Pada tanggal 2 Februari 2021, Paus Fransiskus telah menyetujui perubahan pesta liturgi St. Marta dengan memasukkan pula nama saudara perempuan dan saudara laki-lakinya, Maria dan Lazarus, ke dalam Penanggalan Liturgi Gereja Katolik.
Dengan persetujuan Paus itu, nama saudari dan saudara Marta, yaitu Maria dan Lazarus akan ditambahkan ke pesta 29 Juli dalam penanggalan Pesta dan Hari Raya untuk ritus Latin Gereja Katolik.
Sebuah Dekrit dari Kongregasi Ibadat Ilahi yang ditandatangani oleh Kardinal Robert Sarah, ketua Kongregasi, mengatakan bahwa Paus Fransiskus telah menyetujui penetapan peringatan untuk Marta, Maria dan Lazarus.
Paus menetapkan perubahan itu “setelah mempertimbangkan kesaksian yang mereka (Maria dan Lazarus) perlihatkan dalam Injil, ketika menyambut Tuhan Yesus yang datang ke rumah mereka, yaitu mendengarkan Dia dengan penuh perhatian, dan mengimani bahwa Dia adalah kebangkitan dan hidup.”
“Marta dengan murah hati dan ramah-tamah menyambut Yesus, Maria mendengarkan perkataan-Nya dengan penuh perhatian, dan Lazarus segera muncul dari kubur atas perintah Dia yang berkuasa mengalahkan maut”.
Tampilnya tokoh-tokoh perempuan, Marta dan Maria, merupakan sebuah kebaruan yang diperlihatkan Yesus. Pada masa itu, peran perempuan sama sekali tidak di perhitungkan. Namun dikisahkan bahwa Marta justru berinisiatif menyambut Yesus.
Ketika Yesus berada di rumah mereka, Marta sibuk melayani, dan Maria duduk mendengarkan Yesus. Yang dilakukan Maria sebenarnya kebiasaan pria pada waktu itu: duduk berbicara dengan tamu. Yang dilakukan Marta adalah pekerjaan perempuan: sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menjamu tamu.
Kehadiran Yesus membawa pembaruan bagi mentalitas lama itu: Ia memberi tempat pada peran perempuan yang setara dengan pria: semua sama haknya dalam hal berbicara, mendengar maupun melakukan pekerjaan rumah tangga.
Dengan demikian Yesus juga mengajarkan bahwa baik waktu khusus untuk mendengar Sabda Tuhan maupun untuk melakukan aktivitas pelayanan merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Dan keduanya dapat dilakukan baik pria maupun wanita.
Dengan kata lain, kita diingatkan bahwa dalam iman Kristiani, dimensi kontemplatif dan aktif merupakan satu-satu kesatuan, jangan dipisah-pisahkan atau dipertentangkan.
Terima kasih Pater
Maria dengan setia mendengarkan perkataan Yesus. Semoga kitapun berusaha mau belajar meneladani Maria, yang mau mendengarkan perkataan Yesus… Dan kita percaya bahwa kita akan dibangkitkan bersama dengan Yesus. ___Terima kasih pater Andre. Salam dan doa semoga pater sehat selalu, dan senantiasa dalam perlindungan TUHAN.. Salam Sehat.. ???
Semoga dapat meneladan Maria, Marta dan Lazarus, sehingga hidup kita semakin bersatu denganNya.Terima kasih Pater. Salam sehat.
Tetima kasih Pater
Terima kasih pater…semoga kami dapat mengikuti teladan hidup mereka ,yang inspiratif
Trimksh pater. Atas renungannya.
Terima kasih Pater?
Terimakasih Pater informasi yang baru. Semoga semakin mampu meniru semangat orang kudus ini . Maria , Marta, lazarus.
Makasih banyak Pater.
Gracias Padre,JBU