Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Spiritualitas

Ajaran Yesus Membebaskan

5 Juli 2020
inSpiritualitas
5
Kristus Raja Semesta Alam
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Yesus mengucapkan sebuah doa yang meriah kepada Bapa, doa puji dan syukur. “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil” (Mat 11: 25). Yesus bersyukur kepada Bapa karena rahasia Kerajaan Allah dinyatakan secara khusus kepada orang sederhana, bukan yang pandai dan bijak.

Mengapa Kerajaan Allah tersembunyi bagi orang pandai dan bijak? Ketika manusia merasa sudah pandai dan bijak ia justru sedang menutup diri dari ajaran yang ditawarkan Kristus; ia tak lagi mendambakan kebijaksanaan ilahi. Sebaliknya orang yang menyadari dan menerima kelemahannya, membuka hatinya untuk mengenal ajaran Kristus, mengandalkan Tuhan.

Yesus sendiri bersyukur bahwa Bapa telah menyatakan semua ajaran kepada-Nya. Jadi Yesus menyadari bahwa semua itu merupakan anugerah dari Bapa, bukan keberhasilan Dia. Yesus menyadari bahwa ajaran-Nya hanya berasal dari Bapa saja. Ia hanya taat pada Bapa.

Jika orang mau belajar menjadi bijak dan pandai, ia diundang untuk belajar dari Kristus saja. Sebab, hanya Yesus lah yang mengenal Bapa, dan hanya dalam Yesus lah orang dapat menemukan ungkapan diri Bapa: “Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya” (Mat 11: 27).

Orang pandai dan bijak yang sungguh dikehendaki Yesus adalah mereka yang belajar bukan demi memiliki pengetahuan saja, tetapi yang mencari makna hidup. Mereka sungguh mencintai pengetahuan tetapi sekaligus sadar akan batas pengetahuannya, sehingga pada batas kemampuannya mau mengandalkan Tuhan sebagai jawaban atas keterbatasannya.

Orang yang rendah hati merasa haus akan kebijaksanaan tetapi tidak malu memintanya dari Tuhan. Mereka menggunakan akal budinya tetapi sekaligus bersedia memberi kesempatan kepada Tuhan untuk menyempurnakan kepandaian dan kebijaksanaan yang mereka miliki.

BacaJuga

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Fransiskus Assisi setelah Delapan Abad: Masih Relevan?

Doa Salib St. Bonaventura

Asal-Usul Salam Pace e Bene

Allah Membutuhkan Manusia

Natal Delapan Abad Lalu

Jadi, orang yang sungguh bijak dan pandai ialah mereka belajar dari Yesus yang hanya mengandalkan Bapa. Ketika berbicara soal kebijaksanaan, Yesus justru menyapa orang yang letih lesu dan berbeban berat untuk belajar dari-Nya dan menerima beban yang Ia berikan (bdk. Mat 11: 28-29)? Apa hubungan antara kebijaksanaan dan letih lesu?

Yesus sedang mengatakan bahwa orang yang mengklaim diri sudah pandai dan bijaksana bisanya cenderung menguasai sesama yang dianggap lemah. Orang yang cepat puas dengan pengetahuannya mudah membebani orang lain dengan apa yang menurutnya paling benar dan bijaksana; dan tak jarang mereka ingin mengatur Allah dengan pemikirannya. Mereka memahami Allah secara sempit, tetapi memaksakannya kepada orang lain.

Kesempitan beragama semacam itu tidak hanya kentara pada sikap para ahli Taurat dan orang Farisi, tetapi juga muncul di zaman kita sekarang. Yesus menentang kesempitan kedangkalan beragama dengan mengajak para murid-Nya untuk menimba pengetahuan dari-Nya saja. Sebab pengetahuan dan kebijaksanaan yang Ia ajarkan itu membebaskan, tidak membelenggu. Kebijaksanaan Yesus ialah kasih yang membebaskan.

Karena itu Yesus mengundang kita belajar dari Dia. Yesus memiliki hati yang lemah lembut. Ia juga rendah hati. Yesus yang lembut tidak memberi beban kepada para pengikut-Nya. Ia membebaskan mereka dari belenggu dosa dan kelemahan. Ia menghendaki agar jiwa kita mendapat ketenangan. Kuk yang Ia berikan kepada kita itu enak dan ringan. Memikul salib dan mengikuti Yesus berarti berada di jalan yang benar, dan yang menjamin hidup kekal.

 

Tags: Hati Kudus Yesusrendah hatiYesus kristus
Share169SendTweet
Artikel Sebelumnya

Saling Mengasihi

Artikel Berikut

Apa dan Siapa itu KARDINAL?

TerkaitTulisan

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Fransiskus Assisi setelah Delapan Abad: Masih Relevan?

Fransiskus Assisi setelah Delapan Abad: Masih Relevan?

Doa Salib St. Bonaventura

Asal-Usul Salam Pace e Bene

Allah Membutuhkan Manusia

Natal Delapan Abad Lalu

Cinta St. Antonius Padua pada Maria

Natal 25 Desember. Bagaimana Penjelasannya?

Komentar 5

  1. Irene says:
    5 tahun yang lalu

    Terima kasih Pater

    Balas
  2. Agustinus Pati Arkian Atakowa says:
    5 tahun yang lalu

    Semoga kita berusaha memposisikan diri berada dijalan yang benar,, yang menjamin hidup kekal… Terima kasih Pater ulasannya, semoga dapat meneguhkan kami.. Salam & doa, semoga Pater sehat selalu..

    Balas
  3. Imelda SFD says:
    5 tahun yang lalu

    Sikap sederhana memampukan kita untuk tetap bersandar pada kekuatan Tuhan. Trmksh Pater untuk permenungan hari ini yang sungguh membawa kelegaan. Salam damai dan salam sehat.

    Balas
  4. Soviani says:
    5 tahun yang lalu

    Sesungguhnya tidak ada yang disombongkan di hadapan Tuhan. Sebab Dia yang adalah Tuhan begitu rendah hati.
    Terima kasih Pater

    Balas
  5. Alfonsa FCh says:
    5 tahun yang lalu

    Trima kasih pater…semoga bersama Yesus kita memiliki Kasih yang membebaskan ….

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Paus Leo XIV Berdevosi kepada Maria Bunda Penasihat
  • Kekristenan di Era Posthuman
  • Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Ensiklik Mense Maio untuk Bulan Maria
  • Breaking News: Konklaf Mulai 7 Mei

Komentar Terbaru

  • Agus Pati Uban Atakowa pada Kekristenan di Era Posthuman
  • Agus Pati Uban Atakowa. pada Paus Leo XIV Berdevosi kepada Maria Bunda Penasihat
  • Sr. Alfonsa SFD pada Paus Leo XIV Berdevosi kepada Maria Bunda Penasihat
  • Theresia Ina Duran pada Paus Leo XIV Berdevosi kepada Maria Bunda Penasihat
  • Sr. Kristin OSU pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona Viruscovid-19disabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja Katolikhikmat roh kudusimanJean Vanierkarunia Roh Kuduskasihlogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus FransiskusPrapaskahRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufselfieTeilhard de ChardinTeologiteologi selfieTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id