Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Spiritualitas

Begini St. Agustinus Memaknai Kasih

27 Agustus 2021
inSpiritualitas
4
Begini St. Agustinus Memaknai Kasih
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Kasih (caritas) adalah tema sentral teologi Trinitas Santo Agustinus. Baginya, kasih adalah realitas tertinggi yang didambakan manusia. Dari kodratnya, manusia diberi kemampuan untuk mengasihi Allah melalui kasih kepada sesama. Tentu tidak ada seorangpun yang mengetahui siapa itu Allah. Maka dasar dari kasih kepada Allah ialah percaya. Aku percaya pada-Nya, maka aku mengasihi Dia.

Namun apa sesungguhnya kasih itu? Rasul Yohanes berkata: “Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah” (1 Yoh. 4: 8, 16).

Merenungkan makna ayat itu, Agustinus berkata: “Mengapa orang harus pergi sambil berlari ke langit yang paling tinggi atau ke bumi yang paling dalam, hanya untuk mencari Dia yang sudah tinggal dalam diri kita, sekiranya kita mau tinggal dalam Dia”?[1].

Dalam jilid ke delapan buku De Trinitate, ketika sampai pada refleksi tentang kasih, Agustinus mengajak para pembacanya ‘berhentik sejenak’. Berhenti, bukan karena telah membuktikan adanya Allah, tetapi karena telah menemukan tempat untuk mengalami Dia.

Uskup Hippo menulis begini: “Mari kita membiarkan pikiran kita berhenti, bukan karena telah menemukan jawaban yang ia cari, tetapi istirahat sejenak, ibarat orang yang telah menemukan tempat di mana ia harus mencari sesuatu; ia belum menemukannya, namun ia telah menemukan tempat di mana ia harus mencarinya”[2].

Mengalami kasih berarti mengalami Allah Trinitas. Sebab dalam tindakan kasih terdapat dia yang mencintai, dia yang dicintai, dan kasih itu sendiri. Dari pengalaman manusia itu, Agustinus mengajarkan bahwa dalam Kasih Ilahi, Bapa adalah Pengasih (amans). Kristus dikasihi Bapa (quod amatur) secara total. Dan kedunya bersatu dalam kasih kasih (amor)[3].

BacaJuga

Berdamai dengan Ibu Bumi

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Fransiskus Assisi setelah Delapan Abad: Masih Relevan?

Doa Salib St. Bonaventura

Asal-Usul Salam Pace e Bene

Allah Membutuhkan Manusia

“Roh Kudus adalah wujud persekutuan kasih tak terperikan antara Bapa dan Putra, wujud pemberian diri keduanya (donum commune)[4]. Oleh sebab itu, “melihat kasih, berarti melihat Tritunggal” (Vides trinitatem si caritatem vides). Bila orang saling mengasihi, dan tetap tinggal dalam kasih, ia tinggal dalam Allah[5]. Dalam hal ini manusia adalah citra Allah Trinitas.

 

[1] De Trinitate, VIII, vii, 11.

[2] De Trinitate, VIII, x, 14.

[3] De Trinitate, VIII, x, 14; Bdk. P. Coda, Dalla Trinità, 383.

[4] De Trinitate XV, xvii, 29.

[5] De Trinitate, VIII, viii, 12.

ShareSendTweet
Artikel Sebelumnya

Bicara Tentang Tuhan itu Suatu Kewajiban. Mengapa?

Artikel Berikut

Kisah Santo Bergelar ‘Mulut Emas’

TerkaitTulisan

Berdamai dengan Ibu Bumi

Berdamai dengan Ibu Bumi

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Fransiskus Assisi setelah Delapan Abad: Masih Relevan?

Doa Salib St. Bonaventura

Asal-Usul Salam Pace e Bene

Allah Membutuhkan Manusia

Natal Delapan Abad Lalu

Cinta St. Antonius Padua pada Maria

Komentar 4

  1. Imelda SFD says:
    4 tahun yang lalu

    Trmksh Pater, salam sehat?

    Balas
  2. Lusi Sinurat says:
    4 tahun yang lalu

    Gracias Padre??

    Balas
  3. Herlin atawolo says:
    4 tahun yang lalu

    Makasih Tata…. Tuhan jaga

    Balas
  4. Agustinus Pati Arkian Atakowa. says:
    4 tahun yang lalu

    Mari kita berusaha untuk tetap didalam Allah. _Terima kasih pater.. _Salam dan doa, semoga pater sehat selalu. ?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025
  • Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Mengapa Juni Disebut Bulan Hati Kudus Yesus?
  • Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus
  • Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Komentar Terbaru

  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Filip D Zaoputra pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Sr M.Gertrudis PRR pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Irene pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Agus Pati Arkian Atakowa pada Apa itu TEOLOGI? [1]

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja KatolikHati Kudus Yesushikmat roh kudusimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus Benediktus XVIPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id