Majalah Time edisi tahun 1992 menempatkan Fransiskus Assisi (1181/2 –1226) sebagai salah satu dari tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh di milenium ke 2. Mereka itu telah turut mengubah dunia.
Selain Fransiskus, disebut pula Einstein dan Galileo (sains), Luther (agama), Mozart (musik), Columbus (penjelajah), Shakespeare (sastrawan), Jefferson (negarawan), Michelangelo (seniman), Gutenberg (penemu). Bagaimana dan dengan cara apa Fransiskus telah turut mengubah dunia?
Fransiskus mengubah dunia dengan pertama-tama mengubah dirinya sendiri. Fransiskus dikenal sebagai seorang pentobat dari Assisi. Ia ingin lepas bebas dari kenyamanan keluarganya. Ia menghayati panggilannya mengikuti Kristus sebagai jalan mencari ‘Tuan Puteri Kemiskinan’. Ketika ia mulai disentuh oleh panggilan Tuhan, ia membagi-bagikan kekayaan ayahnya kepada orang-orang miskin.
Dalam perjalanan pertobatannya, Santo pelindung ekologi dan negara Italia ini mengemis di alun-alun kota Assisi, berdoa dan bematiraga dengan tekun; tetapi ia juga bernyanyi memuji Tuhan. Ia seorang periang. Ia juga mau merawat orang-orang kusta yang tersingkir dari kota.
Fransiskus juga suka bekerja dengan tangannya sendiri. Ia menasihati para pengikutnya untuk bekerja dengan tangan demi melawan musuh jiwa: kemalasan. Fransiskus memiliki kesadaran batin bahwa hidup manusia sesungguhnya adalah hasil mengemis dari ‘Meja Tuhan’.
Fransisks mengubah dunia dengan menjadi ‘pengemis makna’. Hatinya merindukan sukacita sejati. Baginya makna hidup hanya terpenuhi dalam Allah, Sang Kebaikan Tertinggi, satu-satunya Yang Baik. Oleh semangat kedinaannya yang radikal ia disebut sebagai Il Poverello d’Assisi artinya Si miskin dari Assisi.
Fransiskus sangat mengagumi misteri ‘Allah menjadi manusia’ (Inkarnasi): Allah yang memperlihatkan wajahnya dalam rupa bayi yang lemah; Allah yang sehari-hari turun dalam hosti Ekaristi di meja altar; dan Allah yang mengasihi manusia meskipun manusia menyalibkan Dia. Fransiksus mencintai Allah yang rendah hati, yang rela ‘membasuh kaki’ manusia agar ia menjadi ciptaan baru.
Fransiskus mengubah dunia dengan membarui kenyamanan hirarki Gereja di masanya. Ia memilih nama Fratrum Minorum (artinya Saudara Dina/ OFM) bagi Persaudaraan yang didirikannya. Ia menghendaki agar para pemimpin Gereja menjadi pelayan, bukan tuan. Ia menyebut para pemimpin sebagai minister, artinya pelayan.
Fransikus mengubah dunia dengan menjadikan segenap ciptaan sebagai saudara dan saudari (tubuhnya sendiri disebut ‘saudara keledai’). Ia memandang manusia dengan cara baru: Manusia itu citra Allah, setiap pribadi setara di hadapan Pencipta; di hadapan Tuhan kita semua adalah ‘saudara’. Nilai paling luhur manusia ialah adanya dia di hadapan Tuhan. Fransiskus bukan pribadi yang gampang menilai orang lain dari tampilan saja.
Bukan hanya bagi para pengikutnya, tetapi segenap ciptaan disebut oleh Fransiskus sebagai saudara dan saudari. Sebutan itu telah ia ungkapkan dalam nyanyian ‘Pujian Saudara Matahari’ –pujian yang telah menginspirasi Ensiklik Laudato Si (artinya Terpujilah) Paus Fransiskus. Fransiskus memuji Tuhan karena saudara matahari, saudari bulan, saudari air, saudara api, dan saudara angin. Ia berkhotbah kepada ikan-ikan dan burung-burung.
Fransiskus mengubah dunia dengan mencintai alam semesta. Baginya tanah adalah saudari atau ibu, dan air adalah saudari. Madre Terra, artinya ibu bumi; Sorella Acqua, artinya saudari air. Ia memuji Tuhan dengan dan bersama empat unsur utama alam semesta: tanah, air, api dan angin.
Fransikus sadar betul bahwa, manusia hanya debu di tengah alam semesta; dia seperti cacing saja; ia tidak dapat hidup tanpa ibu bumi. Motif kecintaan Fransiskus pada alam semesta itu mendalam: Ia bukan sekedar penyuka hewan dan tumbuhan. Ia tidak akan membela orang yang mengabaikan sesama karena lebih menyukai hewan dan tumbuhan.
Fransiskus mengubah dunia karena ia membawa damai kepada setiap orang yang dijumpainya. Pace e Bene, yang berarti Damai dan kebaikan (Pax et Bonum). Fransiskus mencintai perdamaian. Ia laksana nabi perdamaian semesta. Ayah Fransiskus, Pietro Bernardone pernah bermimpi menjadikan anaknya seorang prajurit perang. Sayangnya mimpi itu bukan obsesi anaknya.
Fransiskus lebih tertarik menjadi bentara agung Allah. Damai terpancar dalam diri Fransiskus. Penulis riwayat hidupnya mengisahkan bahwa Fransiskus pernah mendamaikan serigala yang menjadi buas dan menyerang warga di Gubbio. Sekarang di alun-alun kota Gubbio, terdapat patung Fransiskus menyalami seekor serigala. Orang meletakkan mawar putih di tangan Fransiskus: simbol damai.
Dikisahkan pula bahwa ketika perang salib berkecamuk, dan pasukan perang antara Kristen dan Muslim sedang sibuk saling menyerang, lengkap dengan kuda dan senjata, Fransiskus justru memilih pergi menghadap Sultan Al-Kamil di Mesir untuk berdialog mewujudkan berdamai.
Fransiskus tidak datang dengan senjata. Ia datang menyerukan rekonsiliasi. Hati Sultan, pemimpin pasukan musuh akhirnya menjadi lembut. Mereka berdamai. Dalam Pedoman Hidup yang ditulisnya, Fransiskus menasihati para saudaranya yang hendak bermisi di tengah saudara-saudari Muslim untuk berdialog melalui cara hidup penuh damai. Damai yang dihayati Fransiskus adalah damai batiniah. Fransiskus mengajarkan bahwa perdamaian hendaknya dimulai dari diri sendiri: “If you want to be a peacemaker, you have to first of all become a peaceful person to yourself” (Murray Bodo, OFM).
Fransikus telah mengubah dunia, karena ia berdamai dengan maut. Fransiskus adalah pencinta budaya kehidupan. Sorella morte, artinya saudari maut, demikian ia menyebut kematian badani yang menakutkan manusia itu. Fransikus menyambut maut sebagai saudari. Ia telah berdamai dengannya. Menjelang wafatnya, Fransiskus masih bernyanyi kecil. Ia tidak takut. Ia meninggal dalam harapan akan hidup baru. Baginya maut badani adalah sebuah transitus, artinya peralihan. Maut bukan akhir segala-galanya. Maut adalah pintu gerbang untuk keluar dari dunia fana menuju sukacita yang penuh, yaitu kesatuan dalam kasih Allah. Selamat Hari Raya St. Fransiskus Assisi.
Terimakasih tulisannya.
Terima kasih telah mengunjungi blog saya. Semoga tulisan kecil ini berguna…