Pada 29 Juni Gereja Katolik merayakan Hari Raya Rasul Petrus dan Paulus. Dua pribadi yang berbeda: Petrus seorang nelayan sederhana yang lahir di Betsaida di Galilea, saudara dari Andreas; Paulus seorang terpelajar yang dididik dalam tradisi Yahudi dengan kemampuan retorika yang baik. Petrus digambarkan memegang kunci, Paulus memegang pedang. Namun sama-sama keduanya adalah figur fundamental bagi Gereja Kristus. Dari keduanya iman Kristen berakar dan terus bertumbuh dalam sejarah.
Di antara para murid yang paling dekat dengan Yesus, Petrus adalah salah satunya. Ia sering tampil sebagai pemimpun para murid Yesus. Ia berjanji membela Yesus, namun kemudian menyangkalnya tiga kali. Bersama dengan murid yang disebut “murid terkasih”, ia mengikuti Yesus ke rumah imam besar Kayafas, dan kemudian melarikan diri setelah tiga kali menyangkal gurunya. Tetapi Petrus tetap menjadi murid Yesus. Ia menerima mandat dari Yesus sendiri untuk membimbing komunitas para murid.
Simon, putra Yunus adalah orang pertama di antara para murid menyatakan bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang hidup (bdk Mat 16: 13-19). Ketika itu Yesus mengajukan dia pertanyaan kepada para murid-Nya. Mula-mula Ia bertanya apa kata orang tentang Dia? Ada beberapa jawaban. Ia bertanya lagi kepada para murid-Nya: tetap kamu, apa katamu tentang Aku? Petrus menjawab: Engkau adalah Mesias, Anak Allah Yang hidup. Yesus lalu menegaskan bahwa jawaban itu datang dari Bapa di Surga.
Yesus lalu mempercayakan kepada Petrus (Kefas: batu karang) jemaat-Nya. Kata jemaat di teks Matius tersebut berarti Gereja. Dalam hal ini Yesus dengan jelas menyebut suatu kelompok jemaat kepunyaan-Nya (Gereja-Ku). Ada banyak kelompok keagamaan berkembang, namun Yesus menyebut suatu kelompok yang adalah milik-Nya. Dan Petrus diberi kuasa untuk menjadi pemimpin Gereja. Petrus adalah pemegang kunci, artinya pemimpin yang memiliki kewibawaan mengajar jemaat.

Sedangkan Santo Paulus berasal dari Tarsus: Mula-mula ia adalah penganiaya orang-orang Kristen. Ia bertemu Yesus yang Bangkit di jalan antara Yerusalem dan Damaskus. Yesus menangkapnya dan menjadikannya sebagai penginjil bagi orang-orang kafir di Mediterania. Paulus bertobat: Ia keluar masuk penjara karena terus membela iman akan Yesus Kristus. Dahulu ia membunuh orang Kristen dengan pedang; sekarang ia mewartakan Yesus dengan perkataan yang tajam bagai pedang.
Kedua Rasul ini mati di Roma antara 64 dan 67 sebagai pembela iman akan Yesus Kristus. Dalam iman dan cinta akan Kristus keduanya mewartakan Injil sampai kota Roma dan mati sebagai martir di bawah kaisar Nero: Petrus, seperti yang dikatakan tradisi, disalibkan terbalik (kepala ke bawah) dan dikuburkan di Vatikan di Via Trionvale. Sedangkan Paulus ditusuk dengan pedang dan dimakamkan di Via Ostiense.
Pada hari ini Gereja Katolik merayakan kemenangan kedua Rasul besar ini. Gereja merayakan kejayaan kedua orang yang dipilih oleh Kristus sebagai dasar dari bangunan Gereja, pewarta kerajaan surga (Mat 16: 13-19), gembala kawanan domba suci (Yoh 21: 15-17), penguat saudara-saudara seiman (Luk 22:32). Kedunya bukan orang yang sempurna. Mereka mencari kebenaran sesuai situasi nyata mereka. Dan mereka menemukan yang dicari itu dalam diri Yesus Kristus. Selamat Hari Raya Petrus dan Paulus!
Malam pater, terimakasih tulisan ini. Mengingatkan kedua orang kudus. Petrus dan Paulus.
Pater Andre, selamat pagi. Terima kasih ya,
Siang pater, St Petrus dan St Paulus…pelindung Legio Mariae..terima kasih…bacaan ttg kedua Santo tsb…
St. Petrus ,,,,,nelayan tidak terpelajar tetapi bisa menjawab pertanyaan Yesus dengan jawaban yang mendalam seperti orang-orang yang belajar teologi.
St. Petrus seorang penganiaya tapi pertobatannya sangat radikal. Mereka Luar Biasa
Terima kasih Pater. Selamat Hari Raya juga
Petrus dan Paulus dipilih Kritus menjadi dasar dari bangunan Gereja,, Pewarta kerajaan surga.. Terima kasih Pater, semoga sehat selalu.. ?❤?
Mereka menemukan yang dicari itu dalam diri Yesus… Gracias Padre
Terima Kasih Pater
Mengapa Petrus yang menyangkal 3 kali akhirnya dipercayakan memimpin rasul yang lain untuk melanjutkan karya penyelamatan ….?
Karena Petrus bertobat, tak putus asa, tak bunuh diri (seperti Yudas), tetapi berusaha kembali mengikuti Yesus. Semangat kemuridan Petrus menjadikan ia pantas diangkat oleh Yesus menjadi pemegang kunci kerajaan surga.
Terima kasih Pater. Smg st Petrus dan Paulus semangatnya menjiwai kita di masa pandemi ìni.