Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Humaniora

Tuhan Menulis Tiga Buku

15 Maret 2019
inHumaniora
13
Tuhan Menulis Tiga Buku
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Kita tertarik membaca buku karena mau mengetahui dan mengerti isi buku tersebut. Dengan membaca buku orang mendapat pengetahuan, menyimak kisah yang menarik, atau mendapat informasi baru. Jadi, ketika kita membaca sebuah buku kita sedang menimbah pengetahuan dari penulis, mengikuti alur kisah yang dibuatnya, ataupun mengikuti cara berpikirnya.

Dengan kata lain, ketika kita membaca sebuah buku atau tulisan, penulis sendiri seakan-akan hadir dan memengaruhi kita melalui tulisannya. Dan ketika kita sungguh merasa tertarik dengan sebuah buku, secara tertentu kita tertarik dengan penulisnya. Kegembiraan seorang pembaca buku semakin bertambah ketika ia dapat bertemu dengan si penulis.

Santo Bonaventura mengibaratkan kehadiran Allah bagi manusia (wahyu diri Allah) dengan hubungan antara pembaca buku dan penulis buku. Tuhan sebagai penulis dan manusia pembacanya. Buku apa saja yang ditulis oleh Sang Penulis Agung? Apakah buku tulisan-Nya menarik bagi pembaca? Apakah dengan membaca buku tersebut para pembaca terpengaruh oleh Penulisnya?

Buku Pertama

Sang Penulis Agung menulis tiga buku. Buku pertama disebut Buku Ciptaan (the book of nature). Buku pertama ini ibarat sebuah buku bergambar. Di buku ini para pembaca menemukan lukisan-lukisan indah dengan warna-warni mengagumkan. Imajinasi dan perasaan pembaca dimanjakan oleh indahnya lukisan-lukisan dalam buku ini. Rupanya Sang Penulis ini sekaligus Pelukis. Penulis Agung ini melukiskan diri-Nya melalui ciptaan, sekiranya dengan melihat lukisan itu tersingkaplah bagi para pembaca siapa gerangan Dia Penulis dan Pelukis Agung itu.

Para pembaca kagum membaca buku yang pertama. Segala yang indah, agung, utuh, teratur, harmonis dan tertata dalam ciptaan ini memang menarik perhatian para pembaca. Begitu kagumnya manusia pembaca, merekapun berusaha mengerti detail setiap lukisan. Namun justru karena rasa ingin tahu mereka telah terpenuhi, para pembaca mulai merasa sudah cukup membaca buku ciptaan. Semua lukisan sudah dinikmati. Tampaknya semua sudah terjawab. Sudah puas, tak ada yang baru. Tak perlu lagi bertanya siapa pelukisnya. Warna-warni indah buku ciptaan lama-kelamaan semakin kabur di mata para pembaca.

Buku Kedua

Sang Penulis menulis buku kedua. Para pembacanya tidak hanya tertarik dengan lukisan-lukisan, sebab mereka tidak hanya memiliki imajinasi dan indera. Mereka juga mampu bernalar dan bertindak bebas. Kali ini Sang Penulis menulis ‘Buku Kitab-Kitab’ (the book of Scripture). Jika buku pertama memuat banyak lukisan, buku yang kedua ini memuat kata-kata Penulis. Kata-kata tersebut merupakan Sabda Ilahi. Kiranya dengan membaca Sabda, hati dan budi para pembaca dicerahkan, logika dan kehendak mereka semakin sejalan dengan Penulis.

Rupanya kata-kata Penulis saja tidak cukup bagi para pembaca. Seperti buku ciptaan yang lama kelamaan tak lagi tampak menarik, Bonaventura melukiskan bahwa ada sesuatu yang menghalangi mata manusia sehingga tulisan dalam buku Kitab-Kitab itu tampak sebagai buku berbahasa asing. Para pembaca mungkin membaca buku ini, bahkan mengertinya, tetapi kehendak mereka seringkali tidak terpengaruh oleh logika Sang Penulis. Bukan hanya mata inderawi, tetapi juga mata batinnya tertutup. Egoisme telah mengaburkan mata manusia pembaca Sabda. Kitab-kitab yang terbuka di hadapannya tidak dapat ia baca.

Kebangkitan Teologi Harapan

Kebangkitan Teologi Harapan

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Teologi Perdamaian Paus Leo ke-XIV

Kekristenan di Era Posthuman

Kekristenan di Era Posthuman

Misteri “Aku Haus”

Misteri “Aku Haus”

Mengapa Maria Bergelar Advocata?

Mengapa Maria Bergelar Advocata?

Buku Ketiga

Akhirnya Sang Penulis memilih cara lain. Ia menulis buku yang ketiga, yaitu ‘Buku Kehidupan’ (the book of life). Apa isi buku ini? Bukan indahnya semesta atau huruf-huruf mati. Sang Penulis sendiri mendatangi para pembaca. Ia memilih ‘jalan turun’ menjumpai para pembaca, menjadi seperti mereka, terutama mengasihi mereka, agar mata mereka percaya pada-Nya. Ia tidak hadir bagi mereka dalam wujud indahnya semesta dan dalamnya Sabda, tetapi dengan Hidup-Nya sendiri. Ia bukan hanya penunjuk jalan, atau contoh manusia super. Ia memungkinkan pembaruan hidup para pembaca. “Akulah jalan, kebenaran dan hidup”, kata Sang Penulis.

BacaJuga

Ketika Paus Ditahan Polantas

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Sekarang para pembaca memiliki tiga buku. Ketiga-tiganya terbuka di hadapan mata. Setiap buku itu memuat rencana indah Penulis bagi para pembaca. Pembaca yang sungguh mendambakan cara berpikir Sang Penulis tahu bahwa ia perlu membaca ketiga-tiganya– membacanya berulang kali, merenungkannya, membiarkan diri dipengaruhi Sang Penulis.

Tags: Santo Bonaventura
Share118SendTweet
Artikel Sebelumnya

Polemik De Aeternitate Mundi

Artikel Berikut

Bercermin di Depan Salib

TerkaitTulisan

Ketika Paus Ditahan Polantas

Ketika Paus Ditahan Polantas

Apa itu DOGMA?

Paus Fransiskus: Ketika Tuhan Menampar

Guru Katolik Zaman Now

Ketika Paus ditanya: Seandainya bisa Membuat Mukjizat, apa yang dilakukan?

Kiat Sukses di Tahun Baru

Bahagia Seperti St. Yusuf? Ada Lima Kata Kunci

Takjub Pada Yesus Belum Tentu Beriman

KRITIK Secara KRITIS

Komentar 13

  1. Laurentius Tueng says:
    6 tahun yang lalu

    Terimakasih pater Andre Atawolo utk pencerahannya

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Sama2 Pater Lorent terkasih

      Balas
  2. Martin Harun says:
    6 tahun yang lalu

    “membaca ketiga-tiganya!” Sola Scriptura memiskinkan bila Alkitab tak membantu menjumpai Allah Pencipta dalam karya-karya ciptaannya yang begitu indah, dan injil tak membantu menemukan giatnya Roh Allah dalam perjuangan hidup banyak orang beriman, termasukbanyak orang kudus yang sudah mendahului kita. Baca dan amati!

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih Pater Martin telah mengunjungi blog saya.

      Balas
  3. Mia Raring says:
    6 tahun yang lalu

    adeku…..makasih utk hasil karya Tuhan lewatmu.Buku2mu luar biasa krn bagiku menambah wawasan,inspirasi dan membenahi perjalanan hidup sebagai bahan refleksi pribadiku.makasih adeku…..

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih kaka Mia.

      Balas
  4. Lily Indrianti Thamrin says:
    6 tahun yang lalu

    Terima kasih Pater Andre.
    Saya baru sempat membacanya.
    Sungguh agung karya Allah.
    Tulisan Pater sangat membantu saya untuk membaca buku dengan cara yang baik.

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Lily, terima kasih telah membaca tulisan saya. Salom

      Balas
  5. Marselina says:
    6 tahun yang lalu

    Terimakash banyk pater. Tulisan yg inspiratif.

    Tuhan mmberkati

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih telah mengunjungi blog saya dan membaca artikel ini. Pax te cum!

      Balas
  6. Romaida katarina simbolon says:
    6 tahun yang lalu

    Bagus ya pater. TUHAN menulis tiga buku. Bahan tuk retret.

    Balas
    • Andre Atawolo says:
      6 tahun yang lalu

      Terima kasih.

      Balas
  7. Leon says:
    5 tahun yang lalu

    Trima kasih..

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025
  • Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Mengapa Juni Disebut Bulan Hati Kudus Yesus?
  • Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus
  • Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Komentar Terbaru

  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Filip D Zaoputra pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Sr M.Gertrudis PRR pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Irene pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Agus Pati Arkian Atakowa pada Apa itu TEOLOGI? [1]

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja KatolikHati Kudus Yesushikmat roh kudusimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus Benediktus XVIPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id