“Dengan sikap diam dan kerendahan hatinya, Maria adalah katedral Tuhan yang pertama, tempat di mana Dia (Tuhan) dan manusia dapat bertemu”. Demikian kata-kata Paus Fransiskus mengawali doa Angelus tengah hari pada Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah.
Berbicara tentang para ibu, Paus mengatakan: “dengan kepedulian mereka yang tersembunyi, dengan perhatian mereka, mereka sering kali menjadi katedral keheningan yang megah. Mereka melahirkan kita ke dalam dunia dan kemudian mereka terus menemani kita, seringkali tanpa disadari, sehingga kita dapat bertumbuh. Mari kita ingat ini: cinta tidak pernah membatasi, cinta memberi ruang bagi orang lain dan membuatnya tumbuh.”
Dari para ibu, kita belajar tentang “cinta yang terutama dipupuk dalam keheningan, yang tahu bagaimana memberi ruang bagi orang lain, menghargai martabatnya, memberikan kebebasan berekspresi, menolak segala bentuk kepemilikan, penindasan dan kekerasan. Sikap ini sangat dibutuhkan di zaman ini!”.
Memaknai hari perdamaian dunia, Paus mengatakan bahwa cinta “terbentuk dari rasa hormat dan kebaikan: dengan cara ini cinta meruntuhkan hambatan dan membantu menghidupkan hubungan persaudaraan, membangun masyarakat yang lebih adil dan manusiawi, dan lebih damai.”
“Mari kita berdoa kepada Bunda Allah dan Bunda kita, agar di tahun baru ini kita dapat bertumbuh dalam kasih yang lemah lembut, hening dan bijaksana yang membangkitkan kehidupan, dan membuka jalan perdamaian dan rekonsiliasi di dunia”.
Terima kasih pater atas ulasan yang menarik ini