Joe Biden Bertemu Paus Fransiskus. Ada Kejadian Unik

Kota Vatikan, 29 Oktober 2021, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengadakan kunjungan resmi ke Vatikan, bertemu Paus Fransiskus. Ia tiba di Vatikan pada jam 12 siang waktu Roma.

Setibanya di halaman Santo Damasus, Presiden AS Joe Biden, bersama Ibu Negara Jill Biden, disambut oleh wakil Rumah Tangga Kepausan, Mgr Leonardo Sapienza.

Kepada semua anggota kehormatan yang menyambutnya Biden berkata: “Terima kasih, senang kembai ke sini.” Sambil menjabat tangan salah satu petugas aula, ia bercanda: “Saya suami Jill.”

Pertemuan privat dengan Paus terjadi di Perpustakaan Apostolik. Itu adalah pertemuan paling panjang antara Paus Fransiskus dan Presiden USA: satu seperempat jam. Menurut sumber lain 90 menit. Pertemuan di Perpustakaan Apostolik dimulai pada pukul 12.10 dan percakapan pribadi berakhir pada pukul 13.25; kemudian salam dan tukar menukar bingkisan sampai pukul 13.40.

Sebelumnya dengan Donald Trump itu adalah 30 menit pada tahun 2017 dan dengan Barack Obama itu adalah 50 menit pada tahun 2014.

Pukul 13.33 Biden juga bertemu dengan sekretaris negara bagian Kardinal Pietro Parolin. Menurut agenda Gedung Putih, pertemuan antara Biden dan Paus seharusnya berlangsung selama 55 menit.

Joe Biden adalah presiden Amerika ke-14 yang mengunjungi Vatikan. Ia adalah presiden Katolik kedua Amerika Serikat setelah John Fitzgerald Kennedy, yang pada tahun 1963, beberapa bulan sebelum dibunuh, diterima oleh seorang paus, pada saat itu Paulus VI.

Biden sudah pernah berada di Vatikan sebagai wakil presiden ketika Bergoglio terpilih sebagai Paus, pada 2013, dan pada 2016 untuk berpartisipasi dalam sebuah konferensi tentang kanker.

Gedung Putih mengeluarkan pernyataan bahwa selama pertemuan mereka, Biden berterima kasih kepada Paus Fransiskus “atas upayanya membela orang miskin di dunia serta mereka yang menderita kelaparan, konflik, dan penganiayaan.”

Biden juga “memuji kepemimpinan Paus Fransiskus dalam memerangi krisis iklim, serta upayanya memerangimelalui pembagian vaksin dan pemulihan ekonomi global yang adil.”