Christus Medium
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Christus Medium
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
Home Buku

The Hours of the Universe

6 Januari 2022
inBuku
0
The Hours of the Universe
Share on FacebookShare on Whats AppShare on Twitter

Tahun 2021 terbit buku terbaru Ilia Delio, The Hours of the Universe. Reflections on God, Science, and the Human Journey (Orbis Books). Seperti tampak dari judul, tema-tema yang menjadi minatnya diulas. Teolog Skolastik, Bonaventura, dan paleontolog modern, Teilhard de Chardin tetap menarik bagi Delio. Visi Paus Fransiskus ia ulas. Pandemi corona direfleksikan. Kemajuan teknologi ditelaah.

Sejarah alam semesta diibaratkan Delio dengan waktu doa tujuh kali sehari, dari pagi buta sampai penutup di waktu malam. Semesta diperkiran berusia 13, 8 miliar tahun; bumi berkisar 4, 2 miliar tahun. Manusia sebagai makhluk ber-kesadaran baru muncul 140 ribu tahun lalu di Afrika. Semesta masih berziarah. Antara awal dan akhir, semesta menjadi lebih kompleks, namun tetap terarah.

Semesta berevolusi, tak statis. Di antara pagi buta dan malam masih ada fajar, jelang siang, tengah hari, petang, dan sore hari. Asal mula segala realitas fisik ialah seberkas cahaya. Lalu kehidupan berkembang dari materi yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Ada energi penggerak evolusi. Energi itu tak murni material. Ia berdimensi spiritual. Mystery dan discovery bergantian.

Iman Kristiani berbicara tentang Allah yang terlibat dalam semesta. Allah dimuliakan karena Ia ikut serta dalam sakit dan derita manusia, bukan karena Ia adalah sempurna. Laudato Si, terpujilah Engkau Tuhanku, karena Engkau menjelmakan diri dalam segenap ciptaan; Engkau inti terdalam kesadaran semesta. Bagi Delio ‘kosmologisasi’ Allah lebih penting daripada indoktrinasi Allah.

Mengacu pada gagasan kosmoteandrisme Pannikar, Delio meyakini bahwa evolusi memosisikan kosmos (cosmos), Allah (theos), dan manusia (aner) dalam sebuah korelasi yang harmonis. Allah bukan realitas asing nun jauh di sana: Ia berevolusi dalam keseharian manusia. Tanpa kosmos dan manusia, eksistensi Allah tak nyata. Allah ‘membutuhkan’ ciptaan untuk mengungkapkan diri.

Realitas ilahi, insani, dan meterial memang berbeda, namun tak terpisahkan. Model dari kesatuan tiga unsur itu ialah diri Yesus Kristus, Firman Allah yang menjadi daging. Firman menjadi masterpiece segenap ciptaan, sebab permulaan ciptaan dan tatanannya adalah Firman. Lebih lagi: dalam diri Kristus itu, kematian dan kehidupan saling mengisi. Keutuhan hidup lahir dari saudari maut.

BacaJuga

MEMBACA USIA DUNIA

STUDI TENTANG ALLAH TRINITAS

Apa Kata Orang tentang Lembata?

Garis Besar Teologi Ekaristi

Aku Bebas dari Korupsi?

Completorium: Sebuah Epilog

Mati dan hidup adalah realitas konkret setiap makhluk. Memiliki kesadaran berarti siap menerima kedua realitas itu. Pandemi Covid-19 merupakan contoh yang menunjuk dengan jelas kerentanan ciptaan seperti manusia. Manusia perlu ‘mati’ agar ia lebih sadar bahwa kebanggaannya akan kemajuan ilmu dan teknologi bisa saja hanya ilusi. Manusia harus lebih sadar siapa dirinya.

Pada dasarnya manusia adalah sebuah keterhubungan. Ia butuh sesama, ia butuh bumi, ia butuh jawaban atas pertanyaan apa makna hidup. Absurd kalau ia mendambakan kebaikan dalam dunia yang sakit dan rusak oleh ulahnya. Dalam konteks ini relevan lah berbicara tentang kasih. Dan kalau Allah ada, dan yang absolut pada-Nya adalah kasih, maka eksistensi-Nya relevan bagi manusia.

Tempat agama dan doktrin direfleksikan kembali. Kekristenan adalah Kristus, bukan sekumpulan doktrin. Kristus adalah Pribadi yang mengasihi, mengampuni, menderita, bangkit lagi. Kebajikan-kebajikan itulah yang ada di balik ide besar global consciousness. Kesalehan beragama itu perlu, tapi tanpa suatu visi tentang kosmos-rumah bersama, agama jadi ruang sempit kepuasan diri umatnya.

Completorium: doa menjelang tidur dalam harapan akan hari baru. Dunia tak memberi jawaban paripurna bagi dambaan manusia. Manusia pun bermimpi tentang dirinya: dari mana akau datang, apa tujuan hidupku? Seorang Kristiani percaya bahwa Allah adalah kasih. Jika kasih adalah realitas nan luhur, maka yang paripurna adalah relasi, bukan keterasingan. Aku berharap maka aku ada.

 

 

Tags: akhir zamaneskatologiIlia Delio
ShareSendTweet
Artikel Sebelumnya

Kiat Sukses di Tahun Baru

Artikel Berikut

13 Quote Paus Ingatkan Bahaya Kuasa Iblis

TerkaitTulisan

MEMBACA USIA DUNIA

MEMBACA USIA DUNIA

STUDI TENTANG ALLAH TRINITAS

STUDI TENTANG ALLAH TRINITAS

Apa Kata Orang tentang Lembata?

Garis Besar Teologi Ekaristi

Aku Bebas dari Korupsi?

Completorium: Sebuah Epilog

Memahami Hikmat Roh Kudus dan Karunia-karunia-Nya

Perjalanan Sarat Nilai

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terbaru

  • Kanonisasi Carlo Acutis 7 September 2025
  • Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Mengapa Juni Disebut Bulan Hati Kudus Yesus?
  • Tragedi Gletser di Swiss dan ‘Nubuat’ Paus Fransiskus
  • Paus Beri Bonus Konklaf 500 Euro untuk Karyawan Vatikan

Komentar Terbaru

  • Nita Garot pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Filip D Zaoputra pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Sr M.Gertrudis PRR pada Mukjizat Pada Seorang Swiss Guard
  • Irene pada Mukjizat Ekaristi di India diakui Vatikan
  • Agus Pati Arkian Atakowa pada Apa itu TEOLOGI? [1]

Tag

AllahBonaventuraBunda MariaCorona VirusdisabilitasdoaEkaristiEnsiklik Tutti FratelliFransiskanFransiskus AssisiFratelli TuttiGerejaGereja KatolikHati Kudus Yesushikmat roh kudusimanJean Vanierkarunia Roh KuduskasihLaudato Silogika kasihlogika salibManusiamanusia sebagai citra AllahnatalPatris CordePaus Benediktus XVIPaus FransiskusPaus Leo ke-XIVRoh KudussabdaSalibSanta Mariasanto agustinusSanto BonaventuraSanto Fransiskus AssisiSanto YusufTeilhard de ChardinTeologiTrinitasvirus koronawaktuwaktu dan kekekalanYesus kristusYohanes Pembaptis
@Christusmedium.com
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil Pencarian
  • Humaniora
  • Teologi
  • Dialog Teologi dan Sains
  • Filsafat
  • Buku
  • Tentang Saya

© 2018 - Andreatawolo.id