Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Spiritualitas

Kado Natal dari St. Yusuf

24 Desember 2020
inSpiritualitas
2
Kado Natal dari St. Yusuf
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Suasana sulit di Natal tahun 2020 menjadi kesempatan bagi kita untuk memberi tempat lebih pada figur Santo Yusuf: Natal tersembunyi. Natal hening. Natal sesungguhnya.

Dalam Seruan Apostolik berjudul Patris Corde, Paus Fransiskus menggambarkan Santo Yusuf sebagai orang yang “begitu dekat dengan kondisi manusiawi kita masing-masing”.

Pengalaman Yusuf memperlihatkan bahwa dalam situasi sulit, Tuhan tetap menolong kita. Namun sering kali Ia menolong dengan cara tersembunyi.

Paus mengajak kita menemukan dalam diri Santo Yusuf seorang perantara, seorang pendukung dan seorang pembimbing pada saat-saat sulit. Santo Yusuf mengingatkan kita bahwa yang tampaknya tersembunyi atau di ‘barisan kedua’ memiliki peran tak tertandingi dalam sejarah keselamatan.

Terlalu sering kita berpikir bahwa Allah hanya mengandalkan bagian diri kita yang baik dan berhasil, sementara pada kenyataannya kebanyakan rencana-Nya terpenuhi dalam kelemahan kita.

Yusuf mengajar kita bahwa memiliki iman kepada Tuhan juga mencakup kepercayaan bahwa Dia juga dapat bekerja melalui ketakutan kita, kerapuhan kita, kelemahan kita.

BacaJuga

Berdamai dengan Ibu Bumi

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Fransiskus Assisi setelah Delapan Abad: Masih Relevan?

Doa Salib St. Bonaventura

Asal-Usul Salam Pace e Bene

Allah Membutuhkan Manusia

Sering kali dalam hidup kita, banyak peristiwa terjadi yang maknanya tidak kita pahami. Reaksi pertama kita sering kali adalah reaksi kekecewaan dan pemberontakan. Kita bahkan sering kali menuduh orang lain.

Yusuf mengesampingkan pemikirannya untuk memberi ruang atas apa yang sedang terjadi, dan betapapun tampak misteriusnya itu di matanya, ia menerimanya, mengambil tanggung jawab atas hal itu.

Bila kita tidak berdamai dengan sejarah kita sendiri, kita bahkan tidak akan mampu melangkah lebih jauh karena kita akan selalu tetap tersandera oleh harapan kita sendiri dan kekecewaan yang ditimbulkannya.

Jalan rohani yang ditunjukkan Yusuf kepada kita bukanlah jalan yang menjelaskan, tetapi jalan yang menerima. Hanya berangkat dari penerimaan dan pendamaian, orang bisa memahami sejarah yang lebih besar, makna yang lebih dalam.

Menerima kehidupan secara demikian memperkenalkan kepada kita makna tersembunyi. Hidup kita masing-masing dapat dilahirkan kembali secara menakjubkan jika kita menemukan keberanian untuk menjalaninya sesuai dengan apa yang dikatakan Injil kepada kita.

Allah bisa membuat bunga-bunga berkembang di antara bebatuan. Dalam ketakutan dan kebingungan kita percaya bahwa “Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu” (1Yoh 3:20).

Dari teladan Yusuf, Paus merefleksikan bahwa percaya bukan berarti menemukan solusi-solusi penghiburan yang mudah. Iman yang diajarkan Kristus kepada kita adalah iman yang kita lihat pada diri Santo Yusuf, yang tidak mencari jalan pintas, tetapi menghadapi dengan ‘mata terbuka’ apa yang sedang terjadi padanya, dengan bertanggungjawab atas hal itu secara pribadi.

Bila kadang Allah tampaknya tidak menolong kita, ini tidak berarti bahwa Dia telah meninggalkan kita, tetapi bahwa Dia mempercayai kita, akan apa yang bisa kita rancang, ciptakan dan temukan. Yusuf tidak pernah menempatkan dirinya sebagai pusat. Ia menempatkan Maria dan Yesus sebagai pusat kehidupannya.

Kebahagiaan Yusuf bukanlah sekadar logika pengorbanan diri, melainkan pemberian diri. Orang tidak pernah melihat sikap frustrasi pada diri Yusuf, tetapi suatu kepercayaan. Sikap diamnya yang teguh tidak berisi keluhan-keluhan, tetapi selalu merupakan sikap penuh kepercayaan. Natal 2020: “Natal St. Yusuf”.

 

Tags: natalPatris CordeSanto Yusuf
ShareSendTweet
Artikel Sebelumnya

Vatikan tentang Vaksin Covid-19

Artikel Berikut

2021 Tahun Pengharapan

TerkaitTulisan

Berdamai dengan Ibu Bumi

Berdamai dengan Ibu Bumi

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Fransiskus Assisi setelah Delapan Abad: Masih Relevan?

Doa Salib St. Bonaventura

Asal-Usul Salam Pace e Bene

Allah Membutuhkan Manusia

Natal Delapan Abad Lalu

Cinta St. Antonius Padua pada Maria

Komentar 2

  1. Widiaryoso says:
    4 tahun yang lalu

    Terimakasih P. Andre untuk tulisan ini, bisa jadi inspirasi bahan homili

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      4 tahun yang lalu

      Selamat Natal Pater Widi…Pace e Bene

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025
  • Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Mengapa Juni Disebut Bulan Hati Kudus Yesus?
  • Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus
  • Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Komentar Terbaru

  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Filip D Zaoputra pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Sr M.Gertrudis PRR pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Irene pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Agus Pati Arkian Atakowa pada Apa itu TEOLOGI? [1]

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja KatolikHati Kudus Yesushikmat roh kudusimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus Benediktus XVIPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id