Wanita-wanita Miskin San Damiano’, dan secara resmi disebut Klaris Miskin. Seperti dipaparkan Chaterinne M. Monney (2016, 48-52), sejak 1212 minimal terdapat lima wanita yang tinggal di San Damiano. Saudari kandung Klara, Agnes, telah mengikutinya pada 1211.
Kemudian bergabung beberapa wanita lain. Ketika Klara akan dikanonisasi, beberapa suster awal yang masih mengalami hidup bersama Klara memberi kesaksian tentang tahun-tahun awal kehidupan para saudari di San Damiano. Saksi pertama, suster Pacifica, tetangga masa kecil Klara di alun-alun San Rufino, memberi kesaksian bahwa ia sendiri telah bergabung di San Damiano pada sekitar 1211.
Saksi kedua, suster Benvenuta dari Perugia, yang juga bergabung pada September 1211, mengatakan bahwa ia masih mengalami hidup bersama Klara. Saksi ketiga, Filippa, yang telah mengenal Klara sejak masa kecil, memulai hidup di San Damiano sebelum 1215. Dari kesaksiannya diketahui pula bahwa keponakan Klara, Balvina di Martino tiba di San Damiano sebelum 1217.
Saudari Cristiana di Bernardo da Suppo, masuk tahun 1219. Ia pun telah mengenal Klara, dan mungkin mengenal baik keluarga Klara, sebab ia berada di rumah Klara pada malam ketika Klara lari meninggalkan rumah keluarga. Seorang wanita lain, yang tidak disebut namanya, bergabung pada sekitar 1219. Anggota famili yang lain juga mengikuti Klara: Keponakan Amata (1228), saudari kandung Beatrice (1229), dan pada tahun yang tidak direkam persis, ibu kandungnya, Ortulana.
Mencuci Kaki. Sebelum 1220, enam dari para saudari yang tinggal di San Damiano adalah orang-orang yang hidup dengan Klara. Mereka juga telah mengenal dia, bahkan teman-teman di waktu kecil. Karena jumlah mereka masih sedikit, belum terbentuk struktur formal kepemimpinan komunitas. Pada 1214, Fransiskus meminta Klara untuk mengatur dan memimpin (regimento et governo) para saudari.
Klara sendiri berasal dari keluarga kelas atas. Demikian juga teman-teman yang mengikuti dia. Bahkan ada yang berasal dari keluarga aristokrat. Tetapi, di San Damiano suasana keluarga elit berubah: mereka saling melayani. Klara sebagai ibu komunitas melayani para saudari, bahkan mencuci kaki mereka. Dikisahkan bahwa pada suatu saat ketika Klara mencuci kaki para saudari, seorang saudari yang dicuci kakinya tersentak dan mau menarik kakinya, sehingga tanpa sengaja mengenai mulut Klara.
Bekerja Tangan, Matiraga. Para Klaris miskin di San Damiano mengisi hidup dengan berdoa dan bekerja tangan. Sejak di ruma keluarga, Klara sudah sering bermatiraga. Suatu kesaksian mengatakan bahwa Klara sendiri menyulam kain korporal dan kain altar. Para saudari juga melakukan puasa dan pantang sebagai wujud kerendahan hati di hadapan Tuhan. Klara sendiri berpuasa selama 6 hari dalam pekan selama masa Pekan Suci dan sebelum Natal. Pada hari Minggu ia, ia mungkin minum sedikit anggur.
Agnes di Oportolo yang bergabung ke San Damiano pada 1220, memberi kesaksian bahwa selama beberapa tahun Klara tidur hanya beralas tikar. Ketika menjadi sakit karena matiraga yang kuat, Fransiskus menganjurkan agar ia tidur di karung jerami. Meskipun Klara sendiri sangat ketat bermatiraga, ia tetap lemah lembut kepada para saudari, meneguhka mereka jika tak kuat bermatiraga.
Memutuskan dengan Tepat. Dikisahkan bahwa Fransiskus pernah mengirim lima wanita untuk diterima di biara San Damiano. Klara hanya mau menerima empat orang, namun karena taat pada Fransiskus ia menerima semuanya. Klara yakin bahwa satu di antara mereka tidak akan bertahan. Ada pun wanita itu ialah Lady Gasdia, saudari dari Taccolo. Benar terjadi, setelah 6 bulan ia mengundurkan diri.
Kisah ini memberi informasi bahwa Fransiskus sungguh memperhatikan kehidupan para saudari awal di San Damiano. Ia ingin agar banyak wanita bergabung di San Damiano. Kesan penting lainnya ialah bahwa Fransiskus tampak lebih berinisiatif, namun Klara sendiri lebih jernih mengambil keputusan. Dua tahun setelah kematian Klara, Paus Alexander IV menetapkannya sebagai orang kudus.
Pelindung Televisi. Pada 17 Februari 1958 Klara diangkat oleh Paus Pius XII sebagai pelindung televisi dan telekomunikasi. Kisahnya, suatu saat Klara terbaring sakit berat pada suatu malam Natal sehingga tidak dapat menghadiri Misa bersama para saudara. Klara berdoa dalam kerinduan batin yang mendalam, sehingga ia dapat melihat jalannya perayaan dan kandang bayi Yesus. Dan pada saat komuni tampak kepadanya seorang Malaikat yang memperlihatkan kepadanya hosti kudus.
Memegang Pisside berisi Hosti Kudus. Santa Klara ditampilkan memegang sebuah Pisside (monstran kecil) berisi Sakramen Mahakudus. Kisahnya: Dua kali kota Assisi diserang oleh pasukan raja Frederik II. Klara yang sedang sakit berat dibawa ke tembok kota; tangannya terus mengangkat pisside berisi Sakramen Mahakudus. Mukjizat terjadi: para prajurit yang melihat itu segera meninggalkan kota. Dua kisah terakhir ini menggambarkan Klara sebagai contoh kayakinan akan kekuatan Ekaristi.
Semoga kita bisa meneladani Santa KLARA,, Kita memiliki keyakinan akan kekuatan EKARISTI…. Terima kasih pater.. Salah dan doa,, semoga pater sehat selalu.. ???
Trima kasih Pater ..semga teladan sta Clara..menggerakan kita ..senantiasa mencintai ekaristi..
Semoga kita medelani st. Klara mencintai Ekaristi……
Ma ka Kak Pater to sharenya…..
Terimakasih Pater untuk tulisan dan pemikirannya?