Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Spiritualitas

Benih Firman dan Rahasia Hidup

12 Juli 2020
inSpiritualitas
9
foto dari face book
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Dalam Injil Matius 13: 1-23 Yesus mengajar banyak orang di tepi danau tentang makna Kerajaan Allah. Seperti biasanya, Guru Yesus menjelaskan pengajaran-Nya dengan menggunakan perumpamaan. Kali ini perumpamaan pekerjaan seorang penabur benih.

Ada tiga jenis tanah di mana benih jatuh: di pinggir jalan, di tanah berbatu-batu, dan di tanah yang baik. Benih yang jatuh dipinggir jalan dimakan burung sampai habis. Benih yang jatuh di tanah berbatu segera tumbuh, tapi segera layu pula karena tidak berakar. Benih yang jatuh di tanah yang baik, tumbuh dan menghasilkan buah berlipat.

Lalu kepada para murid-Nya secara khusus Yesus menjelaskan makna perumpamaan itu: Benih di pinggir jalan ialah gambaran orang yang tertutup bagi Firman Tuhan. Hati mereka ini telah menebal, artinya mereka melihat dan mendengar tetapi sebenarnya menolak Firman. Kelompok orang ini tidak peduli pada nilai keagamaan, anti terhadap iman akan Tuhan.

Benih di tanah berbatu ialah mereka yang tidak mengerti Firman: Bukan karena mereka bodoh, tetapi karena tak bertahan terhadap tantangan. Kata Yesus, orang seperti ini gembira menerima Firman, tetapi tidak memiliki motivasi yang kuat untuk memeliharanya. Mereka ini sangat mungkin orang-orang pandai, tetapi tak memiliki kehendak yang kuat serta ketekunan dalam situasi sulit.

Tanah yang baik ialah orang yang mendengar dan mengerti Firman Tuhan. Seperti tanah yang baik, mereka membiarkan benih Firman bertumbuh dan menghasilkan buah yang berlipat-lipat: sertaus, enam puluh, tiga puluh. Kelompok ini menerima benih seperti dua kelompok yang lain. Bedanya: mereka mendengar, mengerti dan memeliharanya.

Yesus berbicara tentang benih. Semua orang, siapa saja dia, entah seperti tanah di pinggir jalan, berbatu-batu atau tanah subur, sama-sama mendapat benih. Di tanah yang baik, Tuhan tidak menanam pohon. Hati kita manusia bisa seperti tanah pinggir jalan, bisa seperti tanah berbatu-batu, atau bisa juga sebagai tanah yang subur. Jadi, tidak ada yang otomatis berbuah.

BacaJuga

Berdamai dengan Ibu Bumi

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Fransiskus Assisi setelah Delapan Abad: Masih Relevan?

Doa Salib St. Bonaventura

Asal-Usul Salam Pace e Bene

Allah Membutuhkan Manusia

Ketika perumpamaan ini diterapkan pada pengalaman hidup beriman, jelas bahwa Yesus tidak meremehkan kekhasan keberadaan manusia. Setiap orang menerima benih Sabda sesuai situasi dan konteks hidupnya. Dan kalaupun benih itu diterima di tanah subur, Yesus tidak menuntut harus menghasilkan seratus kali lipat: bisa saja enam puluh, bisa saja tiga puluh.

Ajaran Yesus ini memotivasi kita untuk menggunakan anugerah kebajikan yang telah ditanamkan dalam diri kita dengan optimal. “Benih’ adalah sesuatu yang halus dan peka, perlu diberi tanah dan air dalam takaran yang sesuai. Sukses dalam hidup itu butuh proses, artinya perlu perencanaan yang matang. Ingat, Tuhan tak memberi pohon, tetapi benih.

Dan dalam bahasa Yesus, warta Kerajaan Allah itu suatu rahasia. Kalau kita harus memegang sebuah rahasia yang baik dan bermakna, kita diminta untuk mengerti dan merawatnya dengan sabar, sebagai sebuah nilai, bukan untuk dijual. Maka tempat terbaik untuk sebuah rahasia ialah lubuk hati, bukan pertama-tama pikiran atau logika.

Mendengar, mengerti, dan memelihara benih Firman Tuhan berarti menjadikannya sebagai rahasia dalam hati, membiarkannya menjiwai diri, agar ia terus bertumbuh dan menghasilkan buah. Orang yang merasakan sukacita dan kegembiraan dalam hidup, tentu memiliki nilai tertentu yang diyakininya. Rahasia sukacita orang beriman ialah benih Firman Tuhan.

Tags: benih sabda
Share137SendTweet
Artikel Sebelumnya

Di Luar Internet Tidak Ada Keselamatan [1]

Artikel Berikut

Di Luar Internet Tidak Ada Keselamatan [2]

TerkaitTulisan

Berdamai dengan Ibu Bumi

Berdamai dengan Ibu Bumi

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Pantang Apa di Era Teknologi AI ?

Fransiskus Assisi setelah Delapan Abad: Masih Relevan?

Doa Salib St. Bonaventura

Asal-Usul Salam Pace e Bene

Allah Membutuhkan Manusia

Natal Delapan Abad Lalu

Cinta St. Antonius Padua pada Maria

Komentar 9

  1. Irene says:
    5 tahun yang lalu

    Terima kasih Pater

    Balas
  2. Alfonsa FCh says:
    5 tahun yang lalu

    Trima kasih Pater…Kasih Yesus dalam Firmannya… Terus ..bertumbuh…meskipun banyak tantangan…

    Balas
  3. Sr vero fmm says:
    5 tahun yang lalu

    Terima kasih Pater, artikelnya yg bagus, marilh kita terus bertumbuh dan bersukacita dlm Tuhan.

    Balas
  4. Soviani says:
    5 tahun yang lalu

    Tuhan tidak memberi pohon tetapi benih. Segala sesuatu butuh proses termasuk mendengar Firman lalu menumbuhkan iman.
    Terima kasih Pater renungannya……

    Balas
  5. Catrine says:
    5 tahun yang lalu

    Terima kasih bny Pater. Semoga saya dimampukan utk selalu mendengar n memahami bisikan Tuhan lewat firmanNYA n pengalaman hdp sehari2. Berkah Dalem

    Balas
  6. Agustinus Pati Arkian Atakowa says:
    5 tahun yang lalu

    Semoga kita selalu berusaha “Mendengar, Mengerti dan Memelihara benih Firman Tuhan—Dan membiarkannya menjiwai diri agar terus bertumbuh dan menghasilkan buah. ***Terima kasih Pater, telah memberikan pemahaman tentang BENIH FIRMAN &RAHASIA HIDUP***Salam & doa, semoga Pater sehat selalu.

    Balas
  7. Ethy Bataona says:
    5 tahun yang lalu

    Kakak Pater luar biasa sharenya…
    Sl menyirami hati kami dg artikel yg luar biasa.. semoga Amen..
    Slm sehat dan tetap semangaaat..
    Kami tunggu artikel selanjutnya..

    Balas
  8. Imelda SFD says:
    5 tahun yang lalu

    Terimakasih Pater, sangat menginspirasi. Salam sehat.

    Balas
  9. Eduardustanjun says:
    5 tahun yang lalu

    Terimak kasih pater atas penjelasan firmanya padat dan jelas

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025
  • Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Mengapa Juni Disebut Bulan Hati Kudus Yesus?
  • Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus

Komentar Terbaru

  • Nita Garot pada Yesus Bangkit Atau Dibangkitkan?
  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Filip D Zaoputra pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Sr M.Gertrudis PRR pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Irene pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja Katolikharapanhikmat roh kudusimankarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus Benediktus XVIPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiteologi selfieTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id